KABARBURSA.COM - Emiten bank digital, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 158,54 juta lembar. AMAR membeli dengan rata-rata harga Rp262 per lembar sehingga menggunakan dana senilai Rp41,61 miliar.
Vishal Tulsian, Presiden Direktur AMAR, mengatakan bahwa periode buyback telah dilakoni sejak 5 Januari 2024 sampai dengan 15 Juni 2024. Persentase buyback itu, baru mencapai 43,127 persen dari seluruh saham yang direncanakan.
”Dengan pelaksanaan transaksi buyback hingga 25 Juni 2024 tersebut, sisa dana pembelian kembali saham tercatat Rp16,23 miliar,” tutur Vishal Tulsian.
Secara historis, buyback terbesar terjadi pada 25 Juni 2024 sebanyak 80 juta lembar. Pembelian dilakukan dengan harga rata-rata Rp250 per saham senilai Rp20 miliar. Selanjutnya, buyback terbesar kedua terjadi pada 22 Januari 2024.
Pada periode itu, perseroan melakukan buyback sebanyak 9,11 juta lembar pada harga Rp299,99 senilai Rp2,73 miliar. Kemudian, buyback terbesar ketiga terjadi pada 25 Januari 2024 sebanyak 7,91 juta lembar. Pembelian terjadi dengan harga Rp300 per saham senilai Rp2,37 miliar.
Kinerja Keuangan AMAR
Sementara itu, Senior Vice President of Finance AMAR David Wirawan mengatakan pada kuartal II 2023, AMAR meraih laba sebesar Rp162,17 miliar atau meningkat 193,81 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Dia menjelaskan, penyaluran kredit yang prudent pada periode tersebut mencapai Rp2,47 triliun. David menuturkan, angka tersebut juga meningkat 15,56 persen.
David menambahkan, Amar Bank juga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah yang cukup baik pada level 1,56 persen. "Kinerja positif ini menjadi landasan bagi kami untuk tetap optimistis mencapai pertumbuhan yang signifikan pada 2024," tutur David.
Pertumbuhan sektor perbankan juga dirasakan. David menyebut saat ini aplikasi Amar Bank sudah diunduh 530 ribu pengguna di berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara itu, Senior Vice President Technology Amar Bank Kevin Kane mengungkapkan kinerja positif Amar Bank dapat terwujud berkat adopsi teknologi. Sehingga, kata Kevin, dapat menghadirkan solusi perbankan digital unggulan.
"Memanfaatkan kemampuan big data, analitik, teknologi kecerdasan buatan, dan machine learning, kami menciptakan solusi keuangan yang inovatif, cepat, aman, dan nyaman sesuai dengan tantangan perbankan digital yang terus berkembang. Kami berharap keandalan Amar Bank dalam adopsi teknologi digital dapat memperluas akses layanan keuangan serta mendukung peningkatan inklusi keuangan di Indonesia," jelas Kevin.
AMAR Tebar Dividen
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPS), AMAR mengumumkan jadwal pembagian dividen tunai sebesar Rp55 miliar atau setara dengan Dividend Payout Ratio sebesar 31 persen dari laba bersih perseroan di 2023 sebesar Rp177,9 miliar.
Pengumuman itu juga menjadikan Amar Bank sebagai bank digital pertama di 2024 yang membagikan dividen di tengah dinamika industri perbankan digital tanah air, menandai optimisme perseroan untuk terus tumbuh di tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya.
Perseroan akan membagikan dividen yang berjumlah Rp3,03 per lembar saham kepada para pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen tunai.
Pembayaran dividen tunai diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan yang berhak atas dividen tunai, dengan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi dilakukan paling lambat pada Kamis, 6 Juni 2024.
Vishal Tulsian menyampaikan, sebagai pionir perbankan digital, pihaknya bangga bahwa Amar Bank menjadi bank digital pertama yang membagikan dividen di tahun 2024.
"Terlebih hal ini dapat dilakukan di tengah dinamika industri perbankan digital serta fintech yang semakin kompetitif selama dua-tiga tahun terakhir. Perseroan berhasil meningkatkan kinerja dan laba di sepanjang tahun 2023 serta awal 2024 dengan terus fokus berinovasi melayani segmen ritel dan UMKM melalui berbagai produk dan layanan unggulan kami. Pembagian dividen ini juga sebagai bentuk komitmen kepada para investor dan shareholders, atas keyakinan kami untuk terus tumbuh kedepannya," beber Vishal Tulsian.
Optimisme AMAR
Optimisme perseroan juga didasari oleh kinerja pada 2023 dan awal 2024 yang menggambarkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di tengah dinamika makro ekonomi dan gejolak geopolitik.
Perseroan berhasil terus menyalurkan kredit dengan total Rp2,74 triliun di sepanjang kuartal pertama 2024, dengan 52 persen dari pinjaman tersebut ditujukan kepada UMKM.
Kinerja tersebut mencerminkan segmen bisnis Amar Bank yang semakin luas, terlebih rata-rata pinjaman industri fintech lending ke sektor produktif baru mengambil porsi 33,61 persen dari total pembiayaan fintech lending pada Maret 2024 berdasarkan data OJK.
Research Analyst NH Korindo, Leonardo Lijuwardi membeberkan bahwa Equity Sekuritas memberikan penilaian yang menarik terhadap langkah strategis Amar Bank yang didukung oleh fundamental yang solid,
"Apabila di-compare dengan beberapa kompetitor ternama di industri perbankan digital, AMAR mampu menyalurkan dividen pasca berhasil mencetak kinerja turn-around. Langkah ini juga diperkuat dengan impresifnya pertumbuhan NIM dan kualitas aset yang sehat," jelasnya.
Sebelumnya, Amar Bank berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp177,9 miliar sepanjang 2023, tumbuh 214,5 persen secara tahunan.
Kinerja positif itu pun dilanjutkan di awal kuartal pertama 2024 dengan kinerja keuangan yang solid.
Amar Bank berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp48,86 miliar pada kuartal I 2024, tumbuh 41, persen yoy yang merupakan sebuah kinerja kuartal pertama terbaik dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelum-sebelumnya. (*)