KABARBURSA.COM - PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Desember 2024.
Rapat tersebut memenuhi kuorum, dengan kehadiran pemegang saham yang mewakili 95.955.433.036 saham, atau sekitar 88,8514 persen dari total saham yang sah yang diterbitkan oleh perusahaan, sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku. Seperti dalam pernyataannya resmi di Jakarta, 12 Desember 2024.
Manajemen MBMA menginformasikan bahwa dalam agenda pertama RUPSLB, disetujui rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD I) atau private placement sebanyak 10.799.541.990 saham, yang setara dengan maksimal 10 persen dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp100.
Pada agenda ketiga, RUPSLB menyetujui perubahan alokasi dana hasil penawaran umum perdana perusahaan. Sebelumnya dana tersebut akan digunakan untuk penyetoran modal kepada MIN, namun kini akan dialokasikan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada SIP masing-masing sebesar 50 persen. SIP akan menggunakan dana tersebut untuk memenuhi sebagian kebutuhan belanja modal terkait pembangunan HPAL 1a di IKIP. Dengan perubahan tersebut, seluruh dana akan dipergunakan untuk kebutuhan belanja modal pembangunan pabrik HPAL yang mendesak untuk segera dibiayai, dengan rincian sebagai berikut:
- Sekitar 53 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk pelunasan lebih awal atas seluruh pokok utang berdasarkan Perjanjian Fasilitas Berjangka US$300.000.000, yang akan dibayarkan kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan ING Bank N.V., cabang Singapura, masing-masing sebesar US$225.000.000 dan US$75.000.000.
- Sekitar 6 persen akan digunakan untuk mengambil alih hak tagih senilai US$30.000.000 atau setara dengan Rp447,4 miliar, yang berasal dari Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk tanggal 23 Agustus 2022 antara MDKA dan PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Dengan demikian, MBMA akan memiliki hak tagih tersebut dengan ketentuan yang serupa dengan perjanjian sebelumnya.
- Sekitar 2 persen akan dialokasikan untuk modal kerja, yang meliputi biaya karyawan, jasa profesional, dan biaya keuangan.
- Sekitar 9 persen akan dipinjamkan kepada MTI untuk mendanai sebagian kebutuhan belanja modal terkait pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan untuk memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.
- Sekitar 9 persen akan digunakan untuk pelunasan pokok utang berdasarkan Perjanjian Pinjaman US$175.000.000 yang efektif sejak 25 Mei 2023, yang akan dibayarkan kepada MDKA, yang juga merupakan afiliasi dan pengendali perusahaan.
- Sekitar 7 persen akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN), yang akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, dan biaya karyawan.
- Sekitar 6 persen akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).
- Sisa dana akan digunakan oleh perusahaan untuk berbagai kebutuhan modal kerja, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya karyawan, jasa profesional, pajak, dan biaya keuangan; serta untuk pengembangan usaha, yang meliputi belanja modal, pembelian saham, pembelian aset, penyertaan saham, dan pemberian pinjaman.
Catatan Kinerja Perseroan
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menunjukkan kinerja yang luar biasa di paruh I 2024 setelah merilis laporan keuangan yang diaudit.
Dalam keterbukaan informasi, Selasa, 1 Oktober 2024, pada semester pertama 2024, MBMA membukukan penjualan sebesar USD921,65 juta, naik lebih dari dua kali lipat atau 163 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni USD350,97 juta.
Peningkatan ini mengindikasikan bahwa MBMA semakin mantap memanfaatkan momentum peningkatan permintaan global atas bahan baku baterai, khususnya nikel, yang merupakan komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Selain peningkatan pendapatan, MBMA juga melaporkan peningkatan laba kotor menjadi USD63,18 juta dari USD18,42 juta pada semester pertama tahun 2023. Peningkatan ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola efisiensi biaya, meskipun beban pokok penjualan meningkat seiring dengan ekspansi operasional
Namun, yang lebih mengesankan adalah perputaran dari kerugian bersih pada tahun lalu menjadi laba bersih yang besar. Pada semester pertama 2023, MBMA mengalami kerugian sebesar USD13,9 juta, namun kini perusahaan berhasil membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba bersih sebesar USD46,26 juta.
MBMA juga berhasil mengendalikan pengeluaran di berbagai lini. Beban umum dan administrasi, yang pada semester pertama 2023 mencapai USD17,44 juta, turun menjadi USD11,94 juta pada periode yang sama tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi operasional di tengah perluasan skala bisnis.
Pada 30 Juni 2024, total aset MBMA mencapai USD3,29 miliar, sedikit lebih tinggi dari USD3,26 miliar yang tercatat pada akhir Desember 2023. Aset lancar perusahaan mencapai USD789,85 juta, yang menunjukkan likuiditas perusahaan tetap terjaga dengan baik.
Meskipun terjadi peningkatan pada liabilitas, dari USD 953,59 juta di akhir tahun 2023 menjadi USD 974,57 juta pada pertengahan tahun 2024, MBMA masih mampu menjaga rasio utang yang sehat, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat.
PT Zhao Hui Nickel, salah satu anak perusahaan MBMA yang beroperasi sejak 2023, menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ini. Dengan total aset mencapai USD528,88 juta, perusahaan ini fokus pada produksi nikel, bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Keberhasilan Zhao Hui Nickel di pasar menunjukkan bahwa diversifikasi bisnis MBMA ke sektor nikel telah memberikan hasil yang signifikan.
Pada saat yang sama, perusahaan juga terus mengembangkan usahanya di sektor logam dasar di Indonesia, Malaysia, dan berbagai wilayah lain. Beberapa anak usaha, seperti PT Sulawesi Cahaya Mineral dan PT Cahaya Smelter Indonesia, berperan penting dalam menyediakan bahan baku berkualitas tinggi untuk produksi baterai
Ke depan, prospek bisnis MBMA terlihat sangat cerah. Permintaan baterai global akan terus meningkat seiring dengan transisi energi menuju penggunaan kendaraan listrik. Dengan sumber daya yang melimpah dan kemampuan operasional yang kuat, MBMA diperkirakan akan terus memainkan peran penting dalam rantai pasokan global untuk baterai listrik.
Diversifikasi strategi yang kuat, pengembangan teknologi baru, serta penetrasi ke pasar internasional akan menjadi faktor kunci bagi pertumbuhan MBMA di masa mendatang. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk lebih fokus pada kehausan dan pengelolaan lingkungan, seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya bahan baku ramah lingkungan dalam produksi baterai.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.