KABARBURSA.COM - Langkah akuisisi aset migas yang ditempuh oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) diperkirakan akan menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan. Cadangan minyak dan gas migas MEDC di Timur Tengah diperkirakan akan meningkat, berdampak pada peningkatan volume produksi dan pendapatan.
Pada tanggal 13 Desember 2023, MEDC berhasil menyelesaikan akuisisi 20 persen kepemilikan saham di dua Exploration and Production Sharing Agreements (EPSA) di Oman dari OQ Exploration Production LLC (OQEP). Kedua EPSA tersebut terletak di darat, tepatnya di bagian barat Oman, dekat perbatasan Arab Saudi.
Hasan Barakwan, seorang analis BRI Danareksa Sekuritas, menyatakan bahwa akuisisi MEDC ini berpotensi mendorong pertumbuhan yang menarik pada tahun 2024. Dengan selesainya kesepakatan pada akhir tahun 2023, blok migas terbaru ini kemungkinan akan memberikan kontribusi pada keuangan MEDC setelah kuartal pertama 2024.
BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan peningkatan sebesar 85 persen pada total volume produksi MEDC pada tahun 2024, menjadi 166 ribu barel minyak setara per hari (mboepd). Hasan juga menilai bahwa blok tersebut memiliki biaya operasional yang rendah, diperkirakan sekitar US$10 per barel minyak setara.
Selain blok Timur Tengah, Hasan melihat potensi dari blok migas Tanzania yang dimiliki oleh MEDC. Meskipun terdapat ketidakpastian terkait konversi cadangan potensial menjadi cadangan aktual, blok Tanzania diperkirakan akan memberikan peningkatan signifikan terhadap cadangan 2P MEDC.
Ayu Dian, seorang analis Reliance Sekuritas, menyatakan bahwa akuisisi MEDC terhadap blok migas di Timur Tengah akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, terutama dalam bisnis ketenagalistrikan. Pengembangan clean power oleh MEDC diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Arief Budiman, analis Ciptadana Sekuritas Asia, melihat bahwa MEDC telah berhasil menumbuhkan bisnis ketenagalistrikan dengan meningkatnya pangsa energi terbarukan. Meskipun pendapatan dari bisnis kelistrikan masih kecil dibandingkan dengan minyak dan gas, bisnis ini terus membukukan pendapatan yang lebih tinggi.
Meski demikian, MEDC mencatatkan penurunan signifikan dalam kinerja keuangan pada kuartal ketiga 2023, terutama dipengaruhi oleh penurunan harga jual rata-rata minyak dan gas. Analis meyakini bahwa MEDC dapat membukukan kinerja keuangan yang lebih baik jika harga minyak mentah Brent bertahan di atas US$90 per barel.
Pada akhirnya, para analis memberikan rekomendasi hold hingga buy untuk saham MEDC, dengan target harga bervariasi. Meskipun potensi keuntungan di tahun 2024 dinilai tinggi, risiko pelemahan harga minyak tetap menjadi perhatian yang harus diwaspadai.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.