Logo
>

Musk Tawar OpenAI Rp1.558 Triliun, Altman: Kami Saja yang Beli Twitter

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Musk Tawar OpenAI Rp1.558 Triliun, Altman: Kami Saja yang Beli Twitter

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sekelompok investor yang dipimpin Elon Musk tiba-tiba muncul dengan tawaran menggiurkan: USD97,4 miliar (sekitar Rp1.558 triliun) untuk mengakuisisi yayasan nirlaba yang mengendalikan OpenAI. Langkah ini semakin memanaskan konfliknya dengan Sam Altman, orang di balik ChatGPT dan bisa mengubah arah perusahaan kecerdasan buatan itu secara drastis.

    Langkah Sam Altman buat mengubah OpenAI jadi perusahaan for-profit pun bertambah rintangan baru. Tawaran akuisisi tak terduga dari Elon Musk itu bikin rencana Altman—termasuk proyek infrastruktur AI senilai USD500 miliar (Rp8.000 triliun) lewat joint venture bernama Stargate—jadi makin ruwet. Padahal, Altman dan Musk sudah lama ribut soal arah OpenAI, bahkan sampai bawa-bawa perkara ini ke pengadilan.

    “Sudah saatnya OpenAI kembali ke asalnya: open-source dan berfokus pada keamanan. Kami akan memastikan itu terjadi,” kata Musk dalam pernyataan yang dibagikan pengacaranya, Alex Toberoff, dikutip dari The Wall Street Journal di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.

    Altman tak butuh waktu lama buat menolak tawaran itu. Di X (Twitter versi Musk), dia mentwit: “Tidak, terima kasih. Tapi kalau mau, kami beli Twitter seharga USD9,74 miliar (Rp155,84 triliun).” Itu sindiran halus ke Musk karena Altman sengaja memindahkan koma dalam tawaran Musk buat OpenAI satu digit ke kiri, biar kelihatan lebih kecil.

    Di internal OpenAI, Altman juga buka suara. Dalam pesan Slack ke karyawannya, dia bilang, “Struktur kami memastikan tak ada individu yang bisa mengambil alih OpenAI… Ini cuma trik buat mencoba melemahkan kita karena kita sudah melaju jauh.”

    Altman dan Musk awalnya mendirikan OpenAI sebagai organisasi nirlaba pada 2015. Tapi di 2019, setelah Musk cabut dan Altman naik jadi CEO, OpenAI bikin anak usaha for-profit biar bisa menarik investor, termasuk Microsoft. Sekarang, Altman lagi berusaha mengubah anak usaha ini jadi perusahaan penuh, sementara badan nirlabanya tetap punya kepemilikan saham di entitas baru itu.

    Masalahnya, valuasi badan nirlaba ini masih jadi perdebatan besar. Dengan tawaran akuisisi dari Musk yang nilainya gede, ada kemungkinan badan nirlaba ini malah dapat porsi saham yang besar, bahkan mungkin bisa jadi pemegang kendali di OpenAI yang baru.

    Musk tak jalan sendiri dalam upaya ini. Perusahaannya, xAI, ikut mem-back up rencana ini dan bisa saja nanti digabung dengan OpenAI jika tawarannya diterima. Dia juga punya dukungan dari investor lain, seperti Valor Equity Partners, Baron Capital, Atreides Management, Vy Capital, dan 8VC—perusahaan modal ventura yang dipimpin salah satu pendiri Palantir, Joe Lonsdale. Bahkan, CEO perusahaan hiburan Hollywood, Endeavor, Ari Emanuel, juga nimbrung lewat dana investasinya.

    Musk sendiri sudah berbulan-bulan menyerang OpenAI dengan tuduhan bahwa mereka mengkhianati misinya sebagai nirlaba. Dia menuding OpenAI bikin skema for-profit yang cuma menguntungkan Microsoft dan mengunci dominasi AI di tangan satu perusahaan besar.

