KABARBURSA.COM – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melaporkan volume penjualan semen dan clinker sebesar 14.738 ribu ton periode September 2024. Penjualan tersebut naik 7,3 persen dibanding penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
INTP dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 4 November 2024 melaporkan penjualan semen domestik tanpa clinker sebesar 13.690 ribu ton, atau naik sebesar 9,6 persen.
Mengacu dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) penjualan domestik INTP tumbuh secara signifikan, terutama untuk penjualan di Pulau Jawa dengan penjualan mencapai 29,7 persen. Sementara untuk penjualan semen di luar Pulau Jawa mencapai 21,1 persen. Kemudian untuk penjualan ekspor mencapai 189 ribu ton.
“Berdasarkan data dari ASI (Asosiasi Semen Indonesia), pasar semen domestik mengalami pertumbuhan sebesar 1,6 persen, yang merupakan hasil dari gabungan penurunan di pasar semen kantong sebesar 2,0 persen dan pertumbuhan di pasar semen curah sebesar 10,9 persen,” tulis keterangan di laman INTP.
Sementara untuk pasar semen curah tumbuh 30,7 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 28,1 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
INTP melaporkan laba bersihnya tumbuh sebesar 3 persen atau sebanyak Rp13.320,7 miliar. Kenaikan laba bersih ini dipicu oleh tambahan penjualan dari Semen Grobogan.
INTP juga melaporkan kenaikan harga semen kantong pada bulan Juni dan Agustus dengan total peningkatan sebesar 3-4 persen.
Prospek Saham INTP
Secara fundamental, INTP memiliki valuasi yang cukup menarik dengan rasio Price to Earnings (PE) trailing twelve months (TTM) sebesar 14,61 dan Earnings Yield sekitar 6,85 persen. Valuasi ini berada di atas median PE IHSG (7,75), yang menunjukkan bahwa saham INTP dinilai cukup tinggi oleh pasar.
Dengan Gross Profit Margin (TTM) sebesar 34,35 persen dan Operating Profit Margin 15,49 persen, perusahaan ini menunjukkan profitabilitas yang stabil.
Namun, harga sahamnya mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir, mencatat penurunan hingga 7,38 persen dalam sepekan terakhir dan 26,60 persen year-to-date (YTD), sehingga berpotensi menarik bagi investor yang mencari saham dengan harga yang sedang terdiskon di pasar.
Dalam perspektif menengah, peluang pertumbuhan INTP dapat didukung oleh pertumbuhan permintaan semen domestik yang stabil. Kinerja INTP cukup solid dengan Return on Equity (ROE) sebesar 8,19 persen dan Return on Capital Employed (ROCE) sebesar 9,67 persen, yang menunjukkan efisiensi pengelolaan modal.
Likuiditas perusahaan juga aman dengan Current Ratio sebesar 1,43 dan Quick Ratio sebesar 0,98, mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio Debt-to-Equity yang rendah (0,12) juga memperkuat posisi keuangan, menunjukkan bahwa INTP memiliki ruang untuk pendanaan tambahan jika diperlukan untuk ekspansi.
Di sisi lain, piutang dagang yang relatif tinggi dengan Days Sales Outstanding sebesar 49,13 hari dan Cash Conversion Cycle sebesar 90,26 hari menandakan perlunya optimalisasi dalam proses penagihan, yang dapat membantu menambah likuiditas di masa mendatang.
Dalam jangka panjang, saham INTP memiliki prospek yang cerah dengan landasan keuangan yang kuat. Altman Z-Score sebesar 6,45 mengindikasikan kestabilan finansial yang tinggi dan ketahanan terhadap risiko kebangkrutan.
Dengan fokus pada pasar domestik yang masih bertumbuh dan rendahnya tingkat utang (Debt-to-Assets sebesar 0,09 persen), INTP berpotensi untuk menjaga posisi sebagai salah satu pemain utama di industri semen.
Return on Invested Capital (ROIC) sebesar 7,45 persen menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang layak dari modal yang diinvestasikan, sebuah indikator positif untuk prospek jangka panjang.
INTP juga memiliki Free Cash Flow per Share sebesar Rp715,05, dan total Free Cash Flow (TTM) sebesar Rp2,632 triliun, yang dapat digunakan untuk mendukung strategi pertumbuhan atau pembagian dividen yang menarik bagi investor.
Berdasarkan metode Warren Buffet, yang mengutamakan perusahaan dengan keunggulan kompetitif dan keuangan stabil, saham INTP memenuhi banyak kriteria sebagai pilihan investasi jangka panjang yang menjanjikan.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat tekanan harga dalam jangka pendek, saham INTP menawarkan peluang menarik baik dalam jangka menengah maupun panjang bagi investor yang mencari pertumbuhan stabil di sektor semen.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melaporkan total volume penjualan semen dan klinker yang mencapai 14.738 ribu ton hingga September 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 999 ribu ton atau 7,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan pers yang dirilis pada 4 November 2024, tercatat bahwa penjualan semen domestik (tanpa klinker) menyentuh angka 13.690 ribu ton, meningkat 9,6 persen atau 1.194 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh kontribusi tambahan volume dari PT Semen Grobogan. Dengan capaian tersebut, Indocement kini menguasai 29,7 persen pangsa pasar domestik, dengan 37,8 persen di Pulau Jawa dan 21,1 persen di luar Pulau Jawa. Sementara itu, total penjualan ekspor tercatat sebanyak 189 ribu ton.(*)