KABARBURSA.COM - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki optimistis bahwa realisasi ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia akan mencapai USD5 miliar atau setara Rp79,9 triliun (kurs Rp15.998) sepanjang tahun 2024.
Teten pun mengapresiasi upaya Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) dalam meningkatkan kualitas dan jangkauan industri furnitur dan kerajinan Indonesia.
Teten menyebutkan bahwa sektor furnitur dan kerajinan telah menyerap sekitar 143.000 tenaga kerja dan mencakup 1.114 unit usaha yang beroperasi. Selama lima tahun terakhir (2018-2022), industri furnitur Indonesia menunjukkan peningkatan ekspor yang signifikan, dengan nilai ekspor tahun 2022 mencapai USD2,9 miliar, naik dari USD2,8 miliar pada tahun sebelumnya.
"Kenaikan ini menunjukkan momentum yang positif menuju target pemerintah sebesar USD5 miliar tahun 2024. Jadi mestinya teman-teman Asmindo semangat karena trennya cukup baik," kata Teten dalam acara Furniture Industry Gathering by IFFINA di kantor Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Mei 2024.
Meskipun tahun ini ekonomi domestik dan global penuh tantangan, Teten tetap optimistis target tersebut dapat tercapai. Ia menyampaikan bahwa telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai kondisi ekonomi global tahun ini dan pentingnya kewaspadaan terhadap sektor UMKM.
"Saya sudah lapor ke Presiden, beban saya berat tahun ini karena tanda-tandanya enggak mudah tetapi kita harus lewati," ujarnya.
Lebih lanjut, Teten menjelaskan bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi industri saat ini meliputi ketersediaan bahan baku, keterampilan sumber daya manusia, dan kebutuhan inovasi serta desain. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga ekosistem industri dan usaha tetap berjalan dengan baik.
"Pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem usaha yang kondusif," ucapnya.
Untuk mendukung pencapaian target ekspor, Teten menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing produk furnitur dan kerajinan Indonesia di pasar global. Ia juga menambahkan bahwa inovasi dan desain produk harus terus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang semakin tinggi.
Dalam acara tersebut, para pelaku industri furnitur dan kerajinan juga berdiskusi mengenai strategi pemasaran, pengembangan produk, serta pentingnya digitalisasi dalam memperluas jangkauan pasar.
Teten berharap, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, sektor furnitur dan kerajinan Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.