KABARBURSA.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong munculnya petani-petani muda sebagai agen ketahanan pangan. Upaya itu juga sebagai pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan hingga stunting.
Ia mengatakan banyak lahan kosong di Kota Semarang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama anak muda.
"Ketahanan pangan dan pengendalian inflasi ujungnya juga untuk pengentasan kemiskinan dan stunting sehingga menjadi satu fokus pondasi bagi sebuah kota atau daerah," katanya seperti dikutip, Jumat, 31 Mei 2024.
Ia mencontohkan Sandi Buana Farm. Gerakan ini, kata dia, yang digarap kaum muda bernama Sandi tersebut adalah pemantik generasi milenial berminat dalam dunia pertanian.
"Ini adalah salah satu contoh. Sandi farm ini dikelola oleh anak muda, petani milenial, apalagi sekarang ini petani sudah mulai berkurang, sudah sepuh-sepuh. Kami mendorong petani milenial makin banyak lagi, harus ada regenerasi," katanya.
Ia menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan memberikan fasilitas terbaik bagi masyarakat, terutama terkait ketahanan pangan.
"Mari bersama-sama berkolaborasi menjaga ketahanan pangan," ujarnya.
Nantinya melalui kebun itu masyarakat akan diberikan aneka pelatihan bercocok tanam, khususnya terhadap kalangan pelajar.
"Ke depannya akan buat edupark khusus untuk anak-anak SD belajar tentang pertanian agar ke depan tidak kehilangan penerus petani," kata Sandi, founder Sandi Buana Farm.
Termasuk pendampingan untuk memasarkan produk baik di dalam Kota Semarang hingga ke mancanegara. Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) adalah salah satunya.
"Ibu PKK bisa menanam cabai di polibek, nanti cabainya bisa ambil di sini dan sambil belajar nanti hasilnya bisa dijual ke Pak Rahman, saya siap memfasilitasi, tidak ada harga tengkulak," ujarnya.
Beberapa waktu yang lalupun dirinya telah mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan inovasi dalam pengolahan makanan berbahan dasar produk lokal.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan lomba memasak menggunakan bahan dasar ubi sebagai alternatif pendamping beras.
Lomba tersebut diadakan bersamaan dengan penutupan Semarang Introducing Market di Lapangan Pancasila Simpanglima, Minggu, 5 Mei 2024 kemarin.
“Minggu ini kita merayakan penutupan Semarang Introducing Market sambil memberikan penghargaan kepada Jagoan Kita untuk Kita Tani Muda dan mengadakan lomba memasak menu pendamping beras dengan menggunakan bahan dasar ubi,” kata Hevearita.
Mbak Ita terkesan dengan kreativitas generasi muda dalam mengolah dan mengubah produk pangan lokal menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan rasa cinta terhadap produk lokal dan secara bersamaan memperkuat ketahanan pangan melalui inovasi.
Dia yakin bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam mengembangkan inovasi untuk menjaga ketahanan pangan, terutama di Kota Semarang. Lomba ini menjadi wadah bagi mereka untuk menunjukkan hasil karya kuliner mereka.
Mbak Ita juga menyatakan kekagumannya terhadap kemampuan generasi muda dalam mengolah ubi, bahan dasar lokal, menjadi berbagai hidangan yang lezat dan bergizi. “Saya terkesan dengan kreativitas generasi muda ini. Karya-karya mereka luar biasa dan melebihi ekspektasi kami. Dengan menggunakan bahan lokal seperti ubi, mereka mampu menciptakan beragam hidangan dengan presentasi yang menakjubkan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, acara ini juga menampilkan penghargaan Kita Tani Muda yang menyoroti inovasi generasi muda di bidang pertanian. Bahkan, beberapa inovasi dari para pemenang Kita Tani Muda berhasil menarik perhatian perusahaan besar di tingkat nasional.
“Saya bertemu dengan pendiri Jagoan Kita dan mereka memberitahu bahwa pemenang telah diperhatikan oleh salah satu perusahaan besar di tingkat nasional. Kami berharap agar generasi muda terus berinovasi dan peduli terhadap ketahanan pangan dengan ide-ide kreatif mereka,” tambahnya.
Inovasi Pengolahan Makanan
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan inovasi dalam pengolahan makanan berbahan dasar produk lokal.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan lomba memasak menggunakan bahan dasar ubi sebagai alternatif pendamping beras.
Lomba tersebut diadakan bersamaan dengan penutupan Semarang Introducing Market di Lapangan Pancasila Simpanglima, Minggu, 5 Mei 2024 kemarin.
“Minggu ini kita merayakan penutupan Semarang Introducing Market sambil memberikan penghargaan kepada Jagoan Kita untuk Kita Tani Muda dan mengadakan lomba memasak menu pendamping beras dengan menggunakan bahan dasar ubi,” kata Hevearita.
Mbak Ita terkesan dengan kreativitas generasi muda dalam mengolah dan mengubah produk pangan lokal menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan rasa cinta terhadap produk lokal dan secara bersamaan memperkuat ketahanan pangan melalui inovasi.