Logo
>

NETV bakal Lakukan Reverse Stock Split, Kapan?

Ditulis oleh Syahrianto
NETV bakal Lakukan Reverse Stock Split, Kapan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Net Visi Media Tbk (NETV) akan melakukan reverse stock split dengan rasio 2:1 sebagai bagian dari strategi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Langkah ini merupakan bagian dari upaya NETV untuk meningkatkan solvabilitas perusahaan media ini.

    Direktur NETV, Ferry, mengungkapkan bahwa langkah ini dirancang untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan, termasuk melakukan restrukturisasi pinjaman yang akan segera jatuh tempo.

    "Langkah ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan modal dan masalah solvabilitas, serta menyelesaikan kewajiban pinjaman kepada Newton Capital Ltd. dan PT Gita Inti Investama," ujar Ferry dalam keterbukaan informasi pada Kamis, 29 Agustus 2024.

    Setelah reverse stock split dilaksanakan, nilai nominal saham NETV akan meningkat dari Rp100 per saham menjadi Rp200 per saham. Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan berjumlah 11,73 miliar saham.

    Menurut laporan penilaian saham, nilai wajar NETV diperkirakan sebesar Rp516,42 miliar atau Rp23,94 per saham. Berdasarkan Peraturan BEI II-A, batas harga terendah untuk saham yang diperdagangkan di JATS adalah Rp50.

    "Karena nilai pasar wajar per saham NETV saat ini belum mencapai batas minimum tersebut, kami perlu melakukan reverse stock split agar dapat melanjutkan PMTHMETD," kata Ferry.

    Untuk merealisasikan semua langkah korporasi ini, NETV akan mengajukan permohonan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 8 Oktober 2024.

    Jadwal perampungan saham menjadi sebagai berikut. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lawas pasar reguler dan pasar negosiasi pada 21 Oktober 2024. Efektif mulai perdagangan saham dengan nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Oktober 2024. Periode awal dan akhir peniadaan Perdagangan di pasar tunai pada 23 Oktober 2024.

    Rencana FILM Akuisisi NETV

    PT MD Entertainment Tbk (FILM) sedang dalam tahap akhir negosiasi untuk menjadi investor utama dalam private placement PT Net Visi Media Tbk (NETV), yang dikenal sebagai NET TV.

    FILM, yang merupakan perusahaan milik Manoj Punjabi, berencana untuk mengakuisisi 80,05 persen saham NETV dengan total investasi mencapai Rp1,65 triliun. Dalam transaksi ini, FILM akan membeli 25,22 miliar saham seri baru yang akan diterbitkan oleh NETV dalam rangka private placement, dengan nominal Rp50 per saham. Total nilai dari pembelian saham baru ini mencapai Rp1,26 triliun.

    Selain itu, FILM juga akan melakukan pembelian sekitar 7,88 miliar saham NETV dari pemegang saham saat ini yaitu PT Teladan Investama, PT Indika Inti Holdiko, dan PT Sinergi Lintas, dengan nilai nominal Rp200 per saham setelah penggabungan. Total harga pembelian saham ini adalah Rp394,44 miliar.

    Untuk membiayai akuisisi ini, FILM akan melaksanakan private placement dengan menerbitkan saham baru. PT Permata Surya Gitatama dan PT Teladan Investama akan menyerap saham baru FILM dengan nilai sebesar Rp661,95 miliar, yang dana tersebut berasal dari konversi utang. Fidela Hasworini, Sekretaris Perusahaan MD Entertainment, menjelaskan bahwa akuisisi ini diharapkan akan memperluas kegiatan usaha FILM dalam industri media dan hiburan, khususnya di sektor penyiaran televisi.

    "Transaksi ini akan memungkinkan FILM untuk menjadi salah satu pemain utama yang kompetitif di pasar media dan hiburan Indonesia serta meningkatkan nilai bagi para pemegang saham," kata Fidela dalam keterbukaan informasi pada Kamis, 29 Agustus 2024. Ia juga menambahkan bahwa akuisisi ini akan memperluas akses FILM ke saluran distribusi televisi dan memberikan NETV kesempatan untuk memanfaatkan kapabilitas produksi FILM.

    Jika akuisisi ini berhasil, FILM akan menjadi pemegang saham pengendali baru untuk NETV. Untuk mewujudkan rencana ini, FILM akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUSLB) yang dijadwalkan pada 4 Oktober 2024, guna mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham NETV.

    BEI Cabut Suspensi

    Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut status penghentian sementara alias suspensi saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) pada Jumat, 21 Juni 2024.

    Pengumuman pencabutan suspensi saham NETV disampaikan oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A, dalam keterangannya.

    "Perdagangan saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 21 Juni 2024," tulis manajemen BEI.

    Sebelumnya, BEI menghentikan perdagangan saham NETV pada hari Kamis, 20 Juni 2024. Penghentian sementara perdagangan saham NETV ini dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

    Penghentian sementara perdagangan saham NETV tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi investor. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.