Logo
>

Membandingkan Laba Bank Pelat Merah Semester I, Terbaik?

Ditulis oleh Syahrianto
Membandingkan Laba Bank Pelat Merah Semester I, Terbaik?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tiga bank pelat merah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) kompak membukukan pertumbuhan laba sepanjang semester I 2024. Namun, peningkatan periode ini lebih sedikit dibandingkan periode sebelumnya.

    Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, mengatakan bahwa kinerja Himbara mengalami perlambatan, termasuk laba, di tengah kondisi suku bunga yang tinggi. “Memang tahun ini pertumbuhan akan lebih single digit, redit sama laba dua-duanya. Kami menjaga kehati-hatian. Ya, pokoknya kami konservatif dan pruden,” ujar pria yang akrab disapa Tiko.

    Menurut data Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan umum membukukan laba sebesar Rp101,47 triliun hingga Mei 2024. Angka ini meningkat sebesar Rp2,8 triliun dibandingkan dengan April 2024 dan naik 2,84 persen secara tahunan dari Rp98,67 triliun pada Mei 2023.

    Secara rinci, laba bank persero mencapai Rp51,32 triliun per Mei 2024, naik dari Rp40,78 triliun pada bulan sebelumnya, serta meningkat 6,38 persen secara tahunan dari Rp48,24 triliun pada tahun sebelumnya. Namun, laba yang diperoleh oleh kelompok BPD pada Mei 2024 hanya mencapai Rp5,38 triliun, meningkat dari Rp4,09 triliun pada bulan sebelumnya, tetapi menurun 5,99 persen secara tahunan dari Rp5,72 triliun pada tahun sebelumnya.

    Sementara itu, Bank Swasta Nasional mencatatkan kenaikan laba bulanan sebesar Rp8,9 triliun, namun secara tahunan mengalami penurunan sebesar 1,94 persen dari Rp39,53 triliun. Di sisi lain, Kantor Cabang Bank Luar Negeri (KCBLN) meraih laba sebesar Rp6 triliun pada Mei 2024, naik dari Rp4,64 triliun pada April 2024, dan meningkat 16,08 persen secara tahunan dari Rp5,18 triliun pada tahun sebelumnya.

    Secara keseluruhan, laba bank badan usaha milik negara (BUMN) itu mampu tumbuh meskipun tampak lebih sedikit. Namun, seperti apa kinerja keuangan 3 bank BUMN yakni, BMRI, BBRI, dan BBTN?

    Laba Bersih BMRI

    Yang pertama adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp26,55 triliun pada semester I 2024, yang diatribusikan kepada pemilik. Laba ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,23 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp25,23 triliun. Selain itu, sebesar Rp2,72 triliun merupakan laba untuk kepentingan non-pengendali.

    Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII), yang naik 3,75 persen secara tahunan menjadi Rp49,08 triliun pada akhir Juni 2024 dari sebelumnya Rp47,31 triliun.

    Secara lebih rinci, pendapatan bunga dan syariah tumbuh 12,51 persen secara tahunan menjadi Rp72,23 triliun dari Rp64,19 triliun. Di sisi lain, beban bunga dan syariah juga meningkat sebesar 37,07 persen  secara tahunan menjadi Rp23,14 triliun.

    Selain itu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Mandiri mengalami penurunan sebesar 38 basis poin, dari 5,30 persen menjadi 4,92 persen. Namun, laba juga didorong oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) secara konsolidasi sebesar Rp10,77 triliun pada semester I 2024, yang naik 14,37 persen secara tahunan. Penurunan nilai aset keuangan atau impairment juga turun 8,53 persen secara tahunan menjadi Rp6,91 triliun.

    Peningkatan laba juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee-based income yang secara konsolidasi mencapai Rp10,77 triliun pada semester I 2024, meningkat 14,37 persen secara tahunan. Selain itu, penurunan nilai aset keuangan atau impairment berkurang 8,53 persen secara tahunan menjadi Rp6,91 triliun.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa pertumbuhan kredit yang melampaui rata-rata industri perbankan ini didukung oleh stabilitas dan perkembangan ekonomi Indonesia, meskipun di tengah tantangan ekonomi global.

    "Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Bank Mandiri berfokus pada perluasan ekosistem dan optimalisasi potensi di setiap wilayah, guna mencapai hasil maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah," ujarnya dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal II 2024.

    Laba Bersih BBRI

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi anggota Himbara pertama yang merilis hasil kinerja untuk enam bulan pertama tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, BBRI mencatat laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp29,7 triliun per Juni 2024, tumbuh 0,95 persen secara tahunan dibandingkan dengan Rp29,42 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan laba BBRI didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang mencapai Rp1.264,77 triliun secara konsolidasi, naik 5,59 persen dibandingkan dengan Rp1.197,75 triliun pada periode sebelumnya.

    Direktur Utama BBRI, Sunarso, menyatakan bahwa kinerja laba bank didukung oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai dua digit. Pendanaan bank didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar Rp877,89 triliun, tumbuh 7,7 persen secara tahunan, dengan porsi dana murah mencapai 63,17 persen per Juni 2024.

    "Yang mendukung pencapaian dana murah adalah implementasi hybrid bank yang disalurkan melalui Agen BRIlink dan superapp BRImo," ujar Sunarso.

    Selain itu, peningkatan penyaluran kredit ini mendorong pendapatan bunga perusahaan menjadi Rp98,64 triliun, naik Rp13,05 triliun dari Rp85,59 triliun pada periode sebelumnya. Namun, BBRI juga mencatatkan peningkatan beban bunga sebesar 43,23 persen secara tahunan menjadi Rp28,72 triliun, dari sebelumnya Rp20,05 triliun.

    Meskipun demikian, pendapatan bunga mampu mengimbangi beban yang meningkat, menghasilkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp33,97 triliun pada kuartal II 2024, naik 3,7 persen secara tahunan. Selain itu, bank juga mencatatkan pendapatan berbasis komisi atau fee-based income sebesar Rp11,26 triliun, naik 10,15 persen secara tahunan.

    Laba Bersih BBTN

    PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menjadi bank dalam kelompok KBMI III yang merilis kinerja keuangannya. BBTN mencatat laba bersih sebesar Rp1,5 triliun pada semester I 2024, meningkat 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp1,47 triliun.

    Pertumbuhan laba ini didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaanB BTN yang mencapai sekitar Rp352,06 triliun sepanjang semester I 2024, naik 14,4 persen dari Rp307,66 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, pendapatan bunga BBTN mencapai Rp14,97 triliun, tumbuh 10,74 persen dari Rp13,52 triliun sebelumnya. Namun, beban bunga BBTN juga meningkat cukup signifikan, naik 27,05 persen secara tahunan menjadi Rp8,95 triliun dari Rp7,04 triliun. Akibatnya, pendapatan bunga bersih BTN tertekan 6,99 persen menjadi Rp6,03 triliun.

    Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa meskipun kondisi ekonomi global sangat menantang, BBTN tetap berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2024. “Penyaluran kredit dan pembiayaan BBTN bahkan tumbuh signifikan. Kami optimis hingga akhir tahun 2024, BBTN akan tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif,” ujarnya.

    Nixon juga menambahkan bahwa penyaluran kredit dan pembiayaan perumahan masih menjadi yang terbesar dalam total kredit dan pembiayaan perseroan, dengan angka mencapai Rp299,24 triliun hingga akhir Juni 2024. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.