Logo
>

Nelayan di Jepara Diberi Pelatihan Anomali Cuaca

Ditulis oleh KabarBursa.com
Nelayan di Jepara Diberi Pelatihan Anomali Cuaca

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Para nelayan di Kabupaten Jepara kini mendapat pendidikan tentang perubahan iklim dan kondisi cuaca yang tak pasti, baik di daratan maupun di perairan.

    Pelatihan itu diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

    Hartanto, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II, berharap kegiatan seperti ini akan memberikan manfaat besar bagi para nelayan dalam menjalankan kegiatan mereka di laut.

    Dengan informasi yang akurat dari BMKG, diharapkan para nelayan dapat bekerja dengan aman dan efisien, serta mendapatkan hasil yang diharapkan.

    “Kami berupaya menjadikan kegiatan ini sebagai titik awal bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang cuaca. Kami juga akan memberikan pendampingan secara teratur agar para nelayan semakin terbantu dalam memahami cuaca maritim, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan mereka dengan data yang kami berikan,” kata Hartanto, Sabtu, 15 Juni 2024.

    Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, bersama dengan Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM, Rini Patmini, menyatakan bahwa kehadiran SLCN merupakan suatu kehormatan dan pengetahuan baru bagi masyarakat Jepara, terutama para nelayan.

    Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat mengingat wilayah Jepara belakangan sering mengalami anomali cuaca yang sulit diprediksi dengan metode tradisional.

    "Oleh karena itu, kearifan lokal yang sudah dikenal oleh masyarakat dalam berlayar perlu dipadukan dengan informasi cuaca dan iklim yang diberikan oleh BMKG," ujarnya.

    Rini juga berharap agar pengetahuan yang didapat dari kegiatan ini dapat tersebar luas di kalangan para nelayan. Namun, ia menyadari bahwa kapasitas kelas yang terbatas belum mampu menjangkau seluruh nelayan Jepara yang jumlahnya hampir mencapai 9.000 orang.

    Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan di laut akibat cuaca buruk.

    Pemkot Pekalongan Ingatkan Nelayan Waspada Krisis Iklim

    Sementara itu, meski terdampak oleh perubahan iklim, hasil produk ikan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tetap memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Mohammad Mahson, mengatakan yang paling merasakan dampak perubahan iklim adalah nelayan yang kapalnya di bawah 30 gros ton.

    Meski begitu, Mahson menyatakan, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan adaptasi dan ketahanan para nelayan terhadap perubahan iklim guna menjaga keberlangsungan produksi ikan dan kontribusi ekonomi kepada daerah. (bay/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi