KABARBURSA.COM - Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mencatat peningkatan produksi kopi di wilayah tersebut, bahkan mencapai tiga ton per hektare.
M. Rizon, Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu di Kota Bengkulu, mengatakan sebelumnya produksi kopi hanya mencapai 1,2 ton per hektare. Dia menyebut bahwa banyak perusahaan perkebunan kopi saat ini menggunakan pupuk organik karena telah terbukti meningkatkan hasil produksi kopi.
“Peningkatan hasil produksi kopi di Provinsi Bengkulu disebabkan oleh upaya petani yang terus melakukan intensifikasi pertanian dan meningkatkan kualitas lahan perkebunan dengan beralih dari penggunaan pupuk anorganik atau kimia menjadi pupuk organik atau alami,” ungkap Rizon, Senin, 13 Mei 2024.
Rizon berharap agar para petani kopi di Bengkulu terus menjaga kualitas kopi yang dipanen untuk meningkatkan rasa, nama, dan citra kopi Bengkulu.
Rizon juga menekankan agar para petani kopi di Provinsi Bengkulu tidak melakukan alih fungsi lahan. Saat ini, wilayah Provinsi Bengkulu telah memasuki masa musim panen, di mana harga biji kopi mencapai Rp60.000 per kilogram, menjadi harga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Diketahui sebelumnya, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu mencatat bahwa hasil produksi kopi di wilayah tersebut sejak Januari hingga Desember 2023 mencapai 50.370 ton dengan lahan seluas 90.964 hektare. Rizon menjelaskan bahwa tingginya hasil produksi kopi di Bengkulu selama 2023 disebabkan oleh upaya petani dalam peningkatan kualitas lahan perkebunan kopi.