KABARBURSA.COM - Untuk mewujudkan visi misi sebagai penopang pangan nasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) akan mempercepat program pompanisasi dan irigasi.
"Ini merupakan langkah awal, karena dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045, Jawa Tengah ditetapkan pemerintah pusat sebagai penopang pangan dan industri nasional," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, Kamis, 4 Juli 2024.
Ia menambahkan bahwa produksi beras di Jateng sempat mengalami penurunan akibat dampak El Nino. Oleh karena itu, program pompanisasi diharapkan mampu mengantisipasi dampak kemarau panjang dan meningkatkan produktivitas pangan.
Menurut Sumarno, program pompanisasi bukan sekadar memastikan ketersediaan alat, tetapi juga memastikan sumber daya airnya. Oleh karena itu, keterlibatan Dinas Pekerjaan Umum dan stakeholder terkait dalam koordinasi manajemen pengelolaan sumber daya air sangat diperlukan.
"Kami berharap dalam rapat koordinasi ini bisa menghasilkan langkah-langkah untuk mengakselerasi pemanfaatan dari pompanisasi ini," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Supriyanto, mengatakan bahwa upaya ini juga bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan di tengah kondisi iklim yang ekstrem.
"Kegiatan pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air sehingga bisa mewujudkan perluasan areal tanam. Ini akan intensif dilakukan untuk mengairi lahan pertanian di luar irigasi reguler dengan menggunakan pompa," katanya.
Supriyanto menjelaskan bahwa realisasi penambahan luas areal tanam di Jateng hingga pertengahan Mei 2024 tercatat sebanyak 46.445 hektare. Penambahan luas tanam ini merupakan hasil dari program pompanisasi.
Pada tahun 2024, Provinsi Jateng mendapat alokasi 1.682 irigasi perpompaan di 35 kabupaten/kota, serta 4.340 unit pompa di 32 kabupaten/kota. Progres pencapaian fisik irigasi perpompaan tahap pertama per kabupaten sudah mencapai 70 persen.
"Sedangkan pemasangan atau pemanfaatan pompa sebesar 69,7 persen dari 4.340 unit," tandasnya.
Dengan demikian, Pemprov Jateng berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian melalui inovasi dan program-program strategis yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional.
Pj Gubernur Jateng Datang ke Pabrik Sido Muncul
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, melakukan kunjungan kerja ke dua perusahaan besar di wilayahnya, yaitu PT Sido Muncul di Kabupaten Semarang dan PT Selalu Cinta Indonesia (SCI) di Kota Salatiga.
Kunjungan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk memantau perkembangan industri dan ketenagakerjaan di Jawa Tengah.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Nana, kedua perusahaan tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat positif.
PT Sido Muncul, yang dikenal dengan produk herbalnya, telah berhasil menembus pasar ekspor di 25 negara. Sedangkan PT SCI, yang memproduksi alas kaki, mampu mengekspor produknya ke 60 negara.
Nana mengapresiasi upaya kedua perusahaan dalam memperluas pasar mereka ke luar negeri, yang menunjukkan daya saing produk lokal di kancah internasional.
Dengan ekspansi pasar yang luas, kebutuhan tenaga kerja di kedua perusahaan ini juga sangat tinggi. Saat ini, PT Sido Muncul mempekerjakan hampir 3.500 orang karyawan, sementara PT SCI memberikan pekerjaan kepada sekitar 18.500 orang karyawan.
Hal ini tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan angka pengangguran di Jawa Tengah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja.
Nana juga menyoroti kesejahteraan karyawan sebagai faktor penting yang diperhatikan oleh kedua perusahaan. PT Sido Muncul dan PT SCI memberikan gaji yang lebih tinggi dari Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di daerah masing-masing.
Selain itu, kedua perusahaan ini juga sangat memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja para karyawannya. Mereka menyediakan fasilitas dan program yang mendukung kesejahteraan karyawan, seperti asuransi kesehatan, pelatihan keselamatan kerja, dan lingkungan kerja yang aman.
“Ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sehat, karena memberikan perhatian betul kepada karyawannya,” ujar Nana, Kamis, 4 Juli 2024.
Menurutnya, perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan cenderung memiliki kinerja yang baik dan berkelanjutan.
Dalam kunjungan tersebut, Nana juga berkesempatan untuk berdialog dengan manajemen dan karyawan kedua perusahaan. Ia mendengar langsung aspirasi dan masukan dari para pekerja, serta memberikan motivasi agar terus bekerja dengan semangat dan dedikasi.
Nana menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung pertumbuhan industri di Jawa Tengah melalui berbagai kebijakan yang pro investasi dan pro tenaga kerja.
Dia berharap, keberhasilan PT Sido Muncul dan PT SCI dapat menjadi contoh bagi perusahaan lainnya di Jawa Tengah. Ia mendorong lebih banyak investasi di daerah ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Kata Nana lagi, Pemprov Jawa Tengah akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, dengan menyediakan infrastruktur yang memadai, kemudahan perizinan, dan jaminan keamanan bagi para investor.
"Kami akan terus menjaga iklim usaha yang nyaman, baik untuk investor maupun tenaga kerja. Dengan demikian, diharapkan akan lebih banyak perusahaan yang menanamkan investasinya di Jawa Tengah, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Nana.
Kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi juga sebagai dukungan nyata dari Pemerintah Provinsi kepada industri-industri di Jawa Tengah.
Dengan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha, diharapkan Jawa Tengah dapat terus berkembang menjadi salah satu pusat industri yang kuat dan kompetitif di Indonesia. (bay/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.