KABARBURSA.COM - PT Link Net Tbk (LINK) merilis laporan keuangan konsolidasian untuk tahun fiskal 2024, dengan total pendapatan mencapai Rp 3,65 triliun dan mencatat rugi bersih setelah pajak sebesar Rp 1,18 triliun. Sepanjang tahun 2024, perusahaan terus mengoptimalkan strategi bisnis dan operasional guna memperkuat daya saing di industri telekomunikasi Indonesia.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Link Net telah menyelesaikan proses pemindahan sekitar 750.000 pelanggan residensial First Media ke XL Axiata. Langkah ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Independen pada 23 September 2024.
Selain itu, perusahaan juga telah menuntaskan pemisahan dan pemindahan bisnis ServeCo ke XL Axiata, yang kini beroperasi sebagai layanan fixed broadband untuk pelanggan residensial di bawah XL Axiata.
Dalam keterangan persnya pada 10 Februari, Link Net mengumumkan perkembangan signifikan dalam kemitraan strategis. Perusahaan memperpanjang kontrak Build-to-Suit (B2S) dengan XL Axiata, memperluas cakupan homes passed yang dikelola dari 1 juta menjadi 3 juta hingga akhir Desember 2024. Selain itu, Link Net terus memperluas inovasi digital melalui kolaborasi strategis.
Salah satu langkah dalam ekspansi digital adalah kerja sama dengan PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE), anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk-Surge (WIFI), guna mengembangkan solusi Information, Communication & Technology (ICT) yang mendukung percepatan transformasi digital nasional.
Perusahaan juga memperkuat infrastruktur digital melalui FiberCo, yang kini telah mencakup 4 juta homes passed pada tahun 2024. Ekspansi ini tidak hanya meningkatkan akses terhadap layanan broadband berkualitas tinggi, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dengan jaringan yang lebih stabil dan kecepatan optimal. Selain itu, FiberCo terus memperluas cakupan layanan dengan menambah 10 mitra penyedia layanan internet (ISP) baru sepanjang tahun.
Komitmen ini semakin ditegaskan melalui kerja sama strategis dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tingkat nasional dan provinsi, guna mendukung pengembangan ekosistem digital yang lebih inklusif di Indonesia.
Dalam upaya diversifikasi bisnis, Link Net memperluas layanan Enterprise Connectivity (EntCo) dengan menghadirkan solusi TIK end-to-end yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang semakin berkembang. Selain itu, transformasi bisnis MediaCo juga terus dilakukan dengan mengubah model bisnis dari B2C menjadi B2B, sehingga dapat menawarkan solusi media yang lebih terintegrasi bagi mitra bisnis.
"Kami berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efisiensi operasional, serta mempercepat transformasi digital bagi pelanggan di seluruh Indonesia," ujar Presiden Direktur PT Link Net Tbk, Kanishka Gayan Wickrama.
"Dengan strategi yang kami jalankan, kami optimis dapat menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, mitra, dan pemegang saham, serta memperkuat posisi Link Net dalam industri telekomunikasi."
Memasuki tahun 2025, Link Net tetap berfokus pada penyediaan layanan berkualitas tinggi dan pembangunan ekosistem digital yang lebih solid.
Melalui inovasi berkelanjutan, "kami akan terus memenuhi kebutuhan pelanggan serta memperkuat posisi Link Net sebagai pemimpin dalam layanan komunikasi dan teknologi informasi di Indonesia," tutup Kanishka Gayan Wickrama.
Link Net Umumkan Bongkar Manajemen
LINK resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Januari 2025, dengan agenda utama perombakan jajaran manajemen.
Rapat ini memenuhi kuorum dengan dihadiri pemegang saham yang mewakili 2.709.627.577 saham atau 98,47 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang sah, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan regulasi yang berlaku.