KABARBURSA.COM - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) telah mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp155,47 miliar atau setara dengan Rp4,65 per saham. Keputusan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Alfa Tower, Tangerang, Kamis, 16 Mei 2024.
MIDI akan membayarkan dividen tunai sebesar Rp155,47 miliar kepada pemegang saham. Dividen tunai ini akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 13 Juni 2024.
Sementara itu, MIDI mencatat pendapatan bersih sebesar Rp17,35 triliun pada tahun 2023, dengan pertumbuhan sebesar 11,06 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan ini didukung oleh segmen makanan dan nonmakanan.
Segmen makanan berkontribusi sebesar Rp10,44 triliun, sedangkan fresh food atau makanan segar mencapai Rp2,41 triliun. Adapun penjualan nonmakanan menyerap pemasukan senilai Rp4,48 triliun.
Dari sisi geografis, wilayah Jabodetabek menjadi tulang punggung pemasukan MIDI senilai Rp8,18 triliun. Urutan kedua adalah luar Jawa sebesar Rp6,87 triliun, disusul pulau Jawa non-Jabodetabek berkontribusi Rp2,51 triliun.
MIDI optimistis dengan prospek bisnis ritel pada tahun 2024 dan menargetkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi hingga double digit. Target SSSG (same store sales growth) untuk Alfamidi adalah sebesar 6 persen.
Faktor eksternal seperti stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga memengaruhi kinerja MIDI. Dengan kondisi ekonomi yang relatif stabil, konsumen cenderung lebih aktif berbelanja, yang berdampak positif pada pendapatan perusahaan.
Realisasi Capex MIDI
MIDI telah menggunakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp344 miliar, dari total capex sepanjang tahun 2024 yang mencapai Rp1,4 triliun.
Mayoritas dari belanja modal tersebut dialokasikan untuk membuka gerai baru terutama di luar Jawa, seperti yang diungkapkan oleh Direktur dan Corporate Secretary MIDI, Suantopo Po.
"Sebagian besar belanja modal mengalir untuk keperluan pembukaan gerai baru," terang Suantopo dalam kesempatan itu.
Pada kuartal I 2024, gerai MIDI telah mencapai jumlah 2.958, terdiri dari 2.208 gerai Alfamidi, 49 Alfamidi Super, dan 8 Midi Fresh. Melalui PT Lancar Wiguna Sejahtera yang mengelola Lawson, perusahaan telah memiliki 693 gerai hingga triwulan pertama 2024.
"Keberhasilan ini dapat tercapai berkat kerja sama yang solid dari tim dalam semua aspek, dengan tetap mengutamakan integritas, kegigihan, inovasi, dan kemampuan Perseroan untuk beradaptasi," ungkapnya Suantopo.
Tren pertumbuhan tahunan dalam nilai investasi (CAGR) untuk gerai Alfamidi mencapai 27 persen hingga tahun 2022, kemudian mengalami kenaikan 3 persen pada tahun 2023. Kenaikan CAGR yang paling signifikan tercatat pada gerai Lawson, dengan CAGR sebesar 42 persen. Antara tahun 2022-2023, terjadi pertumbuhan sebesar 251 persen.
Suantopo menjelaskan bahwa perseroan berfokus pada mendorong pertumbuhan sinergis untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas belanja masyarakat.
Pada tahun 2024, target perusahaan adalah membuka 200 gerai Alfamidi di seluruh Indonesia, dengan fokus utama pasar di luar Pulau Jawa.
"MIDI juga memiliki strategi untuk mengembangkan format convenience store Lawson. Rencananya, MIDI akan membuka 250 gerai baru Lawson, terdiri atas 50 gerai format stand-alone dan 200 gerai format store-in-store," tandas Direktur dan Corporate Secretary MIDI.
Kinerja Keuangan MIDI
PT Midi Utama Indonesia Tbk mencatat kinerja yang mengesankan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, MIDI mencatat pendapatan sebesar Rp17,35 triliun. Pendapatan ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai Rp15,62 triliun.
MIDI berhasil meraih laba bersih sebesar Rp516,65 miliar pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 29,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada paruh pertama 2023, MIDI juga mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp259,26 miliar. Dengan kinerja yang positif, MIDI terus berupaya memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan memperkuat posisinya di industri ritel.
Masih pada tahun yang sama, MIDI memiliki 2.208 gerai Alfamidi hingga 31 Maret 2024. Jumlah ini bertambah sebanyak 30 gerai dari posisi Desember 2023.
Sementara itu, Pada tahun 2022, MIDI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp398,9 miliar. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang mencapai Rp269,7 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp137,56 per lembar.
Sementara itu, MIDI telah menerapkan strategi pemasaran yang komprehensif untuk meningkatkan ekuitas merek, kesadaran merek, dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dengan strategi ini, MIDI berharap dapat terus memperluas jaringan bisnisnya, menciptakan produk berkualitas, dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dengan pemangku kepentingan mereka.