KABARBURSA.COM — Pergerakan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) pada Selasa, 18 November 2025, menyisakan tanda tanya besar bagi pasar. Setelah sehari sebelumnya melesat gila-gilaan, 34,44 persen ke level 242 dan menjadi salah satu top gainers, hari ini MINA justru berbalik tajam dan ditutup melemah 4,96 persen ke level 230.
Namun lebih dari sekadar koreksi biasa, struktur pergerakannya memperlihatkan dinamika yang jauh lebih kompleks.
Sesi hari ini sebenarnya dibuka dengan nada optimistis, di level 246, bahkan MINA sempat menyentuh level 260. Tetapi kenaikan itu langsung berbalik tajam. Ketika harga turun ke 224, pasar melihat ada pola tekanan jual yang masif dari atas, namun antrian beli dengan cepat menahan kejatuhan lebih dalam.
Volume perdagangan MINA tetap tinggi, mencapai 30,34 juta lot, tidak jauh berbeda dari 34,26 juta lot pada sesi sebelumnya. Nilai transaksinya pun mencapai Rp733 miliar, yang menunjukkan bahwa intensitas pertempuran di MINA masih sangat besar.
Namun, Orderbook hari ini memberi petunjuk paling nyata tentang apa yang sebenarnya terjadi. Bid terbentuk tebal mulai dari area 228, 226, hingga 224, masing-masing diisi antara 70.000 hingga lebih dari 250.000 lot.
Di sisi sebelahnya, offer menggunung di area 230–250. Blok raksasa sebesar 355.000 lot ada di area 238 dan 312.000 lot di 236.
Struktur ini membentuk gambaran yang jelas, bahwa ada pihak besar yang menutup jalan kenaikan harga, tapi sekaligus menjaga agar MINA tidak jatuh terlalu dalam. Kombinasi ini mirip skenario distribusi terukur setelah sebuah kenaikan vertikal.
Broker summary memperkuat asumsi tersebut. MG muncul sebagai pembeli terbesar dengan 1,6 juta lot pada harga rata-rata 232. Di belakangnya ada XL, AZ, BB, dan SQ yang juga mengumpulkan dalam jumlah besar di rentang 217–229.
Namun tidak ada dominasi satu broker dalam distribusi, melainkan sebaran yang luas. Pola seperti ini biasanya muncul pada saham yang sedang berada di tengah permainan rotasi cepat antara kelompok yang mendorong harga dan kelompok yang mulai melepas posisi.
Menariknya, beberapa broker seperti TS, MU, dan PC justru tercatat membeli di level tinggi 236–237, menandakan masih ada pelaku yang berupaya menjaga momentum pada awal sesi. Namun penjualannya kemudian tak sanggup menahan tekanan dari gelombang profit-taking yang datang bertubi-tubi.
Jika ditarik ke data historis, reli ekstrem pada 17 November menghapus seluruh penurunan MINA selama hampir dua pekan. Namun reli setinggi itu biasanya menyisakan jejak yang perlu diperhatikan, yaitu apakah kenaikan tersebut didukung akumulasi yang kuat sebelumnya atau hanya hasil dari short-squeeze dan markup jangka pendek?
Jawabannya cenderung ke opsi kedua. Pada periode 12–14 November, volume MINA relatif kecil. Tidak ada sinyal akumulasi yang menonjol sebelum harga tiba-tiba ditembak dari 180 ke 242 hanya dalam satu hari. Pola seperti itu sering kali menghasilkan volatilitas keras pada sesi berikutnya. Dan benar, itulah yang terjadi hari ini.
Kini muncul pertanyaan besar, ke mana arah MINA esok hari? Indikasinya tidak sesederhana warna merah hari ini. Tekanan jual yang muncul seharian, tidak disertai capitulation volume. Meski turun hampir 5 persen, volume tidak meningkat signifikan dibanding lonjakan kemarin.
Ini menunjukkan bahwa yang terjadi hari ini bukan distribusi penuh, melainkan pelepasan sebagian posisi setelah reli abnormal. Dengan bid tebal masih bertahan di area 224–230, MINA sebenarnya berada di batas bawah zona pertahanannya.
Kunci momentum besok terletak pada dua hal, apakah blok penawaran besar di 236–240 masih akan muncul, dan apakah bid di 224–228 tetap terisi tebal. Jika penawaran besar itu tetap berdiri di atas harga, maka MINA berpotensi melanjutkan koreksi ringan menuju 218–222.
Namun bila bid kembali membengkak di bawah harga seperti yang terlihat hari ini, sundulan penguatan intraday bisa muncul cepat, terutama jika pelaku pasar mencoba memanfaatkan volatilitas untuk re-entry.
Jadi, MINA saat ini berada di fase yang paling sering memancing pergerakan liar pasca lonjakan vertikal tanpa akumulasi kuat. Tren jangka pendeknya memang rapuh, tetapi struktur bid tebal di bawah harga membuka peluang bahwa tekanan jual besar belum benar-benar mengambil alih.
Dengan spread order yang sangat lebar dan aktivitas transaksi yang masih masif, skenario paling masuk akal untuk esok adalah volatilitas tinggi dalam range 222–242, dengan peluang technical rebound tetap hidup selama harga tidak menembus low 224.
Kesimpulannya, MINA belum selesai. Ini bukan saham yang akan diam di satu titik. Entah menuju koreksi lanjutan atau kembali memantul, pergerakan besok akan ditentukan oleh keseimbangan tipis antara blok distribusi di atas dan tembok bid di bawah.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.