KABARBURSA.COM - Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menyebutkan perekonomian Jepang tidak lagi mengalami deflasi. Bahkan, tren kenaikan upah sedang terjadi.
Mengutip Channel News Asia, Jumat, 15 Maret 2024, para pembuat kebijakan, termasuk Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Suzuki, telah berulang kali mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa negara tersebut belum dalam posisi untuk menyatakan keluar dari deflasi.
Pemerintah akan memobilisasi semua langkah kebijakan yang ada untuk melanjutkan momentum positif pada upah, kata Suzuki, menolak mengomentari langkah-langkah kebijakan Bank of Japan pada pertemuan yang akan berlangsung minggu depan.
Di sisi lain, aktivitas pabrik di Jepang terus mengalami penurunan dan pertumbuhan sektor jasa melambat pada Februari, menurut survei yang dilakukan. Kondisi itu menunjukkan bahwa kondisi bisnis semakin memburuk seiring dengan upaya perekonomian untuk keluar dari resesi.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur flash au Jibun Bank Jepang turun menjadi 47,2 di Februari dari 48 di Januari. Indeks headline masih berada di bawah ambang batas 50 yang membatasi pertumbuhan dari kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut.
"Perekonomian sektor swasta Jepang mengalami sedikit perbaikan pada awal tahun, namun menghilang pada bulan Februari, karena aktivitas bisnis secara umum mengalami stagnasi," pungkas Usamah Bhatti dari S&P Global Market Intelligence.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.