KABARBURSA.COM - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp330 miliar untuk tahun 2024.
Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja, menjelaskan bahwa dana sekitar Rp120 miliar dari anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbesar kapasitas pusat logistik perusahaan di Cibitung. Sisa anggaran akan dialokasikan untuk menyewa peralatan IT untuk sektor minyak dan gas serta memperbarui peralatan IT internal.
"Tingkat penggunaan gudang MTDL saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen kapasitas. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pusat logistik menjadi kebutuhan mendesak untuk memperkuat dan mempertahankan posisi MTDL sebagai pemain utama di industri distribusi TIK." kata dia, seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 17 September 2024.
Gudang perusahaan yang beroperasi sejak 2018 dan mampu menampung hingga 70.000 item barang akan diperluas, sehingga kapasitasnya meningkat lebih dari 85 persen. Setelah perluasan, kapasitas gudang akan mencapai 40.000 meter persegi, menggandakan kemampuan penyimpanan dan distribusi barang dengan lebih efisien.
Proyek perluasan tahap kedua ini telah dimulai pada Mei 2024 dan diharapkan selesai pada kuartal pertama 2025. "Kami berharap, dengan kapasitas yang lebih luas, kegiatan distribusi Metrodata akan semakin lancar," tutup Susanto.
Potensi Bisnis Artificial Intelligence (AI)
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), emiten teknologi informasi dan komunikasi terkemuka, menunjukkan keyakinan tinggi terhadap potensi bisnis Artificial Intelligence (AI).
Presiden Direktur perusahaan, Susanto Djaja, mengungkapkan optimismenya bahwa sektor AI akan menyumbang kinerja positif yang signifikan bagi perusahaan.
“Pertumbuhan pendapatan dari AI setiap tahunnya berkisar antara 30 hingga 50 persen. Ini adalah sektor yang tengah kami garap dengan penuh perhatian untuk memastikan pertumbuhannya terus berlanjut,” jelasnya dalam wawancara pasca konferensi pers di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.
Metrodata Electronics memproyeksikan bahwa bisnis AI akan mengalami lonjakan pesat di masa depan. Susanto Djaja menambahkan bahwa semakin banyak perusahaan yang mulai mengintegrasikan AI dalam operasi mereka.
“Pertumbuhan sektor AI ini diperkirakan akan semakin meningkat, seiring dengan banyaknya perusahaan yang mulai mengadopsi teknologi ini,” ujar Susanto kepada Kabar Bursa sebelumnya.
Dia mencatat bahwa kesadaran akan pentingnya AI semakin meningkat di kalangan perusahaan-perusahaan Indonesia. Menurutnya, penerapan AI tidak hanya mempercepat proses bisnis tetapi juga membuka peluang baru bagi mereka yang mengimplementasikannya.
“Perusahaan yang terus bergantung pada metode tradisional akan tertinggal dibandingkan mereka yang telah mengadopsi AI,” tegas Susanto.
Lebih lanjut, Susanto menjelaskan bahwa AI dapat meningkatkan presisi dalam proses penjualan dan mencegah masalah overstock atau understock. “Contohnya, untuk perusahaan dengan banyak outlet, penjualan seringkali tidak merata, yang menyebabkan kelebihan atau kekurangan stok. AI dapat membantu alokasi stok dengan mempertimbangkan biaya, sangat berguna bagi perusahaan yang selama ini hanya mengandalkan insting,” tambahnya.
Saat ini, Metrodata tengah menggelar Metrodata Solution Day (MSD) di Jakarta dengan tema “AI Reimagined,” menyoroti peran penting teknologi AI dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi di dunia usaha.
Generative AI (Gen AI), khususnya, menawarkan berbagai manfaat besar, termasuk penghematan biaya, peningkatan produktivitas, dan penciptaan peluang inovasi baru. Keunggulan utama Gen AI meliputi otomatisasi konten pemasaran, optimasi desain produk, automasi tugas rutin, analisis data akurat, serta peningkatan pengalaman pelanggan yang lebih personal.
Di Indonesia, adopsi AI masih berada pada tahap awal, memberikan peluang besar bagi bisnis untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri agar tetap kompetitif di pasar global. Gerald Leo, Partner Development Director Microsoft ASEAN, mencatat bahwa 92 persen karyawan di Indonesia telah menggunakan generative AI di tempat kerja, menurut laporan Work Trend Index 2024 yang dirilis Microsoft bersama LinkedIn.
Antusiasme ini juga tercermin dari 92 persen pemimpin bisnis di tanah air yang menyadari pentingnya AI untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Namun, Gerald juga menambahkan bahwa 48 persen pemimpin bisnis masih membutuhkan visi dan strategi yang jelas dalam penerapan AI di organisasi mereka.
MTDL Catat Kinerja Positif Semester I 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), membukukan kinerja positif di semester I 2024. Emiten bidang solusi, konsultasi, dan distribusi TIK mencatat kenaikan pendapatan sebesar 12,4 persen atau Rp10,5 triliun.
Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, MTDL mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,3 triliun. Sementara ,laba bersih konsolidasi juga tercatat naik menjadi Rp276,1 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp272,2 miliar.
Dalam pertumbuhan laba bersih, MTDL ditopang oleh unit bisnis distribusi TIK termasuk smartphone, menjadi kontributor terbesar pendapatan Perseroan, atau meningkat sebesar 16,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp8,1 triliun pada semester I 2024 jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,9 triliun.
Adapun pertumbuhan salah satu bisnis utama perseroan, utamanya didorong oleh segmen smartphone di unit distribusi yang naik sebesar 169,2 persen yoy.
Begitu juga dengan unit bisnis solusi dan konsultasi, di mana terdapat banyak pelaku bisnis yang menunda investasi untuk transformasi digital dan mereka memilih untuk wait and see hingga setelah kuartal III 2024, atau setelah pergantian pemerintahan dan kondisi global yang lebih stabil.
Oleh karenanya, pendapatan bisnis solusi dan konsultasi pada kuartal II 2024 mencapai Rp2,8 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, sebesar Rp2,9 triliun.
Presiden Direktur MTDL Susanto Djaja, menuturkan pencapaian peningkatan pendapatan di kuartal II 2024 ini berkat diversifikasi bisnis perseroan, di mana menjadi penyeimbang kontribusi baik ke pendapatan maupun laba.(*)