KABARBURSA.COM - PT LogisticsPlus International Tbk (LOPI) dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) telah menyetujui perubahan penggunaan dana dari penawaran umum perdana (IPO), di mana alokasi pembelian unit truk yang semula Rp8,53 miliar kini berubah menjadi Rp4,5 miliar.
"Selain itu, kami telah menambah alokasi modal kerja dari semula Rp16,51 miliar menjadi Rp20,3 miliar," ujar Direktur Keuangan LOPI, Budi Mulyana, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 30 Maret 2024.
Keputusan dalam RUPSLB juga mencakup pengangkatan Iwan Bachtiar sebagai Direktur Operasional dan Budi Mulyana sebagai Direktur Keuangan.
"Selain itu, perseroan juga menyetujui pengunduran diri Hening Tjiptadi sebagai Komisaris Utama dan Apni Jaya Putra sebagai Komisaris, serta pengunduran diri Ari Purwanti sebagai Direktur Keuangan dan pengangkatannya sebagai Komisaris Utama," tambahnya.
Dengan demikian, struktur komisaris dan direksi perseroan saat ini terdiri dari Komisaris Utama Ari Purwanti, Komisaris M Taufik, Komisaris Independen Ferianto, Direktur Utama Wahyu Dwi Jatmiko, Direktur Operasional Iwan Bachtiar, dan Direktur Keuangan Budi Mulyana.
Direktur Utama LOPI, Wahyu Dwi Jatmiko, menyampaikan target pendapatan perseroan sebesar Rp100 miliar tahun ini, dengan perbaikan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya.
"Banyak faktor yang akan mendukung kinerja kami tahun ini, termasuk kontrak baru dengan salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia serta kontrak pengangkutan kereta angkut batu bara dari China," katanya.
Ditambah lagi dengan kondisi bisnis yang kondusif, kami yakin bisa mencapai target yang ditetapkan, bahkan melampaui ekspektasi," lanjutnya.
Wahyu menjelaskan bahwa saat ini perseroan memiliki beberapa pelanggan utama, antara lain PT GE Health Care dan PT Kilang Pertamina Indonesia.
Pada tahun 2023, perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp82,55 miliar, meningkat 15,57 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan laba bersih sebesar Rp1,75 miliar.
"Kinerja LOPI tahun lalu didukung oleh peningkatan jumlah kontrak dari pelanggan, termasuk Pertamina Kilang," ucap Wahyu.