KABARBURSA.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan adanya permasalahan dalam distribusi dan tata kelola beras di penjualan toko ritel modern di Indonesia.
Meskipun harga beras di beberapa pasar induk mengalami penurunan dan stoknya mencukupi, terdapat kendala distribusi dan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di ritel modern.
Diperlukan tata kelola yang komprehensif dalam penanganan pangan dalam negeri, termasuk langkah-langkah relaksasi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan wilayah dengan stok terbatas di ritel modern, ungkap Moeldoko dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.
Moeldoko menegaskan bahwa isu beras di Indonesia memerlukan penanganan yang cepat dan rinci. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Sekretariat Kabinet, Bulog, dan Badan Pusat Statistik (BPS), untuk berkoordinasi guna menyelesaikan permasalahan beras.
Ia juga mencatat antrean warga dalam operasi pasar atau Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di mana Bulog kehabisan stok beras 5 kg. Moeldoko mengatributkan hal ini pada keterbatasan pengemasan beras SPHP dalam kemasan 5 kilogram dan menekankan perlunya distribusi dan pengemasan yang efisien untuk menghindari antrean.
Menanggapi masalah distribusi beras impor, Moeldoko menyerukan kepada Bulog untuk berkoordinasi dengan Pelindo dan Bea Cukai guna mempercepat proses pembongkaran stok beras impor di pelabuhan.
Panglima TNI periode 2013-2015 ini mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Ia menyebutkan bahwa harga beras saat ini mengalami penurunan dan pasokan beras kualitas medium dan premium sudah dalam kondisi normal.