Logo
>

Melihat Sisi Positif dan Negatif Penerapan Non-Cancellation

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Melihat Sisi Positif dan Negatif Penerapan Non-Cancellation

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI)  berencana menerapkan kebijakan transaksi yang disebut non-cancellation, pada tahun depan. Non-cancellation adalah sebuah kebijakan, di mana para investor nantinya tidak bisa lagi membatalkan pemesanan saham pada sesi pra pembukaan dan pra penutupan.

    Menanggapi ini, Founder Republik Investor Hendra Wardana, mengatakan bahwa di setiap kebijakan tentunya ada sisi positif dan negatif yang dihasilkan. Akan tetapi, menurut Hendra akan banyak hal positif yang dihasilkan jika non-cancellation ini diterapkan oleh BEI. Salah satu contohnya adalah dapat meningkatkan kapasitas pasar.

    "Dampak positif yang pertama adalah meningkatkan kepastian pasar. Dengan kebijakan non-cancellation ini, mekanisme pasar bisa dibilang lebih terstruktur sehingga mengurangi ketidakpastian terkait dengan pembatalan saham itu sendiri," kata Hendra kepada Kabarbursa.com, Rabu, 4 Desember 2024.

    Tidak hanya membuat mekanisme pasar menjadi lebih terstruktur, Hendra menilai bahwa kebijakan itu juga bisa mengurangi potensi tindakan spekulatif yang dilakukan oleh pelaku pasar.

    Namun, Hendra juga mengingatkan bahwa kebijakan non-cancellation itu harus dibuat sedemikian rupa, di mana membuat investor nyaman sehingga tidak mengurangi minat untuk bertransaksi, utamanya investor di bidang ritel.

    "Ya, tetap bisa meningkatkan kekhawatiran demikian, investor tidak nyaman, pergi, kemudian berkurang minatnya. Jadi, kebijakan tersebut sebisa mungkin dikelola dengan baik untuk menghindari hal-hal negatif itu.

    BEI Terapkan Kebijakan Non-Cancellation Mulai Tahun Depan

    Sebelumnya diberitakan, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy, menjelaskan bahwa kebijakan non-cancellation itu akan melarang investor membatalkan atau mengubah pesanan terbuka (open order) selama periode pre-opening dan pre-closing. Meski demikian, pelaku pasar masih diperbolehkan untuk memasukkan pesanan baru selama periode tersebut.

    Langkah ini diambil berdasarkan hasil analisis BEI yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pembatalan pesanan menjelang akhir sesi pre-opening dan pre-closing. Fenomena ini menandakan adanya potensi manipulasi harga, di mana beberapa pelaku pasar berusaha memengaruhi harga saham secara tidak wajar.

    Dengan kebijakan non-cancellation, BEI berharap dapat mengurangi praktik tersebut dan memastikan proses pembentukan harga yang lebih adil.

    Selain berdasarkan data perdagangan, Irvan juga menyebutkan bahwa kebijakan non-cancellation sejalan dengan praktik terbaik (best practice) yang telah diterapkan di berbagai bursa saham global. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor terhadap integritas pasar modal Indonesia.

    Kebijakan ini juga dirancang untuk mencegah praktik spoofing, sebuah taktik manipulasi pasar di mana pelaku memasukkan pesanan beli atau jual dalam jumlah besar tanpa niat untuk melaksanakan transaksi tersebut.

    Tindakan ini sering kali digunakan untuk menciptakan ilusi permintaan atau penawaran tinggi, yang pada akhirnya dapat memengaruhi keputusan investor lain. Dengan diberlakukannya non-cancellation, BEI berupaya untuk menekan praktik semacam ini, terutama di momen-momen kritis seperti pre-opening dan pre-closing.

    Meskipun demikian, Irvan menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap pengembangan dan pengujian. Belum ada jadwal pasti kapan kebijakan ini akan diterapkan, tetapi BEI memastikan bahwa implementasinya akan dimulai tahun depan.

    Kebijakan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan stabilitas dan kepercayaan dalam pasar modal Indonesia di tengah dinamika global.

    Penerapan kebijakan non-cancellation diharapkan mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pelaku pasar, baik institusi maupun ritel, dengan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih transparan dan terpercaya.

    Ini adalah bagian dari komitmen BEI untuk terus meningkatkan kualitas pasar modal Indonesia agar semakin kompetitif di tingkat global.

    BEI Tambah Daftar Saham Pre Opening, Angin Segar Bagi Investor

    Sementara di sisi lain, BEI juga mewacanakan akan menambah daftar saham yang dapat ditransaksikan pada sesi pra pembukaan (pre opening).

    Menanggapi ini, pengamat pasar modal Desmond Wira, memberikan apresiasi terhadap cara BEI dalam memperluas saham pada pre-opening. Menurut dia, langkah ini merupakan kabar baik bagi para investor.

    “Semakin banyak saham yang dibuka di pre opening dan semua saham diperlakukan sama artinya semakin transparan dan semakin baik bagi investor,” kata Desmond kepada Kabarbursa.com, Selasa, 3 Desember 2024.

    Langkah penambahan saham pada pra pembukaan ini juga dinilai dapat membuat investor memiliki waktu tambahan untuk melakukan transaksi.

    Namun begitu, Wira mengatakan langkah yang diambil BEI ini tidak serta merta langsung mendatangkan investor baru. Menurut dia, perubahan cara bertransaksi ini tidak begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan investor dalam negeri.

    “Kalau mau mendatangkan investor baru, ubah peraturan yang lebih berpengaruh, seperti membuka kode broker, menghapuskan FCA, mengubah transparansi kriteria suspen saham, dan lain-lain,” ujar dia.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.