Platform investasi aset kripto, Bittime, memperkirakan bahwa pasar aset kripto memiliki potensi untuk menguat kembali setelah pengumuman Federal Open Market Committee (FOMC) oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) dan menjelang bitcoin halving.
CEO Bittime, Ryan Lymn, menyatakan bahwa keputusan FOMC sudah diantisipasi oleh pelaku pasar, dan jika terjadi koreksi, itu sesuai dengan momentum.
Ryan menyebutkan bahwa koreksi terjadi di berbagai pasar aset setelah pengumuman FOMC, dan dia menilai bahwa koreksi ini dipicu oleh retorika yang bertolak belakang (hawkish) yang mungkin terus muncul sebelumnya.
Namun, ia meyakini bahwa pelemahan pasar aset kripto tidak akan berlangsung lama, dan beberapa faktor positif seperti bitcoin halving, altcoin season, dan proyek-proyek baru dapat menjadi sentimen positif yang akan mendukung pemulihan pasar aset kripto.
Bittime memperkirakan bahwa pelemahan harga bitcoin (BTC) kemungkinan akan terbatas, dan nilai aset kripto tersebut diprediksi akan berkonsolidasi di antara level $44,000 dan $42,000.
Tim riset Bittime menilai bahwa level $42,000 dan di bawah $40,000 dapat bertindak sebagai level support utama, dan mereka memprediksi bahwa BTC memiliki potensi untuk mencapai nilai tertinggi pada tahun 2021 di kisaran $68,000.
Selain itu, Bittime mencatat adanya proyek DeFi yang menarik perhatian, yaitu token Jupiter (JUP). Token ini dianggap memiliki potensi tinggi untuk mendongkrak pasar aset kripto karena merupakan agregator likuiditas berbasis Solana yang mengatasi beberapa masalah DeFi, seperti fragmentasi likuiditas dan distribusi token yang tidak merata.
Produk Manager Bittime, Fransiskus Bupu Awa Du’a, menyatakan bahwa Jupiter telah mencatat volume perdagangan DEX yang besar pada hari peluncuran, dan hal ini dapat memiliki dampak positif terhadap prospek harga dalam jangka panjang.