KABARBURSA.COM - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memproyeksikan pengurangan beban utang sebesar Rp8 triliun melalui divestasi 65 persen sahamnya di Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC).
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, memperkirakan utang perusahaan pada 2024 akan menurun menjadi Rp41,93 triliun dari Rp49,87 triliun pada 2023.
"Proyeksi utang kami menurun pada 2024 karena divestasi jalan tol yang diharapkan selesai tahun itu, sehingga mengurangi utang sekitar Rp8 triliun," ujar Arif di Jakarta, Rabu 3 Juli 2024.
Mengenai alasan Pelindo terlibat dalam bisnis jalan tol, Arif menjelaskan bahwa ini terkait dengan akses keluar-masuk kawasan hinterland di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Hal ini perlu dilakukan karena 60-70 persen kargo yang masuk dan keluar berada di sisi timur Jakarta.
"Kami hanya memastikan jalan itu jadi. Setelah selesai, Pelindo tidak berniat mempertahankan, sehingga kita akan melepasnya," kata Arif.
Dalam pembangunan jalan tol ini, Pelindo menginvestasikan dana sebesar Rp9 triliun. Namun, Pelindo tidak akan menjual seluruh sahamnya karena masih akan melanjutkan proyek New Priok Eastern Access (NPEA).
"Yang akan didivestasikan sekitar 65 persen karena kami masih melanjutkan proyek New Priok Eastern Access yang akan menghubungkan Kalibaru dengan jalan ini," jelasnya.
Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) adalah salah satu dari 13 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah selesai. Selain JTCC, proyek jalan tol lainnya yang selesai pada 2023 adalah Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan, Jalan Tol Serpong–Cinere, dan Jalan Tol Cinere–Jagorawi.
NPEA dibangun untuk mendukung konektivitas dan efisiensi logistik nasional, direncanakan memiliki panjang 6,6 kilometer dengan nilai investasi Rp6,6 triliun. NPEA akan tersambung dengan PSN Jalan Tol Cibitung–Cilincing yang sudah selesai dan beroperasi.
Jalan akses dan jalan tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan berbagai kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Jawa Barat.
0000
Jasa Marga akan segera menerapkan tarif baru untuk jalan tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) dalam waktu dekat.
Implementasi tarif baru tol ini mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 250/KPTS/M/2024.
Dalam unggahan terbaru di akun resmi Instagram Jasa Marga @official.jmtransjawa. Disampaikan secara rinci tentang tarif terbaru tol Jakarta-Cikampek dan MBZ yang sudah disepakati.
Namun, informasi mengenai tanggal mulai berlakunya tarif baru ini masih belum pasti.
Ruas Tol Fungsional
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan tujuh ruas tol fungsional sebagai alternatif gratis ketika terjadi kemacetan parah selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 Hijriah.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi, menekankan pentingnya pemanfaatan ruas tol fungsional yang masih gratis sebagai upaya mengatasi kemacetan. Ruas tol tersebut mencakup Tol Jakarta Cikampek II Selatan (Ruas Kutanegara-Sadang), Tol Solo Yogyakarta-NYIA (Kartasura-Karanganom), dan Tol Cimanggis-Cibitung (Cikeas-Cibitung), serta empat ruas tol di Sumatera.
Tulus menjelaskan bahwa meskipun ruas tol fungsional belum sepenuhnya rampung dan dioperasikan secara resmi, mereka telah siap secara fisik untuk dilalui. Namun, penggunaan ruas tol fungsional tergantung pada kondisi lalu lintas darurat di jalur tol yang sudah beroperasi, bahkan jika telah ada rekayasa lalu lintas oleh kepolisian.
Dia menambahkan bahwa jika ruas tol fungsional dibuka, waktu operasionalnya akan dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan kendaraan selama jam sibuk.
Kementerian PUPR memperkirakan puncak arus mudik di jalur tol pada H-7 Lebaran, sementara arus balik pada H+7 Idul Fitri. Prediksi ini didasarkan pada estimasi bahwa sekitar 193,6 juta orang akan melakukan perjalanan selama Lebaran 2024.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan memproyeksikan bahwa sebanyak 193,6 juta orang, atau 71,7 persen dari total penduduk, akan melakukan perjalanan mudik selama periode Lebaran 2024. Proyeksi ini didasarkan pada survei yang melibatkan 48.107 responden di 38 provinsi dengan margin of error sebesar 0,46 persen.
Pengumuman Kenaikan Tarif
Sejumlah jalan tol yang terbangun di era Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan tarif jelang Ramadan yang diperkirakan bakal berlangsung mulai 10-11 Maret 2024, namun sudah ada beberapa operator tol yang sudah mengumumkan kenaikan tarifnya.
Kenaikan tarif diatur dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sehingga para operator memiliki dasar untuk menaikkan tarif tol. Adapun penyesuaian tarif tol ini lazimnya terjadi dalam waktu dua tahun sekali.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.