KABARBURSA.COM - Selama sepekan pasar modal dalam periode 15-19 Juli 2024, terdapat pencatatan dua obligasi, satu sukuk, satu reksa dana Indeks, dan dua waran terstruktur di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengawali, pekan kemarin, 15 Juli 2024, obligasi subordinasi berkelanjutan III Bank Victoria Tahap I Tahun 2024 dan Obligasi Berkelanjutan III Bank Victoria Tahap II Tahun 2024 oleh PT Bank Victoria International Tbk, mulai dicatatkan di BEI.
Kedua obligasi tersebut memiliki nilai yang sama, yaitu Rp500 juta. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas kedua obligasi tersebut adalah masing-masing idBBB (Triple B) dan idA- (Single A minus) dengan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk.
Pada hari yang sama, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PNM Tahap III Tahun 2024 oleh PT Permodalan Nasional Madani mulai dicatatkan di BEI. Sukuk yang diterbitkan tersebut memiliki nilai sebesar Rp1,50 triliun.
Hasil pemeringkatan dari Pefindo atas sukuk tersebut adalah idAA+(sy) (Double A Plus Syariah) dengan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk.Kemudian pada Kamis, 18 Juli 2024, PT Mandiri Manajemen Investasi melakukan pencatatan Reksa Dana Indeks Mandiri ETF SRI- KEHATI (XMSK) di BEI.
XMSK merupakan ETF yang menggunakan saham-saham pada indeks SRI-KEHATI, sebagai underlying asset-nya. Sesuai namanya, indeks tersebut berisi sejumlah emiten yang mengedepankan prinsip kepedulian terhadap lingkungan, sosial dan pemerintah (environment, social and governance/ESG) pada seluruh aspek bisnis dan operasionalnya.
Menutup pekan ini, tepatnya pada Jumat, 19 Juli 2024, terdapat pencatatan dua Waran Terstruktur PT KGI Sekuritas Indonesia di BEI. PT KGI Sekuritas Indonesia mencatatkan call warrant atas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kode BBCAHDCF5A sebanyak 250 juta unit senilai Rp10,50 miliar.
Selain itu, PT KGI Sekuritas Indonesia juga mencatatkan call warrant atas sahamTelkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan kode TLKMHDCF5A sebanyak 250 juta unit senilai Rp11,250 miliar. Kedua waran terstruktur tersebut akan jatuh tempo pada 20 Januari 2025. PT KGI Sekuritas Indonesia merupakan penerbit kelima atas produk waran terstruktur di BEI.
Data perdagangan saham BEI selama periode 15 sampai 19 Juli 2024 ditutup pada zona merah. Selama sepekan, perubahan terjadi pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,45 persen pada posisi 7.294,495 dari 7.327,580 pada penutupan pekan lalu.
Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami perubahan sebesar 0,96 persen menjadi Rp12,358 triliun dari Rp12,478 triliun pada pekan sebelumnya. Perubahan juga turut terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sepekan sebesar 5,30 persen, menjadi 16,488 miliar lembar saham dari 17,411 miliar lembar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 8,23 persen menjadi Rp9,601 triliun dari Rp10,463 triliun pada pekan sebelumnya.
Dari sisi lainnya, pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp86,17 miliar dan sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,78.
Emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 adalah 92 emisi dari 60 emiten senilai Rp77,28 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 603 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp487,72 triliun dan USD54,758 juta yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.049,24 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp2,93 triliun.
Adapun Bank Indonesia (BI) mencatat sepanjang periode 15 sampai 18 Juli 2024 terjadi aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp690 miliar. Aliran modal asing masuk melalui pasar saham dan Sekuritas Rupiah BI (SRBI), namun ada modal asing yang keluar melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Dana asing yang masuk melalui pasar saham tercatat sebanyak Rp670 miliar dan SRBI sebanyak Rp400 miliar, tetapi dana asing yang keluar melalui pasar SBN ada sebanyak Rp380 miliar.
Selama sepekan pada periode 15-19 Juli 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat beragam aktivitas penting, mencakup pencatatan dua obligasi, satu sukuk, satu reksa dana indeks, dan dua waran terstruktur. Meskipun terdapat peningkatan dalam jumlah instrumen yang tercatat, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,45 persen dan kapitalisasi pasar turun sebesar 0,96 persen.
Secara keseluruhan, meskipun ada peningkatan dalam pencatatan instrumen keuangan, pasar modal Indonesia menghadapi tantangan dengan penurunan indeks dan kapitalisasi pasar, serta fluktuasi dalam aktivitas perdagangan dan pergerakan modal asing.(nia/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.