Logo
>

OJK Optimis Pasar Modal tetap Moncer Pasca Pemilu 2024

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
OJK Optimis Pasar Modal tetap Moncer Pasca Pemilu 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis pasar modal tetap mencer pasca-Pemilu 2024 dengan menargetkan penggalangan dana mencapai Rp175 triliun hingga Rp200 triliun sepanjang tahun ini.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mengungkapkan keyakinan ini berdasarkan historis data Pemilu, di mana IHSG terus mengalami penguatan.

    "Kami cukup optimis kalau dilihat dari historis data Pemilu sebelum-sebelumnya itu justru malah mendongkrak IHSG," ujar Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan pada Selasa 20 Februari 2024.

    Meski perlambatan ekonomi global menjadi perhatian, Inarno melaporkan bahwa pasar saham Indonesia tetap kuat dengan penguatan 0,86 persen year-to-date.

    Rekor tertinggi IHSG pada 5 Januari 2024 mencapai 7.403,08, dengan sektor kesehatan dan konsumsi primer yang terus menguat.

    "Tentunya optimisme tersebut juga kami harus lihat kondisi pasar global. Dengan pelemahan global dan juga tensi geopolitik, kami harus mengkalkulasi terhadap target 2024," jelasnya.

    Sementara, pada industri reksa dana, AUM per 15 Februari 2024 mencapai Rp800,30 triliun, turun -2,96 persen ytd. NAB reksa dana mencapai Rp477,28 triliun, turun -4,82 persen, dan terdapat net redemption Rp5,29 triliun.

    Meski demikian, antusiasme tetap terlihat dengan nilai penawaran umum mencapai Rp12,34 triliun dan 86 pipeline penawaran umum senilai Rp50,02 triliun.

    "Untuk target tahun 2024, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar 200 triliun, dan tadi juga saya jelaskan bahwa tentunya ini didukung dengan pipeline yang ada saat ini," pungkas Inarno. (yub/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.