    Pada 7 Januari, pengacaranya, Toberoff, sampai berkirim surat ke jaksa agung California dan Delaware buat meminta proses penawaran OpenAI dibuka ke publik. Dia mau memastikan badan nirlaba OpenAI dihargai secara adil sebelum mereka benar-benar dipisah.

    Dari sisi OpenAI, mereka bilang klaim Musk itu tak berdasar. Mereka juga sudah merilis dokumen pada Desember lalu yang menunjukkan kalau dulu Musk sendiri setuju OpenAI jadi for-profit, tapi akhirnya pergi gara-gara tak bisa dapat kontrol penuh.

    Toberoff menegaskan grup investor Musk siap menawar lebih tinggi dari siapa pun yang datang dengan tawaran lebih besar.

    “Kalau Sam Altman dan dewan OpenAI benar mau bikin perusahaan full for-profit, penting banget buat memastikan bahwa badan amalnya dapat kompensasi yang adil. Mereka lagi menarik kendali atas teknologi paling transformatif di zaman kita,” kata Toberoff.

    Investasi Raksasa

    [caption id="attachment_118397" align="aligncenter" width="680"] Ilustrasi OpenAI dan Stargate. Foto dibuat oleh AI.[/caption]

    Sehari setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS, Sam Altman tampil bareng Trump dan sejumlah bos perusahaan besar buat mengumumkan proyek Stargate—rencana investasi gede-gedean senilai USD500 miliar (sekitar Rp8.000 triliun) dalam empat tahun ke depan buat membangun pusat data di AS.

    Yang menarik, meskipun dikenal dekat dengan Trump, Elon Musk ternyata tak diajak masuk ke proyek ini.

    Beberapa jam setelah konferensi pers di Gedung Putih, Musk langsung mentwit di X (dulu Twitter) dan menyerang proyek Stargate. Dia bilang kalau pendukung proyek ini tak punya duit sebanyak yang mereka omongin dan dengan terang-terangan menyebut Altman sebagai “penipu ulung”. Altman, tentu aja, langsung membantah tuduhan itu.

    Padahal, tanpa serangan Musk pun, OpenAI sudah pusing tujuh keliling. Rencana mereka saat ini adalah berubah dari organisasi nirlaba jadi perusahaan for-profit termasuk salah satu transformasi terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi.

    Tak cuma itu, pesaing mereka, Meta, juga ikut cawe-cawe. Pada Desember lalu, Meta sampai berkirim surat ke Jaksa Agung California buat menolak rencana OpenAI. Di sisi lain, OpenAI juga masih tarik ulur negosiasi dengan Microsoft dan investor lainnya buat menentukan seberapa besar porsi saham yang bakal mereka dapat di perusahaan baru nanti.

    Meski penuh tantangan, OpenAI tetap jalan terus. Mereka menargetkan perubahan struktur ini kelar sebelum akhir 2026, sesuai dengan putaran pendanaan Oktober lalu yang nilainya USD6,6 miliar (sekitar Rp105 triliun) dan bikin valuasi OpenAI tembus USD157 miliar (sekitar Rp2.500 triliun).

    Tak cukup sampai di situ, OpenAI juga lagi mengumpulkan dana tambahan hingga USD40 miliar (sekitar Rp640 triliun) dalam putaran pendanaan baru, yang diperkirakan bisa membawa valuasi mereka naik jadi USD300 miliar (sekitar Rp4.800 triliun). Menurut laporan The Wall Street Journal, konglomerat Jepang SoftBank bakal jadi pemimpin investasi ini dengan rencana suntikan dana antara USD15-25 miliar (sekitar Rp240-400 triliun).

    Di sisi lain, OpenAI dan SoftBank juga lagi mencari miliaran dolar buat menjalankan proyek Stargate. Tapi, dengan drama yang lagi panas antara Altman dan Musk, bisa jadi para investor malah ragu buat masuk ke proyek ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).