Logo
>

MNC Group Keberatan Tiga Sahamnya Masuk PPK

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
MNC Group Keberatan Tiga Sahamnya Masuk PPK

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - MNC Group buka suara terkait dengan tiga sahamnya yaitu BHIT, BCAP, dan IATA yang masuk dalam papan pemantauan khusus (PPK) Bursa Efek Indonesia (BEI). Natassha Yunita, Head of Investor Relations MNC Group menerangkan perseroan menyadari penurunan harga saham yang disebabkan oleh implementasi Full Call Auction.

    "Kami memahami fluktuasi tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran bagi para investor. Untuk itu, kami mengambil kesempatan ini untuk memberikan klarifikasi dan menegaskan kembali komitmen terhadap peningkatan nilai jangka panjang Perseroan," ungkap Yunita dalam keterangannya, Senin, 3 Juni 2024.

    Pada tanggal 25 Maret 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan sistem Full Call Auction (FCA) untuk saham-saham yang berada pada Papan Pemantauan Khusus. Salah satu kriteria yang memicu masuknya saham emiten ke papan ini adalah rata-rata harga saham kurang dari Rp51,00 dalam enam bulan terakhir di Pasar Reguler.

    Namun, Yunita menambahkan masuknya perseroan ke dalam Papan Pemantauan Khusus ini tidak mencerminkan fundamental perseroan.

    Yunia menjelaskan emitem BHIT secara fundamental, dalam kondisi yang sangat baik. Sebagai salah satu group bisnis nasional terbesar di Indonesia, MNC Group fokus pada 4 bisnis strategis: Media dan Entertainment, Jasa Keuangan, Entertainment Hospitality, dan Energi.

    Sementara itu dari lini bisnis IATA, Yunita menjelaskan IATA mengelola 8 IUP di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dan secara agresif meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan batu bara yang tinggi.

    Menurut laporan dari Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), IATA saat ini memiliki cadangan batu bara sebesar 386,6 juta MT. Total tersebut diperoleh dari hanya sekitar 20 persen luas area penambangan Perseroan sebesar 72.478 Ha. Cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi menunjukkan tambahan cadangan terbukti, setidaknya sebanyak 600 juta MT untuk semua

    Selanjutnya dari lini bisnis MNC Group lainnya yaitu BCAP, perseroan juga mempercepat ekspansi bisnis dengan memperbanyak kemitraan berbasis transaksi dan whitelabeling. Strategi kemitraan ini efektif menangkap peluang bisnis dan pelanggan baru, meningkatkan nilai brand, memperkaya ragam produk dan layanan, serta mendorong volume transaksi yang berujung pada pertumbuhan kinerja Perseroan secara berkelanjutan ke depan.

    "Kuatnya fundamental yang dipaparkan di atas membangun kepercayaan diri investor. Perseroan yakin hal ini akan segera terselesaikan. Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan 3 emiten kami ke Papan Utama," tegasnya.

    Seperti diketahui, per 25 Maret 2024, BEI menerapkan sistem Full Call Auction untuk saham-saham yang berada pada Papan Pemantauan Khusus. Salah satu kriteria yang memicu masuknya saham emiten ke papan ini yaitu rata-rata harga saham kurang dari Rp51,00 dalam enam bulan terakhir di Pasar Reguler.

    “Namun, masuknya Perseroan ke dalam Papan Pemantauan Khusus ini tidak mencerminkan fundamental kami. Secara fundamental, kami berada dalam kondisi yang sangat baik,” tegas Perseroan.

    MNC Kapital Indonesia sebagai penyedia jasa keuangan terintegrasi bergerak pada jalur yang tepat dalam menghadirkan solusi finansial end-to-end kepada seluruh masyarakat. Perseroan juga mempercepat ekspansi bisnis dengan memperbanyak kemitraan berbasis transaksi dan white-labeling.

    Strategi kemitraan ini efektif menangkap peluang bisnis dan pelanggan baru, meningkatkan nilai brand, memperkaya ragam produk dan layanan, serta mendorong volume transaksi yang berujung pada pertumbuhan kinerja Perseroan secara berkelanjutan ke depan.

    “Kuatnya fundamental yang dipaparkan di atas membangun kepercayaan diri investor. Perseroan yakin hal ini akan segera terselesaikan. Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan BCAP ke Papan Utama,” pungkasnya.

    Sebelumnya, saham group MNC yaitu BCAP, BHIT, IATA masuk kedalam papan pemantauan khsusu pada hari Kamis, 30 Mei 2024. Menelisik indeks saham MNC Group yang masuk papan pemantauan khusus uaitu BCAP sahamnya anjlok ke saham gocapan yaitu di angka 45 turun 10 persen. BHIT turun 10 persen ke angka 45, IATA turun 10 persen ke level 45 dan IPTV ke level 45.

    Perlu diketahui bahwa ketiga saham MNC Group masuk dalam papan pemantauan khusus karena karena tidak memenuhi syarat nomor satu yaitu harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00.

    Hingga pukul 16.44, saham BHIT anjlok ke angka 41 menurun 8,89 persen setara dengan turun 4 poin. Sedangkan BCAP di level 41 menurun 8,89 persen dan saham IATA juga bertengger di level 41 menurun 8,89 persen. (yun/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.