KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) memberikan angin segar dengan kemungkinan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) bagi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Juli 2024 tetap mempertahankan BI Rate di level 6,25 persen. Namun, BI melihat adanya peluang penurunan suku bunga pada kuartal IV 2024 seiring dengan kondisi Fed Funds Rate (FFR) di Amerika Serikat.
Emil Fajrizki, analis Stocknow.id, menyatakan bahwa sektor properti memiliki prospek yang lebih baik pada semester II 2024 karena kemungkinan penurunan suku bunga acuan BI dan perpanjangan insentif PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP). "Meskipun suku bunga yang tinggi saat ini berdampak negatif pada penjualan, potensi penurunan suku bunga dapat memberikan dorongan positif bagi pasar properti," ujarnya.
Emil menambahkan bahwa penjualan properti residensial meningkat 31,16 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I 2024, menunjukkan kuatnya daya beli masyarakat, terutama pada segmen rumah tipe kecil dan besar. Oleh karena itu, sektor properti diyakini tetap menarik.
Secara khusus, Emil menyebut bahwa fundamental emiten properti dari Grup Agung Sedayu dan Grup Salim itu mencerminkan peningkatan penjualan properti residensial yang signifikan. Pada kuartal I 2024, penjualan rumah tipe kecil naik 37,84 persen yoy, tipe menengah 13,57 persen yoy, dan tipe besar 48,51 persen yoy. Meskipun kenaikan harga bahan baku dan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi tantangan, kemampuan PANI dalam mengelola biaya dan menjaga margin keuntungan menjadi faktor penting dalam mempertahankan kinerja positif.
"Dengan potensi penurunan suku bunga dan dukungan kebijakan pemerintah, prospek fundamental saham PANI pada semester II 2024 terlihat menarik," kata Emil.
Dari sisi saham, PANI terus menunjukkan tren naik. Menurut Emil, saham emiten Aguan-Salim ini masih menjanjikan untuk investasi jangka panjang di tengah fluktuasi sektor properti. "Namun, untuk jangka pendek atau menengah agak rawan karena kenaikan yang cukup signifikan dapat memicu aksi taking profit. Resistance sementara PANI berada di level Rp6.550," tuturnya.
Pada perdagangan hari ini, saham PANI ditutup melemah 0,44 persen ke level Rp5.650. Harga ini mencerminkan peningkatan 15,31 persen secara year-to-date (ytd) dan menguat 19,20 persen dalam satu bulan terakhir. Kapitalisasi pasar mencapai Rp88,29 triliun.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan prapenjualan sebesar Rp3,3 triliun pada enam bulan pertama tahun 2024. Angka tersebut setara dengan 60 persen pencapaian target tahunan 2024 yang ditetapkan sebesar Rp5,5 triliun.
Dilihat dari kinerja masing-masing unit bisnis, lahan komersial masih menjadi kontributor terbesar. mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp 1,6 triliun 49 persen, diikuti oleh penjualan residensial sebesar Rp 895 miliar 27 persen, dan terakhir produk komersial termasuk ruko, ruko, SOHO dan gudang komersial menyelesaikan pra-penjualan senilai Rp 801 miliar 24 persen -penjualan dalam semester pertama tahun ini.
Dibandingkan dengan marketing sales paruh pertama tahun 2023, PANI mencatatkan peningkatan signifikan sebesar 191 persen yoy dan peningkatan substansial tersebut terutama disebabkan oleh penambahan 12 proyek baru pasca selesainya HMETD II dimana PANI mengakuisisi 7 anak perusahaan baru dengan total 850 hektar lahan bank dan mulai memberikan kontribusi pra-penjualan pada tahun 2024.
Sebagai kontributor terbesar, lahan komersial membukukan Rp1,6 triliun, meningkat 194 persen yoy dibandingkan kontribusi semester I 2023 sebesar Rp545 miliar.
Pengakuan dalam bentuk pra-penjualan baru ini diciptakan oleh tuntutan baru yang muncul dari perusahaan dan bisnis lokal. pemilik untuk memiliki sebidang tanah di CBD PIK2. Selain itu, kontributor kedua terhadap marketing sales, yaitu residensial meningkat 562 persen YOY, lompatan signifikan ini mencerminkan kemajuan pembangunan terkini dan memberikan fasilitas di sekitar PIK2 sehingga PIK2 berada di jalur menuju kota yang lebih layak huni, selain sebagai pusat bermain, makan, dan bisnis.
Terakhir, sebagai kontributor terakhir, produk komersial membukukan Rp 801 miliar kurang lebih sekitar 76 persen yoy, karena banyaknya hal dengan jumlah pengunjung PIK2 setiap hari, juga pada masa liburan hampir 1 juta pengunjung telah mengunjungi kawasan PIK2 sebagai tujuan rekreasi, dan karena lokasinya yang strategis yang terhubung penuh melalui 3 jalan tol ditambah dengan kemajuan KATARA (Kamal-Jalan tol Teluk Naga-Rajeg) yang diperkirakan akan beroperasi pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun 2025, dapat diterjemahkan dengan menciptakan lebih banyak peluang bisnis.
Secara kuartalan (quarter on quarter/qoq), marketing sales 2Q24 sebesar Rp 1,8 triliun, meningkat 23 persen atau Rp 341 miliar qoq dibandingkan Rp 1,5 triliun di 1Q24, karena permintaan properti tersebut tetap terjaga.
Padahal dalam periode hari raya terbesar di Indonesia, puasa Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Secara rinci, penjualan kavling komersial menunjukkan peningkatan tertinggi sebesar kurang lebih 48 persen qoq, diikuti oleh produk komersial yang terjual kurang lebih 6 persen qoq. Namun, perumahan tetap tangguh dan relatif stabil pada kuartal kedua sebesar 1 persen qoq.
Secara ringkas, PANI telah mencatatkan pertumbuhan prapenjualan yang konsisten selama tahun 2021 hingga 2023.
Prapenjualan yang tercatat sebesar Rp1,7 triliun pada tahun 2021, Rp1,9 triliun pada tahun 2022, dan Rp2,4 triliun pada tahun 2023 menunjukkan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 16,05 persen .
Didukung oleh berbagai produk inovatif di PIK2, serta antusiasnya permintaan pelanggan, PANI menargetkan pertumbuhan pesat di tahun 2024 dengan menetapkan target Rp5,5 triliun di tahun 2024 atau tumbuh lebih dari dua kali lipat yoy.
Kinerja Saham PANI
Adapun pada akhir perdagangan Selasa 16 Juli 2024, saham PANI ditutup pada level Rp5.675. Posisi tersebut naik 11,27 persen dalam sepekan dan bahkan mencapai 19,73 persen dalam sebulan terakhir.
Dilihat dari chart harian, hingga akhir perdagangan Selasa 16 Juli 2023 masih melanjutkan tren bullish yang terjadi sejak Senin 8 Juli 2024. Namun pada hari ini tercatat mengalami penurunan 1,32 persen atau 75 poin ke level 5.600. (*)