Logo
>

NISP Berpotensi Bulish, GJTL Rebound, Bagaimana ERAA?

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
NISP Berpotensi Bulish, GJTL Rebound, Bagaimana ERAA?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah, dipimpin oleh penurunan saham-saham sektor keuangan. Bagaimana dengan saham-saham seperti NISP, GJTL, dan ERAA?

    IHSG turun 65,90 poin atau 0,87 persen menjadi 7.488,68, sementara indeks LQ45 yang mencerminkan 45 saham unggulan juga turun 8,00 poin atau 0,85 persen ke level 934,36.

    Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan melanjutkan koreksi pada Jumat, 23 Agustus 2024. Mereka memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang resistance 7.550, pivot 7.500, dan support 7.450. Perusahaan efek ini merekomendasikan untuk membeli enam saham, salah satunya adalah ERAA.

    Di sisi lain, pengamat pasar modal Wahyu Laksono merekomendasikan tiga saham unggulan: NISP, GJTL, dan ERAA. Ia mengungkapkan bahwa saham NISP, yang telah meningkat 12,29 persen year-to-date (YTD), memiliki potensi bullish dalam jangka pendek dengan level target antara 1.200-1.400.

    "Meskipun harga saat ini relatif tinggi, saham ini masih berpotensi naik dalam jangka menengah ke 1.400-1.500, dan dalam jangka panjang bisa mencapai 1.600-1.800," kata Wahyu. Namun, ia memperingatkan bahwa harga di dekat 1.500 rentan terhadap koreksi.

    Laporan keuangan PT Bank OCBC NISP Tbk menunjukkan kinerja positif dengan laba bersih semester I-2024 sebesar Rp 2,4 triliun, naik 16 persen secara tahunan (yoy). Pencapaian ini didorong oleh pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp 5,26 triliun, meningkat 7 persen yoy. Margin bunga bersih (NIM) tetap solid di 4,4 persen, dan rasio return on asset (ROA) naik tipis menjadi 2,4 persen per Juni 2024.

    Emiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), juga menunjukkan peningkatan kinerja dengan kenaikan 18,84 persen YTD. Wahyu mengatakan GJTL berpotensi rebound meski NISP memiliki power bullish yang lebih kuat. Untuk jangka pendek, GJTL bisa konsolidasi di level 1.000-1.400, dan untuk jangka menengah di level 600-1.500, dengan potensi jangka panjang mencapai 1.600-1.800.

    Laporan keuangan GJTL untuk semester pertama 2024 menunjukkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 60,69 persen menjadi Rp 577,15 miliar. Pendapatan bersih juga meningkat 5,31 persen menjadi Rp 8,54 triliun. Total aset perusahaan naik 3,06 persen menjadi Rp 19,55 triliun hingga Juni 2024.

    Terakhir, Wahyu merekomendasikan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), yang mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 14,60 persen yoy menjadi Rp 33,11 triliun. Penjualan di segmen telepon seluler dan tablet mencapai Rp 27,13 triliun, naik 16,09 persen yoy. Liabilitas perusahaan naik 24,44 persen menjadi Rp 15,32 triliun, sementara ekuitas tumbuh 4,02 persen menjadi Rp 8,45 triliun. Arus kas setara kas juga membaik, mencatatkan Rp 827,84 miliar pada Juni 2024.

    "ERAA menunjukkan rebound yang tipis sekitar 0,47 persen YTD. Saat ini konsolidasi di sekitar 400, dengan kisaran jangka pendek 300-500. Masih ada potensi rebound ke 500 bahkan 600," terang Wahyu.

    Sementara itu, peta saham big cap berubah lagi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan setelah mencatatkan kenaikan selama empat hari berturut-turut dan mencapai level tertinggi sepanjang masa (all time high). Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Kamis, 22 Agustus 2024, IHSG turun sebesar 0,87 persen atau 65,92 poin, berakhir di 7.488,68.

    Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tidak bisa mempertahankan posisinya di uruta keempat. BBRI tercatat turun sebesar 0,98 persen, menyebabkan saham ini terjatuh ke peringkat lima dalam daftar saham dengan kapitalisasi pasar terbesar (big cap), disusul oleh penguatan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebesar 2,89 persen yang kembali mengambil alih posisi ketiga dalam kategori big cap.

    Investor asing mencatat net buy sebesar Rp1,26 triliun di seluruh pasar, dengan net buy di pasar reguler mencapai Rp1,59 triliun. Namun, di pasar negosiasi, terjadi net sell asing sebesar Rp328,03 miliar. Saham-saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing adalah BBRI, ASII, BBCA, UNTR, BMRI, dan ADRO. Sementara itu, saham-saham yang paling banyak dijual oleh asing adalah ADMR, MDKA, dan BBNI.

    Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi di LQ45 antara lain:

    • PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 4,27 persen
    • PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 3,07 persen
    • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 2,89 persen

    Sedangkan saham-saham yang mencatatkan penurunan terbesar di LQ45 adalah:

    • PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 3,72 persen
    • PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 3,49 persen
    • PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 3,28 persen\

    Seluruh indeks sektoral melemah seiring dengan penurunan IHSG. Sektor infrastruktur dan teknologi mengalami penurunan terbesar, masing-masing sebesar 1,50 persen dan 1,40 persen. Sektor-sektor lainnya juga mengalami penurunan, dengan sektor perindustrian mencatat penurunan terkecil sebesar 0,19 persen.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.