KABARBURSA.COM - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Mahasiswa pecinta alam se Semarang turun ke jalan untuk berkampanye bawa pesan ini.
Rizki Haryadi, Mahasiswa pecinta alam UIN Wali Songo Semarang mengungkapkan aksi atau kampanye tersebut mereka lakukan untuk memberikan pesan "Ekologis" kepada calon pemimpin berikutnya di Jawa Tengah.
"Kan akan mendekati Pilkada. Maka dari itu kami membawa isu Pesan Ekologis untuk calon Gubernur Jateng. Itu merupakan keresahan dari temen-teman sendiri, khususnya mahasiswa pecinta alam," ujar Rizki kepada Kabar Bursa di lokasi, Jakarta, Rabu 5 Juni 2024.
Keresahan tersebut bukan tanpa dasar, sebab, kata dia, dimana dirinya beserta teman-temannya sering melakukan berbagai kegiatan di alam. Maka dari itu, mereka tahu bagaimana kondisi persis alam yang sekarang.
Lebih lanjut, ia mengatakan bagaimana krisis iklim ini sangat berdampak disegala lini kehidupan masyarakat. Bagaimana, kata dia, timbul berbagai bencana yang disebabkan oleh krisis iklim itu sendiri.
Ia berserta rekan-rekannya berharap pesan tersebut bisa tersampaikan kepada para calon pemimpin berikutnya.
"Barangkali kalau tidak bisa sampai ke calon" pemimpin, ya siapapun masyarakat yang melintas di sini. Intinya aksi ini merupakan pernyataan sikap dari kami terhadap kerasaan dari kerusakan lingkungan," ungkap Rizki.
Setali tiga utas, Rizkiansyah, Penggiat lingkungan Walhi Jateng mengatakan dalam momentum hari lingkungan hidup sedunia, pihaknya menyoroti bawasanya di Jateng khususnya di Kota Semarang krisis sosial ekologis semakin masif dengan timbul adanya bencana ekologis di awal tahun 2024 ada 7 wilayah yang terdampak becana banjir.
Ia menilai bencana banjir tersebut tidak datang secara tiba-tiba. Kata dia, terjadinya banjir ada dua faktor. Yang pertama adalah kepentingan kapital. bagaimana kapital ini membangun industri untuk kepentingan dan keuntungan diri merekan sendiri, tanpa memikirkan dampak kedepannya terhadap lingkungan.
"Diberapa daerah yang seharusnya menjadi daerah resapan (air) di hulu misalnya di Salatiga, Ungaran, Semarang atas," ucapnya dikesempatan yang sama.
Kedua, faktor lain dari penyebab terjadinya banjir adalah dari kebijakan pemerintah. Ia mengungkapkan setelah UU Cipta Kerja disahkan ada beberapa kebijakan turunan dari pemerintah Jateng yang menurutnya cukup ugal-ugalan.
"Misalnya perizinan industri di pesisir yang semakin mudah," ungkapnya.
0000
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, menyatakan bahwa situasi keamanan di wilayah Jateng saat ini kondusif, dengan sejumlah investor terus berdatangan untuk menanamkan investasinya di Jateng.
Menurutnya, hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan iklim investasi di Jateng. Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng mencatat bahwa nilai investasi di provinsi ini terus meningkat. Pada tahun 2023, nilai investasi mencapai Rp77,02 triliun, meningkat dari Rp68,4 triliun pada tahun 2022 dan Rp59,79 triliun pada tahun 2021.
Selain itu, baru-baru ini perusahaan produsen motor listrik asal China, Sunra, merealisasikan pembangunan pabriknya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
Lebih lanjut, Nana Sudjana mengatakan bahwa perjanjian investasi Sunra di Jateng, yang diumumkan pada acara Central Java Investment Business Forum 2023, telah direalisasikan pada tahun 2024 ini. Dia juga menyoroti manfaat masuknya Sunra bagi Jateng, seperti penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi, dan pengetahuan yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Nana Sudjana pun menjamin bahwa Pemerintah Provinsi Jateng senantiasa memberikan jaminan keamanan bagi investor sehingga mereka merasa nyaman.
Dia menegaskan bahwa kondisi di Jateng relatif kondusif, dan tindakan tegas akan diambil terhadap oknum yang mengganggu ketertiban.
Ekspansi Investasi
Sementara itu, Board Chairman Sunra, Zhang Chongshun, menyatakan bahwa Indonesia dipilih sebagai tempat pertama bagi ekspansi Sunra ke luar negeri karena keharmonisan masyarakatnya. Keberhasilan komunikasi dengan calon dealer juga menjadi faktor penting dalam pemilihan Jateng sebagai lokasi investasi.
Zhang Chongshun mengungkapkan bahwa Sunra telah memproduksi sepeda motor listrik dan sepeda listrik sejak 1997, dengan lima pangkalan produksi di China yang mampu menghasilkan 10 juta unit per tahun.
Untuk pabrik di Kendal, rencananya pada tahap pertama (tahun 2025) akan diproduksi sebanyak 1 juta unit, dengan pasar utama di negara-negara Asia.
Selain menggunakan tenaga kerja lokal, Sunra juga akan menggunakan bahan baku dari Indonesia. Meskipun sebagian kecil bahan baku masih perlu diimpor, Sunra berencana mengajak pabrikan lokal untuk berinvestasi di Indonesia dalam memproduksi komponen yang diperlukan.
Dengan demikian, Sunra berharap dapat berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di Jateng melalui investasi dan kerja sama yang dilakukan.
PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech atau Sunra Indonesia mulai melakukan pembangunan pabrik sepeda motor listrik di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tenga.
Untuk membangun pabrik sepeda motor ini, Sunra Indonesia berencana menanam investasi sebesar USD120 juta.
Terpenting, pembangunan pabrik sepeda motor listrik ini sebagai tanda bahwa iklim investasi dalam negeri semakin kondusif terutama pada industri kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua.
Sekadar informasi, Sunra Indonesia telah resmi berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2023 dengan skala investasi terbesar di industri kendaraan listrik roda dua.
“Pembangunan pabrik Sunra di Indonesia penting untuk menjamin kualitas produk dan memberikan layanan purna jual dengan lebih baik,” kata Chairman Sunra Group, Zhang Chongshun, dalam pers rilisnya yang dikutip, Senin, 6 Mei 2024.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.