Logo
>

Pasar Kripto Melemah, Bitcoin Konsolidasi

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Pasar Kripto Melemah, Bitcoin Konsolidasi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasar kripto kembali melemah dalam 24 jam terakhir. Bitcoin mengalami konsolidasi dan membuat arah pergerakan berikutnya jadi pertanyaan.

    Menurut data Coinmarketcap, Rabu, 23 Oktober pukul 06.45 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 0,3 persen menjadi USD2,34 triliun dalam sehari. Bitcoin (BTC), sebagai kripto dengan kapitalisasi terbesar, terkoreksi 0,1 persen dan kini berada di level USD67.331 per koin, atau setara Rp1,04 miliar (kurs Rp15.591).

    Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan, jatuh 1,75 persen ke USD2.619 per koin. Binance (BNB) turun 0,9 persen dalam 24 jam terakhir, sehingga diperdagangkan di USD593 per koin.

    Mengutip Cryptonews, sebagian besar aset kripto mengalami konsolidasi setelah penurunan tajam yang terjadi akibat deleveraging pada hari Senin kemarin. Kondisi ini memberi ruang bagi investor untuk mencari peluang investasi yang bisa memanfaatkan penurunan terbaru di pasar kripto.

    Meski demikian, kenaikan Bitcoin sebesar 14 persen dari level terendah bulan Oktober menunjukkan adanya jeda dari para pembeli.

    Selain itu, potensi kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS dianggap sebagai katalis positif bagi pasar kripto, ditambah lagi dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed yang semakin mendekat.

    Para pembeli Bitcoin diperkirakan akan tetap mendominasi pasar, dengan penurunan harga BTC yang bisa menarik minat beli lebih besar. Harapan untuk mencapai level tertinggi baru dalam waktu dekat, khususnya bulan depan, semakin menguat.

    Dengan situasi ini, investor diharapkan tetap memantau perkembangan pasar kripto dan mempertimbangkan strategi untuk meraih keuntungan dari potensi kenaikan harga yang mungkin terjadi.

    Investor Ambil Untung

    Kripto-kripto utama sebelumnya juga melemah pada Selasa, 22 Oktober 2024, setelah para investor memanfaatkan kenaikan harga baru-baru ini untuk mengambil untung. Harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana, dan beberapa kripto besar lainnya tercatat turun, menyebabkan kapitalisasi pasar kripto global berkurang 2 persen dalam 24 jam terakhir menjadi sekitar USD2,34 triliun.

    Hingga pukul 12:04 waktu India (IST), harga Bitcoin turun 2 persen ke USD67.731, sementara Ethereum melemah 3,2 persen menjadi USD2.654.

    Beberapa kripto besar lainnya juga mengalami penurunan, di antaranya BNB (-1,6 persen), Solana (-1,2 persen), XRP (-1,2 persen), Dogecoin (-1,3 persen), Toncoin (-2 persen), Avalanche (-2,7 persen), Shiba Inu (-3,5 persen), dan NEAR Protocol (-4,3 persen).

    CEO Mudrex, Edul Patel, mengatakan bitcoin turun lebih dari 2 persen karena aksi ambil untung oleh investor. Setelah sempat mencapai puncak di USD69.300, harga BTC saat ini berada di sekitar USD67.500.

    “Tampaknya para ‘bull’ sedang beristirahat setelah reli selama seminggu, mungkin bersiap untuk lonjakan baru menjelang pemilu AS. Level support Bitcoin saat ini berada di USD67.100, dengan resistance di USD68.200,” kata Patel.

    CEO Giottus, Vikram Subburaj, menambahkan, "Bitcoin mengalami kemunduran sementara sekitar 2 persen hari ini, diikuti dengan arus keluar dari ETF-nya. Namun, aset ini masih bertahan di atas level support USD66.000 dengan indikator RSI dan MACD yang menunjukkan potensi pemulihan bullish."

    Kripto utama lainnya mengikuti tren Bitcoin, dengan Solana, Toncoin, dan Avalanche turun 2-4 persen. Ethereum kini berada di bawah USD2.700, dengan RSI-nya juga berada di bawah zona netral. Meski begitu, Tron justru sedikit naik. Jika Bitcoin mampu bertahan di level support USD66.000, ada potensi untuk menguji ulang level resistance USD68.500 dalam beberapa hari ke depan," tambah Subburaj.

    Berdasarkan data CoinMarketCap, volume transaksi semua stablecoin mencapai USD76,86 miliar, yang menyumbang 91,82 persen dari total volume transaksi kripto dalam 24 jam terakhir.

    Kapitalisasi pasar Bitcoin, kripto terbesar di dunia, turun menjadi USD1,336 triliun dalam 24 jam terakhir. Dominasi Bitcoin saat ini mencapai 57,14 persen, menurut CoinMarketCap. Volume transaksi BTC dalam 24 jam terakhir meningkat 56,9 persen ke USD37,4 miliar.

    Bitcoin mengalami volatilitas tinggi dalam 24 jam terakhir, dengan harga sempat melonjak di atas USD69.000 sebelum terkoreksi ke sekitar USD67.286. Penurunan ini dianggap sebagai koreksi wajar setelah reli yang cukup panjang.

    “Meskipun penurunan harga menimbulkan kekhawatiran, prospek tetap optimistis. Hal ini bisa membuka peluang untuk kenaikan lebih lanjut, bahkan mencapai rekor tertinggi baru,” ujar Shivam Thakral, CEO BuyUcoin.

    Ketidakpastian Pemilu AS

    Turunnya bitcoin dari level tertinggi baru-baru ini juga dipengaruhi meningkatnya ketidakpastian terkait pemilu AS. Pesta demokrasi rakyat AS itu kurang dari dua minggu lagi sebelum hari pemungutan suara.

    Dilansir dari Investing, peluang Trump yang membaik sebelumnya menjadi faktor utama kenaikan harga kripto selama pekan lalu, terutama karena calon dari Partai Republik ini dikenal memiliki sikap yang pro-kripto.

    Komentar yang menjanjikan dari Harris terkait kemungkinan regulasi kripto juga sempat mendukung sentimen pasar.

    Namun, para analis kini melihat persaingan di pemilu 2024 terlalu ketat untuk diprediksi, memicu ketidakpastian yang lebih luas di pasar berisiko dan mendorong pedagang beralih ke aset safe haven seperti emas dan dolar.

    Pasar prediksi masih condong pada kemenangan Trump, dengan Polymarket menunjukkan peluang Trump di 63,7 persen, sementara Harris di 36,4 persen.

    Minat Institusional pada Bitcoin Meningkat

    Minat terbuka (OI) dalam futures Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME) melonjak ke level tertinggi sepanjang masa per 18 Oktober, melampaui USD12,26 miliar. Ini merupakan lonjakan lebih dari 36 persen dalam dua minggu terakhir dan melewati rekor sebelumnya, yang tercatat pada April, lebih dari 3,5 persen.

    Lonjakan terbaru dalam OI mencerminkan peningkatan signifikan dari level yang terlihat selama musim panas, dengan angka saat ini menjadi yang tertinggi sejak 1 April, saat OI CME mencapai USD11,84 miliar.

    Peningkatan aktivitas dalam futures CME menunjukkan bahwa investor institusional semakin meningkatkan posisi mereka, kemungkinan dalam rangka antisipasi volatilitas yang terus berlanjut atau potensi kenaikan harga Bitcoin.

    Minat terbuka merujuk pada jumlah total kontrak futures yang belum diselesaikan. Rekor tertinggi dalam OI menunjukkan semakin banyaknya partisipasi pasar dalam perdagangan futures Bitcoin.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).