KABARBURSA.COM - William Li, pendiri Nio, menggulirkan wacana penting tentang keterbukaan di pasar mobil listrik, sebuah isu sensitif dalam hubungan AS-Tiongkok. Dalam pidatonya di Universitas Harvard, Li menyoroti pertumbuhan pesat kendaraan listrik di Tiongkok yang didorong oleh pasar yang terbuka dan kompetitif, membandingkan dengan suasana yang lebih terbatas di AS.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tesla telah sukses besar di Tiongkok, menjual 1,36 juta kendaraan listrik, membawa gebrakan signifikan dalam penetrasi mobil listrik di negara tersebut. Li menekankan bahwa kompetisi yang sehat akan memicu investasi lebih besar, mendorong inovasi, dan mengurangi margin kesalahan.
Dia menegaskan keyakinannya bahwa China tidak akan mengambil jalur proteksionis, karena keterbukaan justru akan memberikan keuntungan bagi industri serta memperbaiki standar perusahaan. Meskipun ketegangan antara China dan Barat meningkat terkait dengan subsidi ekspor kendaraan listrik, Nio tetap membuka pintu untuk pertimbangan ekspansi ke AS, meski menghadapi tarif yang tinggi.
Di Tiongkok sendiri, Nio telah mencatat penjualan yang kuat, dengan 30.053 kendaraan terjual dalam tiga bulan pertama, menawarkan produk premium dengan harga mulai dari 298.000 yuan (sekitar US$ 42.000). Potensi masuknya Nio ke pasar AS akan terus dipertimbangkan setiap triwulan, meskipun tantangan tarif yang ada.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.