Logo
>

Momentum Ramadan, Penjualan Ritel RI Naik

Ditulis oleh KabarBursa.com
Momentum Ramadan, Penjualan Ritel RI Naik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pertumbuhan positif penjualan eceran atau ritel di Indonesia pada bulan Februari, yang diperkirakan akan terus naik pada bulan Maret, menunjukkan adanya momentum yang didorong oleh bulan Ramadan. Pada Selasa 17 April 2024, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penjualan ritel, yang diukur dengan Indeks Penjualan Riil (IPR), mencapai angka 214,1 pada bulan Februari, mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

    Pertumbuhan penjualan eceran tersebut diperkirakan dipicu oleh kinerja positif dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta perbaikan dari Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, meskipun masih berada dalam zona kontraksi. Faktor-faktor seperti periode HBKN Imlek, Pemilu 2024, dan persiapan kebutuhan menjelang bulan Ramadan turut mendukung pertumbuhan ini.

    Dengan adanya peningkatan aktivitas masyarakat yang terjadi pada periode tersebut, terutama terkait dengan kebutuhan konsumsi dan persiapan menjelang Ramadan, diprediksi akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan penjualan ritel pada bulan Maret. Ini menunjukkan bahwa faktor musiman seperti Ramadan dapat menjadi pendorong utama dalam dinamika penjualan eceran di Indonesia.

    Untuk Maret, IPR diperkirakan sebesar 222,8. Tumbuh 3,5 persen yoy.

    "Tetap kuatnya penjualan eceran tersebut ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan pada beberapa kelompok, antara lain Subkelompok Sandang, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor," lanjut laporan BI.

    Secara bulanan, penjualan eceran Maret diperkirakan meningkat dengan pertumbuhan sebesar 4,1 persen, sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat saat bulan Ramadan dan persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri, serta program potongan harga. Seluruh kelompok diprakirakan berada pada zona ekspansi, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, diikuti Subkelompok Sandang dan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

    Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2024 diprakirakan menurun. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 146,1 dan 136,9, lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 165,9 dan 146,7.

    "Prakiraan penurunan IEH pada Mei 2024 terutama seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca HBKN Idulfitri," tulis laporan BI.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi