Logo
>

PANI Masih Optimis meski Menunggu soal PPN DTP

Ditulis oleh Syahrianto
PANI Masih Optimis meski Menunggu soal PPN DTP

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), yang merupakan bagian dari Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, memperkirakan bahwa perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 100 persen untuk pembelian properti tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja prapenjualan perusahaan pada semester kedua tahun 2024.

    Menurut informasi terbaru, insentif ini diharapkan tidak memberikan perubahan besar pada strategi dan hasil penjualan PANI. Christy Grassela, Sekretaris Perusahaan Pantai Indah Kapuk Dua, menjelaskan bahwa saat ini perusahaan masih menunggu petunjuk pelaksanaan terkait insentif perpajakan tersebut, yang dijadwalkan akan diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Proses ini penting untuk memastikan bahwa semua aspek perpajakan diatur dengan jelas dan sesuai dengan kebijakan pemerintah terbaru.

    Sebagai salah satu pemain utama di sektor properti, PANI saat ini tengah fokus pada pengembangan kawasan Commercial Business District (CBD) di Pantai Indah Kapuk PIK 2. Selain itu, perusahaan juga aktif dalam penjualan landbank, ruko, dan rukan. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam, PANI juga menawarkan berbagai pilihan perumahan dengan nilai yang berkisar antara Rp1 miliar hingga Rp10 miliar per unit.

    "Seluruh produk properti yang kami tawarkan kepada konsumen dijual melalui mekanisme prapenjualan, yang kami sebut sebagai indent house. Ini memungkinkan konsumen untuk memesan unit sebelum pembangunan selesai, dan memberikan kami fleksibilitas dalam pengelolaan inventaris," kata Christy dalam konferensi pers Pubex Live 2024 yang diadakan pada hari Rabu, 28 Agustus 2024.

    Christy juga menjelaskan bahwa penyerahan properti kepada konsumen biasanya dilakukan dalam jangka waktu minimal dua tahun setelah prapenjualan. Namun, tergantung pada skema pembayaran yang dipilih oleh konsumen, waktu penyerahan bisa saja lebih lama.

    "Dengan sistem prapenjualan ini, kami hanya memiliki sedikit inventory yang perlu dikelola. Insentif PPN DTP lebih berdampak pada developer yang sudah menyelesaikan pembangunan tetapi unitnya belum terjual. Untuk PANI, dampaknya terhadap penjualan kami tidak terlalu signifikan," tambahnya.

    Di sisi lain, PANI tetap optimis dalam mencapai target marketing sales sebesar Rp5,5 triliun pada tahun 2024. Optimisme ini didasarkan pada hasil prapenjualan yang telah diraih pada semester pertama tahun 2024, yang mencapai Rp3,3 triliun. Kontribusi dari delapan proyek yang telah beroperasi sejak tahun 2022 juga memberikan dorongan positif terhadap pencapaian target tersebut.

    Lebih jauh, perusahaan berharap kontribusi dari 14 proyek baru—terdiri dari 8 proyek perumahan dan 6 proyek komersial—akan memperkuat pencapaian target prapenjualan PANI. Yohanes Edmond Budiman, Direktur PANI, menambahkan bahwa perusahaan akan terus menambah variasi produk sesuai dengan permintaan konsumen untuk memaksimalkan marketing sales.

    "Permintaan untuk produk properti menengah ke atas masih sangat besar dan terus berkembang. Kami yakin bahwa target marketing sales sebesar Rp5,5 triliun dapat tercapai pada tahun ini berkat strategi pengembangan dan diversifikasi produk yang kami lakukan," ujarnya.

    PANI Beli Cadangan Lahan

    PANI yang merupakan bagian dari Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, telah menggunakan dana hasil private placement sebesar Rp6,5 triliun untuk memperluas cadangan lahan mereka.

    Christy, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan dua tahap Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), atau private placement, dengan total penerimaan dana baru sebesar Rp6,5 triliun. Dalam rangkaian aksi korporasi yang diselesaikan pada bulan Agustus 2024 tersebut, PANI menerbitkan 1,25 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp5.200 per saham.

    Dana yang diperoleh dari PMTHMETD I dan II ini telah dialokasikan untuk ekspansi bisnis melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PANI, yaitu PT Panorama Eka Tunggal. "Dana sebesar Rp6,5 triliun yang diperoleh dari PMTHMETD telah kami gunakan oleh Panorama untuk membeli landbank seluas 232 hektare di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), yang akan digunakan untuk proyek-proyek komersial dan residensial di masa depan," jelas Christy.

    Dengan akuisisi ini, PANI kini memiliki total cadangan lahan seluas 1.850 hektare. Christy menjelaskan bahwa transaksi pembelian landbank oleh Panorama Eka Tunggal dilakukan dengan valuasi yang sangat kompetitif jika dibandingkan dengan rata-rata harga tanah per meter persegi.

    "Landbank ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi proyek perumahan dan komersial dengan margin yang jauh lebih tinggi dibandingkan biaya akuisisi," tambahnya.

    Dalam hal kinerja keuangan, PANI melaporkan pendapatan sebesar Rp1,3 triliun untuk semester pertama tahun 2024. Christy mengungkapkan bahwa tambahan entitas anak perusahaan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap laba kotor yang dicatatkan oleh PANI selama enam bulan pertama tahun ini.

    Di sisi lain, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami lonjakan sebesar 35 persen secara tahunan, meningkat dari Rp211 miliar menjadi Rp286 miliar.

    "Pencapaian ini berkat konsolidasi tambahan anak perusahaan pada akhir tahun 2023, yang didanai oleh rights issue kedua senilai Rp10,5 triliun," tutup Christy. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.