Logo
>

Pemkab Jeneponto Manfaatkan Bonggol Jagung Jadi Bahan Bakar

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pemkab Jeneponto Manfaatkan Bonggol Jagung Jadi Bahan Bakar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto, Sulawesi Selatan akan berinovasi dengan PLN Punagayya, yaitu memanfaatkan limbah bonggol jagung untuk menciptakan iklim investasi yang baik di Kabupaten Jeneponto.

    Sebagai informasi, Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu daerah penghasil jagung di Sulawesi Selatan. Bahkan, luas lahan jagung di Butta Turatea mencapai sekitar 60.165 hektar yang tersebar di 11 kecamatan.

    Berdasarkan data BPS 2022, tercatat jumlah panen jagung mencapai 418.000 ton dan turut andil sebagai pemasok jagung kuning terbanyak di Indonesia.

    Namun dari catatan tersebut tak ikuti dengan harga jual jagung di pasaran. Dimana kondisinya saat ini harga jagung anjlok dikala para petani melakukan panen raya.

    Dan, dibalik produksi yang tinggi tersebut tentu menimbulkan potensi limbah yang besar pula, bahkan jika diestimasi ada sekitar 20 persen dari total produksi jagung dalam bentuk limbah bonggol.

    Untuk itu, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi menjajaki pemanfaatan limbah bonggol jagung untuk keperluan bahan bakar biomassa, sebagai subtitusi batubara yang menjadi pembangkit listrik yang dikelola PLN Punagaya.

    “Di sini kan ada dua industri besar yang bergerak di penyediaan energi listrik, yang kita ketahui bersama menggunakan bahan bakar batu bara, akan tetapi ada regulasi yang mewajibkan bahwa dari total kebutuhan batu bara Perusahaan wajib menggunakan bahan bakar alternatif (biomassa) yang bersumber dari kayu bakar, sekam dan bonggol jagung,” kata Junaedi seperti dikutip dari Kabar Makassar, Sabtu, 23 Maret 2024.

    Atas kewajiban itu, Junaedi mengaku hendak membuat kesepahaman dengan pihak swasta agar limbah jagung ini dapat bernilai ekonomis.

    “Bahkan saya lihat kemarin waktu kunjungan ke Parang Benrong, sepanjang jalan nampak tanaman jagung, dan bonggolnya dibuang ke sungai yang mengalir. Ini kan hal yang kurang bagus, namun mau diapakah karena tidak memiliki nilai ekonomi,” tutur edi, sapaan akrabnya.

    Selain pemanfaatan bonggol jagung, Pemkab Jeneponto juga meminta PLN Punagaya memberikan ruang kepada tenaga kerja lokal agar diterima bekerja di Perusahaan tersebut dengan layak.

    Alasannya, kata Junaedi, selama ini pekerja lokal hanya dipekerjakan sebagai tenaga kerja kasar atau hanya sekelas buruh saja. Misalnya saja, security atau buruh konstruksi yang tidak membutuhkan skill khusus.

    “Saya mimpikan ke depan warga Jeneponto juga bisa menduduki posisi strategis yang memiliki keahlian khusus dari sekolah-sekolah khususnya SMK agar bisa mendidik secara teknis skill yang dibutuhkan termasuk kita rencanakan beasiswa untuk menyekolahkan yang lebih tinggi, dengan jaminan dapat langsung diserap di industri yang ada disini,” ujarnya.

    Padahal, menurut dia, penyerapan tenaga kerja lokal harus diutamakan, terlebih lagi untuk tenaga kerja tanpa keahlian khusus (non skill) agar berasal dari masyarakat sekitar perusahaan.

    Sedangkan untuk tenaga kerja yang memerlukan keahlian khusus (skilled jobs) masih diperbolehkan berasal dari luar tetapi harus memberikan transfer ilmu atau pembibitan bagi tenaga kerja lokal.

    “Tentunya saya selaku kepala daerah menyampaikan keinginan masyarakat sekitar untuk paling tidak manfaatkan SDM yang berasal dari putra-putri daerah di Kabupaten Jeneponto Sendiri khususnya yang ada disekitaran areal proyek,” cetus Junaedi.

    Ia pun mengaku pertemuan hari ini hanya bersifat silaturahmi dan penjajakan untuk membuat nota kesepahaman saja.

    “Semoga penjajakan ini tidal terlalu kama, karena PLN Punagaya saja butuh diatas 100.000 ton pertahun, akan tetapi saat ini baru terpenuhi sekitar 20.000 ton, yang disuplay oleh orang perorang,” harapnya.

    Sementara itu, Manajer Direktur PLN Punagaya, Tri Pria Nugraha mengucapkan terima kasih karena kunjungannya disambut baik oleh Pj Bupati Jeneponto.

    Pihaknya memastikan akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Daerah Jeneponto. (*/adi)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi