KABARBURSA.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama pengusaha mitra bertemu untuk mempercepat pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) guna mencapai swasembada pangan.
"Ini pertama kalinya saya berkumpul dengan semua pengusaha mitra Kementerian Pertanian. Tujuan kami adalah memfasilitasi mereka dalam akselerasi tanam dengan pengadaan alat mesin pertanian, pupuk, dan lainnya," ujar Amran di Jakarta, Selasa. 2 April 2024.
Amran mengadakan rapat dengan para pengusaha mitra untuk mempercepat proses pengadaan alsintan, sebagai salah satu upaya Kementan untuk meningkatkan produksi pangan Indonesia.
Dia menyoroti pentingnya alsintan seperti pompa, sprayer manual, traktor roda dua dan roda empat bagi petani.
Untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia, Kementan menyederhanakan proses perizinan pengadaan alsintan agar lebih cepat, mengingat situasi kebutuhan pangan yang mendesak.
"Perizinan disederhanakan agar lebih cepat karena kita menghadapi darurat pangan. Kita harus mengejar waktu tanam, dan pengusaha merupakan faktor kunci," tegas Amran.
Amran menegaskan bahwa pihak yang menghambat atau melakukan praktik gratifikasi dalam pengadaan alsintan akan ditindak sesuai hukum.
"Jika ada yang mempersulit atau melakukan praktik gratifikasi baik di internal Kementan maupun di kalangan pengusaha, akan ditindak hukum," ujarnya.
Amran menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi bagi pegawai Kementan yang melanggar aturan seperti menerima atau memberi gratifikasi.
"Dilarang memberi dan menerima fee. Yang memberi akan di-blacklist, dan yang menerima akan dijatuhi sanksi sesuai aturan," tegasnya.
Amran menekankan bahwa Kementan harus hati-hati dalam memilih mitra pengadaan alsintan, baik yang sudah lama maupun baru, agar bebas dari pungutan liar.
"Kami harus memilih mitra dengan proporsional dan profesional. Pertimbangannya meliputi kualitas barang, kemampuan produksi, dan volume. Kami akan memantau kinerja mitra yang sudah bekerja sama dengan kami, dan membangun yang baru," tambah Mentan.
Mentan Amran berharap agar Kementan dapat kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) seperti pada tahun 2016.
"Kami tekankan agar tidak bermain-main, layani dengan baik dan profesional dalam seluruh pengadaan alsintan," pungkas Amran.