KABARBURSA.COM - Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setyadi, menyatakan bahwa peluang ekspansi sepeda motor listrik Indonesia ke luar negeri semakin terbuka lebar. Menurutnya, produksi dan pemasaran sepeda motor listrik di Indonesia telah menarik perhatian negara lain, terutama Tiongkok, yang mulai melirik potensi besar ini.
"China itu lg melirik potensi produksi dan juga pemasaran utk sepeda motor listrik di Indonesia," terangnya kepada Kabar Bursa, Sabtu 25 Mei 2024.
Budi menyebutkan bahwa beberapa merek, seperti Sunra dan Pasific, telah membangun pabrik besar di Indonesia, menunjukkan kepercayaan internasional terhadap potensi industri sepeda motor listrik di Indonesia. Dia mengungkapkan beberapa pabrik sudah melakukan MoU dengan beberapa negara, salah satunya Kamboja.
"AISMOLI telah menandatangani perjanjian dengan Kamboja untuk mengirim sekitar 17 ribu unit merek Grentech dari Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, Dia mengatakan Indonesia juga telah menandatangani kerja sama dengan Malaysia untuk mengekspor sepeda motor listrik ke negara tersebut.
"United telah lama melakukan ekspor ke Malaysia, dan pasar terbuka pertama kali di ASEAN itu adalah United," jelas Budi.
Dia mengungkapkan Indonesia berpotensi menjadi central produksi motor listrik di ASEAN. Hal itu dikarenakan, ekosistem motor listrik yang sudah mulai berkembang dibangdingkan dengan negara asia tenggara lain.
"Artinya secara kuantitas indonesia sudah cukup banyak sepeda motor listrik pabriknyaya," ungkap dia.
Di saming itu dia mengatakan peluang ekspansi tidak hanya terbatas di ASEAN. Pasar Amerika Latin dan Afrika juga menunjukkan potensi besar. "Saya pernah mendengar ada beberapa negara di Amerika Latin yang menjajaki untuk memunculkan sepeda motor listrik dari Indonesia," tambahnya.
Budi juga menyebut bahwa di Afrika, meskipun infrastruktur dan teknologi masih perlu didorong, pasar di sana cukup menjanjikan. Mengingat semua negara kini sedang dihimbau untuk menururkan emisi gas rumah kaca
"Jadii sasaran berikutnya ya afrika," terang dia.
Pertumbuhan Pabrik dan Populasi
Pertumbuhan industri sepeda motor listrik di Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2019, hanya terdapat sekitar 10 pabrik sepeda motor listrik di Indonesia. Namun, menjelang akhir tahun 2023, jumlah tersebut meningkat drastis menjadi lebih dari 40 pabrik.
"Anggota AISMOLI saat ini sudah mencapai lebih dari 40 merek sepeda motor listrik, termasuk yang melakukan konversi serta pabrik-pabrik lainnya," ujar Budi.
Pertumbuhan ini tidak hanya terjadi pada jumlah pabrik, tetapi juga pada populasi sepeda motor listrik di masyarakat. Pada tahun 2023, jumlah sepeda motor listrik yang telah digunakan masyarakat mencapai sekitar 80 ribu unit.
Dalam empat bulan pertama tahun 2024, angka ini bertambah lagi sebesar 25 ribu unit, sehingga totalnya kini lebih dari 100 ribu unit. "Ini menunjukkan bahwa penyerapan pasar terhadap sepeda motor listrik di Indonesia cukup baik, baik untuk unit baru maupun hasil konversi," jelas Budi.
Pembentukan Ekosistem
Jokowi juga mengumumkan bahwa industri baterai kendaraan listrik di Indonesia akan memulai produksi bulan depan. Hal ini diharapkan dapat mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
“Selain itu, bulan depan akan dimulai produksi industri baterai kendaraan listrik, yang diharapkan akan mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik secara menyeluruh,” ujarnya.
Jokowi juga merinci bahwa saat ini terdapat 59 produsen sepeda motor listrik, lima produsen mobil listrik, serta satu produsen bus listrik dan truk listrik di Indonesia.
Dia menekankan pentingnya pembangunan ekosistem kendaraan listrik secara berkelanjutan dan menyoroti perlunya menghindari hambatan dalam proses ini.
“Kita harus membangun ekosistem kendaraan listrik secara bertahap dan jangka panjang, serta memastikan tidak adanya hambatan yang menghambat perkembangan industri ini,” tambahnya.
Upaya membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri terus berlanjut sebagai bagian dari strategi Indonesia untuk bersaing secara global di bidang ini.
“Kita telah memulai langkah-langkah ini. Ketika industri baterai listrik, pabrik mobil listrik, sepeda motor listrik, bus listrik semuanya berjalan, ekosistem ini akan segera terbentuk. Ini menunjukkan bahwa kita siap bersaing di pasar global,” tegas Jokowi.
Sementara itu, terkait insentif untuk mobil hybrid, Jokowi menyatakan bahwa hal ini masih dalam tahap pembahasan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.