Logo
>

Lewat Green Energy, Prajogo Pangestu Kembali Divestasi Saham BREN

Prajogo Pangestu kembali lepas 84,64 juta saham BREN senilai Rp751 miliar lewat Green Energy, kepemilikan turun jadi 21,92 persen dan sentimen tekan harga saham.

Ditulis oleh Yunila Wati
Lewat Green Energy, Prajogo Pangestu Kembali Divestasi Saham BREN
Star Energy Geothermal Darajat II. Foto: Dok BREN.

KABARBURSA.COM - Raja konglomerasi energi terbarukan, Prajogo Pangestu, kembali mengurangi porsi kepemilikannya di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Melalui Green Energy Pte Ltd, Prajogo melepas 84,64 juta saham pada 24 September 2025 dengan estimasi nilai transaksi mencapai Rp751,18 miliar. 

Aksi divestasi ini menambah tekanan psikologis pada investor, dan membuat saham BREN dibuka datar di level Rp8.800 pada perdagangan Jumat, 26 September 2025.

Langkah terbaru Prajogo Pangestu memperkecil kepemilikan di BREN menjadi sorotan pasar. Berdasarkan laporan resmi, Green Energy Pte Ltd—perusahaan milik Nancy Pangestu, putri Prajogo—melepas 84,64 juta saham BREN dengan bantuan sejumlah bank internasional, yakni HSBC Indonesia, DBS Indonesia, dan Citibank NA. 

Meski detail harga transaksi tidak diungkap, jika mengacu pada harga penutupan saham BREN per 24 September 2025 di Rp8.875, nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp751,18 miliar.

Dengan divestasi tersebut, porsi kepemilikan Green Energy berkurang tipis dari 21,99 persen menjadi 21,92 persen atau sekitar 29,32 miliar lembar saham. Meski persentase penyusutan relatif kecil, aksi ini memperpanjang tren pelepasan saham oleh Prajogo yang sebelumnya sudah melepas 163,83 juta lembar antara 11 Agustus hingga 15 September 2025. 

Perusahaan menyebut langkah ini sebagai upaya meningkatkan free float di pasar modal, dan memberi ruang likuiditas lebih besar bagi investor publik.

Saham Dibuka Datar pada Perdagangan Hari ini

Namun, dari sisi sentimen pasar, aksi jual berulang dari pemegang saham utama justru menimbulkan kekhawatiran. Investor ritel menafsirkan sinyal ini sebagai indikasi lemahnya keyakinan jangka pendek manajemen terhadap valuasi saham. 

Efek psikologisnya terlihat pada perdagangan 25 September, ketika saham BREN dibuka datar di Rp8.800, dengan volume yang minim dan tanpa pergerakan berarti. Kondisi ini kontras dengan reli sebelumnya yang sempat mendorong harga mendekati batas atas auto rejection atas (ARA) Rp10.550.

Selain itu, aksi senyap tanpa transparansi harga jual menambah ruang spekulasi. Tanpa kejelasan tujuan divestasi, investor cenderung menahan diri untuk masuk kembali, khawatir pelepasan saham dalam jumlah besar dapat berlanjut dan menekan harga. 

Pasar juga menilai peran bank internasional dalam transaksi ini mengindikasikan kemungkinan ada pihak institusi yang menjadi pembeli, meski siapa pihak tersebut masih belum terungkap.

Ke depan, kinerja saham BREN sangat dipengaruhi oleh konsistensi strategi korporasi dan kejelasan arah kepemilikan. Selama tidak ada kepastian mengenai batas akhir divestasi dari Prajogo Pangestu, investor harus bersiap menghadapi volatilitas jangka pendek.

Bagi investor jangka panjang, pelepasan saham untuk meningkatkan free float dapat menjadi katalis positif karena berpotensi memperbesar likuiditas dan menarik minat investor institusi. Namun, dalam jangka pendek, aksi divestasi yang terus berulang bisa menahan laju kenaikan harga.

Rekomendasi yang relevan saat ini adalah hold bagi investor yang sudah memiliki posisi, sambil menunggu stabilisasi harga dan konfirmasi arah kebijakan pemegang saham utama. 

Bagi investor baru, strategi buy on weakness dapat dipertimbangkan jika harga BREN terkoreksi lebih dalam ke kisaran support Rp8.500–8.600, dengan tetap memperhatikan batas risiko ketat.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79