Logo
>

Metrodata Tancap Gas Menuju Rp50 Triliun di 2029

PT Metrodata Electronics Tbk membidik pendapatan Rp50 triliun pada 2029, dua kali lipat dari capaian tahun lalu. Ekspansi logistik dan teknologi jadi mesin utama pertumbuhan.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Metrodata Tancap Gas Menuju Rp50 Triliun di 2029
PT Metrodata Electronics Tbk membidik pendapatan Rp50 triliun pada 2029, dua kali lipat dari capaian tahun lalu. Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mulai memanaskan mesin untuk mengejar target ambisius lima tahun ke depan. Perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini membidik pendapatan sebesar Rp50 triliun pada akhir 2029—dua kali lipat dari pencapaian 2024.

    Rencana besar ini tak datang tanpa fondasi yang jelas. Setelah sukses menembus rekor pendapatan Rp25 triliun tahun lalu, Metrodata mengatur ulang peta bisnisnya, antara lain dengan memperkuat distribusi, mengembangkan platform digital, dan membuka ruang ekspansi di sektor seperti artificial intelligence (AI), keamanan siber, serta manufaktur perangkat teknologi.

    Langkah paling konkret terlihat dari peresmian gudang logistik baru milik anak usaha mereka, PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI). Fasilitas bernama Synnex Metrodata Indonesia Warehouse Phase 2 ini dibangun untuk memperbesar kapasitas penyimpanan dan memperluas jaringan distribusi ke seluruh Indonesia.

    Perusahaan menyebut gudang ini sebagai bagian penting dari strategi untuk membangun rantai pasok, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan mendukung pertumbuhan industri teknologi nasional secara berkelanjutan.

    Presiden Direktur SMI, Sur Hang Aiwan, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

    "Warehouse terbaru ini merupakan simbol komitmen kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan logistik untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 16 April 2025.

    Sur Hang Aiwan percaya bahwa warehouse terbaru itu akan menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan PT Synnex Metrodata Indonesia di masa depan.

    Perlu diketahui, Synnex Metrodata Indonesia Warehouse Phase 2 dibangun setelah gudang pertama SMI yang berdiri sejak 2018, telah beroperasi penuh sejak Januari 2019, mencapai tingkat okupansi stabil di kisaran 70–80 persen.

    Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, perluasan kapasitas menjadi langkah strategis untuk mendukung skala operasional yang lebih besar dan efisien. Perluasan ini juga diharapkan akan memperkuat sinergi dengan mitra logistik lokal, sejalan dengan komitmen SMI dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    MTDL Bukukan Pendapatan Rp25 Triliun di 2024

    Sebelumnya diberitakan, Metrodata berhasil mencetak rekor pendapatan tertinggi dalam sejarahnya, mencapai Rp25 triliun pada tahun 2024. Pencapaian ini menjadi tonggak bersejarah bagi perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terbesar di Indonesia, terutama menjelang perayaan hari jadinya yang ke-50 tahun.

    Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan MTDL mengalami pertumbuhan sebesar 13,9 persen, sementara laba bersih meningkat 13,7 persen menjadi Rp739,8 miliar.

    Kesuksesan ini tidak terlepas dari strategi bisnis yang cerdas dan konsistensi dalam inovasi, distribusi, serta penguatan solusi berbasis teknologi. Dengan kehadiran 29 kantor perwakilan di 330 kota di seluruh Indonesia, MTDL semakin memperluas jangkauan pasarnya, terutama melalui lini bisnis distribusi yang menjadi kontributor terbesar dalam pendapatan perusahaan.

    Sepanjang 2024, bisnis distribusi MTDL mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,6 triliun, tumbuh 18,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan signifikan dalam sektor distribusi ini terutama didorong oleh produk telekomunikasi, seperti smartphone, yang mengalami kenaikan hingga 79,3 persen dan menyumbang 21,7 persen dari total pendapatan distribusi.

    Sementara itu, unit bisnis Solusi dan Konsultasi tetap menunjukkan ketahanan meskipun kondisi pasar investasi TI cenderung stagnan akibat ketidakpastian tahun politik. Unit ini berhasil mempertahankan pendapatan sebesar Rp6,2 triliun, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 15,5 persen. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya permintaan akan layanan implementasi dan pemeliharaan sistem TIK yang semakin dibutuhkan oleh berbagai sektor industri.

    Selain dua lini bisnis utama tersebut, MTDL juga semakin serius mengembangkan segmen Cybersecurity, Data, dan Artificial Intelligence (AI), meskipun kontribusinya terhadap total pendapatan masih relatif kecil. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan keamanan siber dan pemanfaatan AI di berbagai industri, MTDL melihat potensi besar di sektor ini dan telah mengantisipasi pertumbuhan pesat dengan langkah strategis, salah satunya melalui pembentukan perusahaan patungan dengan FPT Information System (FPT-IS), perusahaan teknologi terkemuka dari Vietnam.

    Melalui perusahaan baru bernama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI), MTDL akan menghadirkan layanan keamanan siber, solusi AI, serta pengembangan perangkat lunak yang lebih canggih dan inovatif. Inisiatif ini menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam solusi berbasis data dan AI di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam pengelolaan Big Data, MTDL optimis dapat menjadi pemain utama di sektor ini dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan TIK terdepan di Indonesia.

    CEO PT Metrodata Electronics Tbk, Susanto Djaja, mengklaim pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi tim yang terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan pasar yang dinamis. Dengan berbagai langkah strategis yang telah disiapkan, termasuk ekspansi di bidang AI dan keamanan siber, Susanto pun mengaku optimistis dalam menghadapi masa depan dan mencapai pertumbuhan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.