Logo
>

Peluang Batu Bara Bangkit Usai Turun Harga 2,5 persen Pekan Lalu

Ditulis oleh KabarBursa.com
Peluang Batu Bara Bangkit Usai Turun Harga 2,5 persen Pekan Lalu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga batu bara mengalami penurunan pada perdagangan akhir pekan lalu, dengan koreksi harga terjadi sepanjang minggu tersebut.

    Pada Jumat, 15 Maret 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Maret tercatat sebesar US$131 per ton. Ini menunjukkan penurunan sebesar 0,38persen dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Selama pekan tersebut, harga batu bara mengalami penurunan sebesar 2,53persen secara point-to-point.

    Berita yang kurang menguntungkan bagi pasar batu bara datang dari China. Bloomberg News melaporkan bahwa Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Batu Bara China, Zhang Hong, menyatakan bahwa konsumsi batu bara di China telah mendekati puncaknya.

    “Permintaan batu bara sudah dekat dengan ‘jurang’. Namun perannya masih fundamental untuk mendukung ketahanan energi dalam waktu dekat,” kata Zhang.

    Ke depan, lanjut Zhang, batu bara akan kian tergantikan oleh sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari (solar). Sementara permintaan batu bara dari industri baja menurun seiring krisis yang masih menghantui sektor properti.

    Tahun lalu, konsumsi batu bara China naik 5,6persen. Presiden Xi Jinping berjanji penggunaan batu bara akan mulai berkurang pada 2026.

    Dilihat dari segi teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), harga batu bara masih menunjukkan kecenderungan bullish. Hal ini dapat diamati dari nilai Relative Strength Index (RSI) yang mencapai 61,66. Ketika RSI berada di atas 50, itu menandakan bahwa aset tersebut sedang dalam posisi bullish.

    Sementara itu, indikator Stochastic RSI saat ini berada di 58,67, masih jauh dari area overbought di atas 80, sehingga masih ada ruang untuk akumulasi.

    Dengan demikian, terdapat kemungkinan bahwa harga batu bara akan mengalami kenaikan. Target resisten terdekat berada di sekitar US$133 per ton. Jika harga berhasil menembus level tersebut, maka target berikutnya dapat berada di sekitar US$135 per ton.

    Di sisi lain, target support terdekat terletak di sekitar US$129 per ton. Jika harga menembus level ini, kemungkinan harga akan turun menuju sekitar US$126 per ton.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi