KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para penyedia perjalanan di China untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan Indonesia memiliki potensi wisata yang layak untuk dikunjungi.
"Selain Bali, ada lima destinasi pariwisata super prioritas yang ada di Indonesia yaitu Candi Borobudur, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika," kata Sandiaga dikutip, Jumat, 28 Juni 2024.
Kekayaan potensi wisata ini juga ditunjang dengan pencapaian parekraf Indonesia di mata publik internasional, salah satunya keberhasilan Indonesia naik 10 peringkat dari ranking 32 menjadi 22 dunia dalam indeks kinerja pengembangan pariwisata (Travel Tourism Development Index/TTDI) versi World Economic Forum (WEF).
Selain potensi wisata yang kaya, lanjut Sandiaga, penerbangan dari China ke Indonesia pun juga terhitung banyak. Diketahui, ada 14 kota di China yang menghadirkan penerbangan langsung ke beberapa kota di Indonesia.
"China merupakan pasar yang sangat potensial bagi parekraf Indonesia. Oleh karena itu, di tahun 2024 ini kami menargetkan ada 1 juta sampai dengan 1,5 juta kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia," jelasnya.
Sandiaga optimistis, target ini mampu dicapai dengan kolaborasi yang baik antara China dan Indonesia.
"Saya yakin dengan potensi yang ada di Indonesia ini akan mampu menarik kedatangan wisatawan China ke Indonesia," pungkasnya.
Pemerintah tengah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia untuk menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggaet banyak wisatawan mancanegara.
"Presiden menyampaikan keinginannya untuk menarik wisatawan mancanegara yang banyak,” ujar Sandiaga.
Menanggapi hal itu, Sandiaga mengaku Kemenparekraf telah memiliki cara untuk memboyong wisman ke Indonesia, salah satunya adalah dengan membangun konektivitas untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
“Caranya adalah menggunakan peningkatan konektivitas karena kalau dari segi top of mind Indonesia masih sangat tinggi,” ungkap dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, Indonesia memiliki berbagai lokasi yang berpotensi menarik perhatian wisman, di antaranya adalah Bali, Jakarta, Batam, hingga Bintan. Di sisi lain, Sandiaga mengakui jika Indonesia masih kalah saing dari negara tetangga dalam mendatangkan wisman.
“Saat ini TTDI (Travel & Tourism Development Index) Indonesia ada di posisi 22, jauh mengalahkan negara tetagga. Tapi dari wisatawan mancanegara yang masuk masih posisi lima di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura,” jelasnya.
Sementara itu, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan mendatangkan wisatawan mancanegara merupakan salah satu cara pihaknya untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
“Ini adalah momen ketika rupiah melemah, ambil wismannya, tingkatkan perjalanan domestik, Insya Allah rupiah akan kembali pada posisi yang stabil,” ujar Nia dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.
Nia menyampaikan, melemahnya rupiah terhadap dolar AS juga menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya. Menurut dia, kedatangan wisman juga bisa meningkatkan aktivitas devisa.
“Ini adalah momen untuk terus meningkatkan jumlah wisman. Karena kita perlu devisa,” katanya.
Selain itu, Nia juga meminta kepada masyarakat Indonesia dalam hal ini adalah wisatawan nusantara (wisnus) untuk tetap berlibur di dalam negeri.
Dia mengatakan, ketika masyarakat berlibur ke luar negeri maka devisa Indonesia berpotensi bocor.
“Berliburlah di Indonesia, karena ketika ibu bapak berlibur di luar negeri, itu artinya devisa kita bocor, karena kita perlu banget devisa,” ungkapnya.
Diketahui, kunjungan wisatawan lokal ke berbagai daerah di Indonesia tercatat sebesar 1.066.958 orang pada April 2024. Rekor ini naik dibandingkan sebelumnya, yaitu 1,041.851 orang.
Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara pada April 2024 mencapai 1,07 juta orang, naik 23,23 persen year on year (yoy). Pada Maret 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 1,04 juta kunjungan.
Sektor pariwisata Indonesia diuntungkan ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. Hal ini bisa membuat stakeholder terkait untuk mempromosikan destinasi dalam negeri.
Pakar Strategi Pariwisata Nasional dan Founder Indonesia Tourism Straregist, Taufan Rahmadi mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuka peluang bagi Indonesia untuk memboyong wisatawan mancanegara (wisman) berlibur ke Tanah Air.
“Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman),” ujar Taufan kepada Kabar Bursa, Selasa 25 Juni 2024.
Taufan menjelaskan, hal ini bisa terjadi dikarenakan biaya libur di Indonesia menjadi murah bagi wisman yang membawa mata uang seperti dolar AS.
“Karena dengan rupiah yang lebih lemah, biaya berlibur di Indonesia menjadi lebih murah bagi wisatawan yang membawa mata uang kuat seperti dolar AS atau euro,” jelasnya.
Dilanjutkan dia, wisman juga bakal mendapatkan lebih banyak nilai dari uang mereka, seperti akomodasi, makanan, transportasi, dan belanja yang lebih terjangkau.
Adapun selain Bali yang memang sudah terkenal bagi wisatawan asing, menurut Taufan, terdapat sejumlah tempat yang bisa dipromosikan. Di antaranya adalah Danau Toba, Borobudur , Mandalika , Labuan Bajo, hingga Likupang. (yog/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.