Logo
>

Pasar India Terus Bergeliat, Harga Batu Bara Semakin Pekat

Ditulis oleh Yunila Wati
Pasar India Terus Bergeliat, Harga Batu Bara Semakin Pekat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga batu bara terus naik lantaran permintaan pasar di India yang terus meroket. Pemerintah India memastikan penggunaan batu bara untuk mempercepat penambahan kapasitas listrik di tahun-tahun mendatang. Bahkan mereka telah memesan peralatan senilai USD33 miliar untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat.

    Itulah mengapa harga batu bara naik lagi pada Rabu, 3 Juli kemarin. Kenaikan ini tidak lepas berkat kabar dari India. Harga batu bara Newcastle untuk Juli 2024 naik sebesar USD2,75 menjadi USD135 per ton. Untuk Agustus 2024, harganya naik USD1,5 menjadi USD136,4 per ton. Sedangkan untuk September 2024, harganya naik USD0,9 menjadi USD137,4 per ton.

    Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam untuk Juli 2024 naik 0,5 persen menjadi USD103,75 per ton. Namun, untuk Agustus 2024 tetap di USD105,6, dan untuk September 2024 turun USD0,4 menjadi USD107,85 per ton.

    Keputusan yang diambil oleh pemerintah India belum pernah terjadi sebelumnya. Karena itu, diprediksi akan menghasilkan tender rekor dalam setahun untuk peralatan tersebut oleh perusahaan listrik besar seperti NTPC milik negara, SJVN, dan perusahaan swasta seperti Adani Power dan Essar Power. Ini akan membantu menambah 31 gigawatt (GW) dalam lima hingga enam tahun ke depan.

    Hal ini berpotensi membuat permintaan batu bara di India tetap kuat. Selain itu, Kementerian Energi India pada Jumat memerintahkan pembangkit listrik berbasis batu bara domestik untuk melanjutkan pencampuran batu bara impor dengan varian lokal hingga 15 Oktober 2024.

    Namun, kebijakan tersebut mengubah persentase pencampuran menjadi 4 persen dari yang sebelumnya 6 persen. Langkah ini diambil karena meningkatnya permintaan dan kekhawatiran akan kendala pasokan selama musim hujan.

    Girta Yoga, dari Research and Development ICDX, menjelaskan bahwa dalam jangka pendek, situasi pasokan batu bara dalam negeri di China dan India masih mencukupi. Namun, gelombang panas yang terjadi dapat meningkatkan konsumsi listrik. "Jadi, jika dilihat dalam jangka panjang, permintaan batu bara dari kedua negara konsumen utama batu bara dunia itu masih akan cukup kuat," tambahnya.

    Suram di Semester I 2024

    Harga batu bara mengalami penurunan pada perdagangan kemarin, dengan koreksi hampir mencapai 1 persen.

    Pada Senin, 1 Juli 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini tercatat sebesar USD 132,1 per ton, turun 0,83 persen dari posisi akhir pekan lalu. Ini merupakan level terendah sejak 24 Juni, atau dalam seminggu terakhir.

    Harga batu bara masih berada dalam tren negatif. Selama sebulan terakhir, harga batu bara turun sebesar 8,55 persen.

    Penurunan harga gas alam turut mempengaruhi harga batu bara. Kemarin, harga gas TF Belanda turun 3,12 persen menjadi EUR33,43 per MWh, sedangkan harga gas di Inggris turun 4,06 persen menjadi GBP78,04 per termal.

    Saat harga gas lebih murah, keuntungan menggunakan batu bara menurun. Akibatnya, permintaan batu bara menurun, yang menyebabkan harga juga ikut turun.

    Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terperangkap di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 24,32. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

    Namun, menarik diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 0. Sudah paling rendah, sangat jenuh jual (oversold).

    Dengan begitu, harga batu bara berpeluang naik. Target resisten terdekat ada di USD136/ton. Jika tertembus, maka USD139/ton bisa menjadi target selanjutnya.

    Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di USD141/ton. Namun berbagai target resisten ini harus melalui pivot point USD134/ton.

    Sedangkan target support terdekat adalah USD131/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi menuju USD128/ton.

    Harga batu bara naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Namun sepanjang semester I 2024, harga si batu hitam mengalami periode suram.

    Pada Jumat, 28 Juni 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk pengiriman Juni dihargai USD133,2/ton. Naik 0,45 persen dibandingkan hari sebelumnya.

    Sepanjang pekan lalu, harga batu bara naik 0,53 persen secara point-to-point. Selama Juni, harga masih terpangkas 6.26 persen.

    Pada kuartal II 2024, harga komoditas ini naik 3,18 persen. Akan tetapi pada semester I 2024, harga jatuh 9,02 persen.

    Perkembangan di China menjadi sentimen negatif bagi harga batu bara. Harga listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga angin untuk kali pertama bisa lebih murah ketimbang batu bara.

    Dalam proyek ‘kebun angin’ baru di Shanghai berkapasitas 306 megawatt, harga listrik yang dijual bisa lebih murah 27 persen ketimbang listrik dari pembangkit batu bara.

    “Ini memulai era baru bagi pembangkit listrik tenaga angin di mana bisa bersaing dengan batu bara bahkan dengan harga yang lebih rendah,” kata Xiangyu Chen, Analis BNEF.

    Ke depan, hal seperti ini akan makin banyak. Hingga 2030, China diperkirakan bakal memiliki pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas 129 gigawatt.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79