KABARBURSA.COM - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menargetkan lonjakan volume penjualan produk bancassurance sebesar 100 persen pada 2024, melonjak dua kali lipat dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Target ambisius ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) dari bancassurance, yang diprediksi meningkat 53 persen pada akhir 2024.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu, SEVP Retail Banking Bank Muamalat, Dedy Suryadi Dharmawan, menegaskan bahwa tahun ini penjualan produk bancassurance akan digencarkan.
Dedy optimistis mampu mencapai target tersebut mengingat potensi pasar yang masih terbuka lebar.
Portofolio produk bancassurance di Bank Muamalat terus bertumbuh setiap tahunnya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini didorong oleh meningkatnya kesadaran nasabah akan pentingnya investasi dan perencanaan keuangan dalam beberapa tahun terakhir, ungkap Dedy.
Produk asuransi yang ditawarkan Bank Muamalat mencakup kebutuhan dana pendidikan anak, asuransi yang menggabungkan proteksi jiwa dengan investasi, hingga produk asuransi unit link syariah dengan pembayaran premi atau kontribusi berkala dalam mata uang dolar AS.
Bank Muamalat menyiapkan sejumlah strategi untuk melengkapi rangkaian produk bancassurance yang tersedia guna menjangkau dan memenuhi kebutuhan segmen nasabah yang lebih luas.
Selain itu, Bank Muamalat juga meningkatkan kapasitas tenaga pemasar dalam hal pengetahuan produk dan kemampuan analisis. Tujuannya adalah agar tenaga pemasar dapat merekomendasikan produk yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan nasabah.
Adakan RUPST
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 pada Kamis, 27 Juni 2024 di Jakarta. Salah satu agenda utama adalah melakukan sejumlah pergantian dan pemberhentian di jajaran direksi dan komisaris.
Dalam RUPST tersebut, Bank Muamalat resmi mengganti posisi Direktur Utama (Dirut) dari Indra Falatehan kepada Hery Syafril, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Risiko Bisnis Pembiayaan. Hery Syafril memiliki pengalaman panjang di industri perbankan, termasuk sebagai Controller di Bank Rabobank Indonesia (2009-2012), Chief Financial Officer (CFO) & Finance Director Bank QNB Indonesia (2012-2015), serta Direktur Keuangan Bank Muamalat (2015-2022).
Selain itu, RUPST juga mengangkat Riksa Prakoso sebagai Direktur Operasional & SDM. Pemegang saham setuju memberhentikan dengan hormat Wahyu Avianto selaku Direktur Operasi & Digital serta Suhendar dari jabatan Direktur Keuangan & Strategi.
Di jajaran komisaris, Amin Said Husni yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Komisaris Utama (Komut) kini diangkat menjadi Komisaris Utama definitif.
Berikut susunan pengurus Bank Muamalat setelah RUPST:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama/Komisaris Independen: Amin Said Husni
- Komisaris Independen: Sartono
- Komisaris: Andre Mirza Hartawan
Direksi
- Direktur Utama: Hery Syafril
- Direktur Kepatuhan: Karno
- Direktur: Riksa Prakoso
Komisaris Bank Muamalat Andre Mirza Hartawan, selaku pemimpin rapat, menyatakan bahwa keputusan yang dihasilkan dalam RUPST merupakan langkah strategis untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang semakin baik dan akuntabel. Andre mengucapkan terima kasih kepada pengurus lama atas kontribusinya dan menyambut pengurus baru dengan harapan besar.
“Kita berharap semua keputusan yang dihasilkan dalam RUPST kali ini dapat membawa manfaat bagi Bank Muamalat yang kita cintai. Semoga jajaran pengurus perseroan yang telah mendapat amanah dapat mengimplementasikan strategi pertumbuhan bisnis Bank Muamalat yang berkelanjutan, serta senantiasa menjalankan perusahaan dengan tata kelola yang baik,” ujar Andre.
Kinerja Bank Muamalat
Pada tahun lalu, Bank Muamalat mencatat pertumbuhan aset sebesar 9,11 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp66,95 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 3,07 persen menjadi Rp47,56 triliun. Pertumbuhan pembiayaan Bank Muamalat melejit 19,35 persen menjadi Rp22,46 triliun. Namun, laba bersih Bank Muamalat justru anjlok 49,99 persen menjadi Rp13,29 miliar.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, Bank Muamalat terus melakukan optimalisasi jaringan kantor cabang dan ATM. Per 31 Maret 2024, Bank Muamalat memiliki 235 kantor cabang, yang terdiri dari 80 kantor cabang termasuk satu kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia, dan 155 kantor cabang pembantu.
Pencapaian lainnya adalah kolaborasi dengan PT Telekomunikasi Selular Tbk (Telkomsel). Dari kolaborasi tersebut diakui ada beragam kemudahan yang ditawarkan, salah satunya fitur pembukaan rekening Bank Muamalat melalui aplikasi MyTelkomsel dan MyIndihome.
“Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami untuk menjajaki rencana kerja sama yang akan memberikan manfaat nyata bagi nasabah loyal Bank Muamalat dan pelanggan setia Telkomsel,” kata SEVP Retail Banking Bank Muamalat Dedy Suryadi Dharmawan melalui keterangannya di Jakarta.
Kemudahan lain yang ditawarkan adalah fitur pendaftaran Indihome melalui aplikasi Muamalat-DIN. Lalu, pemanfaatan teknologi Host to Host VA di aplikasi My Telkomsel dan aplikasi koperasi digital Telkomsel untuk pembayaran melalui Bank Muamalat.