KABARBURSA.COM - PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) baru saja mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang membahas strategi penting terkait pengelolaan saham treasury. Salah satu poin utama yang dibahas adalah arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai rencana pengalihan saham treasury tahap V.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 21 POJK No.29/2023, KKGI berencana mengalihkan 25.701.600 saham treasury yang jatuh tempo pada 30 Desember 2029. Arahan ini memberikan landasan penting bagi perusahaan untuk memastikan transparansi dan kepatuhan dalam pelaksanaan strateginya.
Pada tahap sebelumnya, KKGI telah melakukan beberapa program pembelian kembali saham (buyback), yang dimulai sejak Maret 2017 hingga Desember 2023. Tahap III mencatat pembelian kembali sebanyak 126.670.600 saham, sementara tahap V berhasil mencatatkan 25.701.600 saham dalam kurun waktu Juli 2022 hingga Desember 2023.
Perusahaan menetapkan batasan penjualan saham hasil buyback tersebut, yaitu hingga maksimum 126.670.600 saham, dengan jangka waktu yang berlaku sampai 13 Januari 2028. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mengelola modal secara optimal sekaligus memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.
Untuk tahap V, perusahaan telah merancang metode pengalihan saham treasury yang inovatif, termasuk pembagian saham kepada para pemegang saham dalam rasio tertentu. Mekanisme yang dipilih memberikan peluang bagi setiap pemegang 10.000 saham KKGI untuk menerima 53 saham treasury sebagai tambahan.
Pendekatan ini mencerminkan komitmen KKGI untuk memberikan manfaat langsung kepada pemegang saham melalui aset yang telah diakuisisi perusahaan dalam program buyback sebelumnya.
Strategi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan KKGI dalam mengelola portofolio sahamnya secara cermat tetapi juga mempertegas komitmen perusahaan terhadap transparansi dan optimalisasi nilai pemegang saham.
Dengan latar belakang pengelolaan saham yang terencana dan kepatuhan terhadap arahan regulator, KKGI tetap berada di jalur untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan hasil maksimal bagi semua pemangku kepentingan.
Tebar Dividen Rp15 per Saham
Sementara itu, KKGI juga berencana membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 kepada para pemegang sahamnya. Keputusan ini telah sesuai dengan keputusan direksi yang juga telah disetujui oleh dewan komisaris, pada Selasa, 17 Desember 2024.
Seperti dikutip Kabarbursa.com dari keterbukaan informasi BEI, di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024, besaran saham yang akan diterima oleh investor adalah Rp15 per lembar saham.
Rencananya, jadwal pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 ini dimulai dari cum dividen di pasar reguler dan negosiasi yang akan dilaksanakan pada 30 Desember 2024. Dilanjutkan dengan pencatatan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi, yaitu pada 2 Januari 2025.
Sehari kemudian, 3 Januari 2025, dilakukan pencatatan untuk cum dividen di pasar tunai. Sementara, ex dividen di pasar tunai dilakukan pada 6 Januari 2025.
Untuk recording date dimulai pada 3 Januari 2025 dan pembayaran dividen interim dilakukan pada 17 Januari 2025.
Adapun dana pembagian dividen ini berasal dari data keuangan per 30 September 2024. Diketahui, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak USD37,91 juta. Untuk saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya, yang berhasil dikumpulkan oleh KKGI adalah sebesar USD191,65 juta.
Jadi, ada total ekuitas sebesar USD168,91 juta yang berhasil dikumpulkan oleh KKGI.
Investasi Eksplorasi KKGI
Sementara itu, KKGI mengumumkan perkembangan terbaru terkait kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada bulan September 2024. Total biaya yang dikeluarkan untuk mendukung aktivitas ini mencapai USD2.623.212 juta.
Direktur KKGI Agoes Soegiarto, menjelaskan bahwa eksplorasi mendalam dilaksanakan di area Sub Blok Handil Bakti, Sub Blok Purwajaya Selatan, dan Blok Separi. Hingga September 2024, total dana yang telah dialokasikan untuk kegiatan eksplorasi ini sekitar USD2,62 juta. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2024.
Mengenai rencana aksi ke depan, Agoes menyatakan bahwa untuk Blok Loajanan, pemetaan geologi akan terus dilakukan serta proses pembebasan lahan untuk menentukan sub blok yang berpotensi untuk ditambang. Untuk Blok Separi masih dalam tahap studi untuk persiapan pengeboran, serta proses pinjam pakai sebagian area blok.
Selain itu, seluruh blok dalam PKP2B PT Insani Baraperkasa telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk tahap produksi.
Catatan Pendapatan Usaha
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) mencatat pendapatan usaha sebesar USD191,37 juta hingga periode 30 Juni 2024 naik dari pendapatan usaha USD176,72 juta di periode sama tahun sebelumnya.
Menurut laporan keuangan perseroan Selasa, beban pokok pendapatan turun menjadi USD123,02 juta dari beban pokok pendapatan USD133,29 juta dan laba kotor naik menjadi USD68,35 juta dari laba kotor USD43,43 juta.
Beban usaha meningkat menjadi USD21,43 juta dari beban usaha USD6,93 juta sedangkan laba usaha diraih sebesar USD46,91 juta naik dari laba usaha USD36,49 juta tahun sebelumnya.
Laba sebelum taksiran pajak naik menjadi USD44,10 juta dibanding laba sebelum taksiran pajak USD38,96 juta tahun sebelumnya. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi USD30,14 juta dari laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk USD27,38 juta.
Jumlah liabilitas tercatat sebesar USD63,54 juta hingga periode 30 Juni 2024 naik dari jumlah liabilitas USD61,19 juta hingga periode 31 Desember 2023. Jumlah aset mencapai USD218,42 juta hingga periode 30 Juni 2024 naik dari jumlah aset USD200,53 juta hingga periode 31 Desember 2023.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.