KABARBURSA.COM – Saham PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) menjadi sorotan tajam pada perdagangan Selasa, 30 September 2025. Harga sahamnya melesat 34,72 persen ke level Rp260, menjadikannya salah satu top gainers di penutupan IHSG.
Lonjakan yang terjadi di tengah euforia pasar ini kembali memunculkan pertanyaan, apakah reli ini didukung fundamental, ataukah hanya digerakkan sentimen sesaat?
Jika menilik laporan keuangan, OILS sesungguhnya masih berada di jalur tipis antara perbaikan dan kerentanan. Perusahaan membukukan pendapatan trailing twelve months (TTM) sebesar Rp792 miliar dengan laba bersih sekitar Rp7 miliar.
Rasio price-to-earnings (PE) TTM tercatat 17,42 kali, sedikit lebih tinggi dibanding median IHSG di 9,11 kali. Earnings yield di 5,74 persen menandakan saham ini tidak dalam kategori murah, meski valuasinya belum masuk level gelembung.
Price to book value berada di 1,26 kali, cukup wajar, sementara PEG ratio 0,17 memberi sinyal bahwa pertumbuhan laba bisa menopang valuasi jika konsistensi kinerja terjaga. Namun, marjin keuntungan masih sangat tipis, dengan net margin hanya 1,02 persen. Hal ini mencerminkan bisnis dengan efisiensi rendah dan rentan terhadap fluktuasi biaya maupun harga komoditas.
Jika dilakukan penilaian sederhana, dengan EPS TTM Rp14,93 dan menggunakan rata-rata PE sektor di kisaran 12–15 kali, nilai wajar saham OILS berada di rentang Rp180–Rp220 per saham. Dengan harga pasar di Rp260, saham ini diperdagangkan premium 20–40 persen di atas kisaran fundamentalnya.
Artinya, reli yang terjadi lebih mencerminkan optimisme pasar ketimbang dukungan kuat dari fundamental.
Muncul Kondisi Jenuh Beli, Investor Harus Apa?
Dari sisi teknikal, sinyal yang muncul justru ekstrem. Indikator RSI harian berada di level 91, menandakan kondisi jenuh beli yang jarang ditemui. Stochastic RSI bahkan mencatatkan nilai 100, sementara Williams %R berada di titik 0—semuanya mengonfirmasi bahwa saham ini sedang berada di teritori overbought.
Meski demikian, tren masih sangat kuat: ADX di 36 menunjukkan momentum bullish, dengan hampir seluruh moving average, dari MA5 hingga MA200, memberikan sinyal beli seragam.
Lonjakan volume hingga 503 ribu lot menambah kekuatan reli ini. Singkatnya, grafik OILS menggambarkan sebuah euforia pasar yang sedang berlari kencang tanpa menoleh ke belakang.
Strategi perdagangan untuk esok hari karenanya membutuhkan disiplin tinggi. Bagi trader momentum, OILS masih bisa memberikan peluang lanjutan selama tren naik belum patah, dengan potensi menguji area resistensi di kisaran Rp270–Rp280. Namun, risiko aksi ambil untung juga besar mengingat kondisi teknikal yang sudah sangat panas.
Untuk investor yang lebih konservatif, menunggu koreksi ke area Rp220–Rp230 akan lebih rasional, mendekati rentang nilai wajarnya dan memberikan margin of safety lebih luas.
Dengan kondisi saat ini, reli OILS lebih banyak dipacu sentimen ketimbang kualitas fundamental. Harga saham yang melonjak bisa menjadi peluang, tetapi juga berisiko menjadi jebakan jika euforia mereda.
Esok hari pasar akan menguji, apakah dorongan beli mampu melanjutkan reli, ataukah giliran aksi jual yang mengambil alih panggung.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.