Logo
>

Pasar Saham Eropa Diperkirakan Dibuka Loyo: Ada Konflik Timur Tengah

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pasar Saham Eropa Diperkirakan Dibuka Loyo: Ada Konflik Timur Tengah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa diproyeksikan akan membuka perdagangan lebih rendah pada hari Kamis, seiring dengan meningkatnya ketegangan akibat konflik di Timur Tengah yang membebani sentimen investor di kawasan tersebut.

    Berdasarkan data dari IG, indeks FTSE Inggris diperkirakan akan turun 38 poin menjadi 8.252, DAX Jerman diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 67 poin di level 19.097, CAC 40 Prancis turun 26 poin ke angka 7.545, dan FTSE MIB Italia diproyeksikan merosot 153 poin menjadi 33.414. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 3 Oktober

    Saham-saham Eropa ditutup bervariasi pada sesi sebelumnya. Investor tengah mencerna dampak konflik yang terus berlangsung di Timur Tengah, sekaligus mengevaluasi data terbaru tentang tingkat pengangguran di zona euro yang tetap stabil di rekor terendah 6,4 persen pada bulan Agustus.

    Israel meluncurkan serangan di pusat kota Beirut pada Kamis dini hari, yang mengakibatkan setidaknya enam orang tewas, dalam upaya mengejar kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung oleh Iran. Serangan darat Israel di Lebanon dimulai pada hari Selasa, dan serangan terhadap Beirut terjadi setelah Iran meluncurkan sekitar 180 rudal balistik ke arah Israel awal minggu ini. Pihak berwenang Israel melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut, dan sebagian besar rudal berhasil dicegat.

    Di kawasan Asia-Pasifik, saham di Hong Kong mengalami penurunan tajam. Hal ini terjadi setelah semangat pasar yang dipicu oleh stimulus China, yang diumumkan oleh otoritas setempat minggu lalu, tampak mereda. Sementara itu, pasar di daratan China akan tutup hingga 8 Oktober.

    Di sisi lain, saham berjangka AS juga menunjukkan tren penurunan pada Rabu malam. Para investor sedang menunggu rilis data klaim pengangguran awal mingguan yang dijadwalkan pada hari Kamis, serta laporan penggajian untuk bulan September yang akan dirilis pada hari Jumat.

    Tengah Ketidakpastian Ekonomi

    Bursa saham Eropa diperkirakan akan dibuka bervariasi pada hari Selasa di tengah ketidakpastian ekonomi yang meliputi prospek pertumbuhan di kawasan tersebut. Beberapa indeks utama menunjukkan potensi kenaikan kecil, seperti FTSE Inggris yang diperkirakan naik 4 poin, DAX Jerman naik 23 poin, CAC Prancis 40 naik 19 poin, dan FTSE MIB Italia yang lebih tinggi sebesar 16 poin.

    Pada hari Senin, bursa Eropa ditutup lebih tinggi setelah investor mempertimbangkan transaksi perbankan dan data Indeks Manajer Pembelian (PMI) gabungan awal dari Jerman dan Prancis yang menunjukkan penurunan aktivitas bisnis di bulan September di kedua negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi di zona euro secara keseluruhan. Seperti dikutip  kabarbursa.com, di Jakarta, Selasa 24 September 2024.

    elaku pasar pada hari Selasa juga akan memantau saham Commerzbank, yang turun 5,7 persen pada hari sebelumnya setelah Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik langkah UniCredit Italia yang mencoba meningkatkan kepemilikan di Commerzbank hingga 29,9 persen, mengindikasikan potensi tawaran pengambilalihan.

    Di Asia-Pasifik, saham-saham Tiongkok memimpin kenaikan setelah Bank Rakyat Tiongkok mengumumkan langkah-langkah pelonggaran kebijakan, termasuk pemotongan rasio giro wajib minimum bank sebesar 50 basis poin dan pemotongan tingkat pembelian kembali tujuh hari.

    Sementara itu, saham berjangka AS tetap stabil setelah indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencatat rekor penutupan baru menyusul penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS menjadi 4,75 persen hingga 5,00 persen.

    Aset Berisiko Secara Global

    Bursa ekuitas Eropa mengalami penguatan, didorong oleh sektor healthcare dan ritel yang memimpin kenaikan, Jumat, 23 Agustus 2024. Investor optimis mengenai prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral utama, yang diharapkan akan memberi dorongan tambahan bagi aset berisiko secara global.

    Indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0,35 persen atau 1,79 poin menjadi 515,74, mencapai level tertinggi bulan ini setelah menguat selama dua hari berturut-turut.

    Kinerja bursa regional utama beragam, dengan indeks DAX Jerman naik 0,24 persen menjadi 18.493,39, FTSE 100 Inggris meningkat 0,06 persen menjadi 8.288,00, sementara CAC Prancis turun tipis 0,01 persen menjadi 7.524,11.

    Sektor ritel mencatat kinerja yang menonjol, dipimpin oleh kenaikan saham JD Sports sebesar 11 persen setelah laporan pertumbuhan penjualan yang kuat pada kuartal kedua. Di sektor healthcare, Siegfried Holding asal Swiss melambung 7 persen setelah merilis kinerja semester pertama yang lebih baik dari perkiraan, sementara saham Biomerieux dari Prancis naik hampir 6 persen setelah mendapat rating “buy” dari UBS.

    Sektor perawatan kesehatan secara keseluruhan mencapai rekor tertinggi, didukung oleh penguatan 2,4 persen saham Novo Nordisk, perusahaan paling berharga di Eropa berdasarkan nilai pasar.

    Ekspektasi pasar saat ini mengarah pada kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa (ECB) pada September. Meski begitu, risalah rapat Juli ECB menunjukkan bahwa pembuat kebijakan belum melihat urgensi untuk pemotongan suku bunga, meskipun diskusi lebih lanjut kemungkinan akan terjadi pada September karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.