KABARBURSA.COM - SKK Migas telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengoptimalkan produksi migas nasional. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mencapai target jangka pendek, sambil membangun pondasi yang kokoh untuk mencapai target jangka panjang.
Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, langkah-langkah tersebut mencakup peningkatan kegiatan workover, well service, dan pemboran sumur pengembangan bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
"Peningkatan aktivitas ini terlihat dalam peningkatan jumlah yang signifikan," ungkapnya. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 25 April 2024.
Pada tahun 2021, terdapat 566 sumur yang mendapat workover, namun angka tersebut meningkat menjadi 834 sumur pada tahun 2023. Begitu pula dengan kegiatan well service yang meningkat dari 22.790 kegiatan pada tahun 2021 menjadi 33.412 kegiatan pada tahun 2023.
Untuk tahun 2024, ditargetkan akan dilakukan workover pada 905 sumur dan well service sebanyak 35.690 kegiatan.
Lebih lanjut, peningkatan pemboran sumur pengembangan juga menjadi fokus untuk menjaga produksi tetap optimal. Realisasi pemboran sumur pengembangan meningkat dari 480 sumur pada tahun 2021 menjadi 799 sumur pada tahun 2023.
Tren produksi minyak dan gas yang membaik juga menjadi bukti nyata dari kerja keras SKK Migas dan KKKS. Bahkan, pada tahun 2023, decline rate minyak hanya 1,1 persen dibandingkan dengan rata-rata sekitar 5 persen dari tahun 2016 hingga 2022. Begitu pula dengan gas, di mana pada tahun 2023 terjadi incline rate sebesar 2,1 persen.
Realisasi produksi minyak pada April 2024 juga menunjukkan tren peningkatan di angka 581 ribu barel.
Untuk mendorong tambahan produksi migas, SKK Migas sedang mengakselerasi penyelesaian proyek-proyek hulu migas. Pada tahun 2024, ditargetkan selesai 15 proyek hulu migas yang akan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 46.837 barel per hari dan tambahan produksi gas sebesar 351 juta kaki kubik per hari.
SKK Migas juga sedang mendorong akselerasi dari setiap penemuan agar dapat segera diproduksikan, termasuk giant discovery di North Ganal dan Layaran-1. Ini adalah upaya untuk tidak hanya mengejar target jangka pendek, tetapi juga memastikan kontribusi industri hulu migas dalam jangka panjang untuk mendukung ketahanan energi dan pembangunan nasional.