KABARBURSA.COM - Emiten kendaraan listrik Group Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mencatatkan pendapatan pada Semester I-2024 sebesar Rp 408,9 miliar atau turun 36,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp642,1 miliar.
Mengutip laporan keuangan VKTR dalam keterbukaan informasi BEI, penurunan pendapatan VKTR turut menggerus laba bersih perseroan menjadi Rp15,1 miliar pada semester I-2024, turun 65 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp43,2 miliar.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, terjadi kontraksi dalam penjualan, terutama pada segmen kendaraan listrik (EV) dan manufaktur suku cadang.
Data Gaikindo juga mencatat tren penjualan kendaraan nasional yang menurun sebesar 19 persen YoY bahkan lebih dalam di segmen kendaraan komersial yang menurun sebesar 26 persen YoY.
“Penurunan ini dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti periode politik dan kondisi makro global tidak menentu yang sangat mempengaruhi kondisi finansial dan perbankan, namun VKTR tetap optimis dalam menjalankan bisnis yang unggul,” kata Gilarsi dalam siaran pers, Jumat, 26 Juli 2024.
Gilarsi mengatakan, saat ini VKTR fokus memenuhi kebutuhan klien untuk EV terutama di segmen heavy and light duty truk. Oleh sebab itu, pemenuhan pembuatan produk prototipe untuk uji-coba klien menjadi salah satu hal yang terus dimaksimalkan.
"Dengan selesai dibangunnya fasilitas VKTS (anak usaha) insya allah akan sangat berpengaruh dengan kecepatan pengadaan produk perusahaan”, ujar Gilarsi.
Adapun total aset perusahaan mencapai Rp1,7 triliun per Juni 2024, atau meningkat 3 persen dibandingkan periode Desember 2023 sebesar Rp1,6 triliun. Peningkatan ini mencerminkan kinerja keuangan yang solid dan strategi bisnis yang efektif dalam mengelola aset dan investasi.
Pertumbuhan aset ini juga menunjukkan kepercayaan yang kuat dari para investor dan pemangku kepentingan terhadap kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai jangka panjang. "Kami sangat senang melihat peningkatan ini, yang merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim," kata Gilarsi.
Sementara itu, utang atau liabilitas meningkat menjadi Rp563 miliar per Juni 2024, dibanding posisi Desember 2023 sebesar Rp520,5 miliar.
"Meskipun terjadi peningkatan liabilitas sebesar 8 persen menjadi Rp 563 miliar akibat kenaikan utang usaha, VKTR tetap fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan," jelasnya.
Adapun strategi VKTR untuk mendorong kinerja di tahun ini, diantaranya memulai pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) melalui anak perusahaan VKTS di Magelang, Jawa Tengah.
VKTS saat ini masih dalam proses pembangunan secara Building + Utility, dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2024. Untuk Machineries + Equipment akan mulai installasi pada September 2024 dan ditargetkan akan selesai pada Oktober 2024.
"VKTS akan siap secara line production untuk commissioning pada Oktober – November 2024. Saat ini, progres pembangunan fasilitas VKTS masih sesuai target," tambah dia.
Gilarsi menegaskan, VKTR juga terus mendorong inovasi dan telah merampungkan prototipe pertama kendaraan listrik Lightduty - Compactor yang ditargetkan untuk diluncurkan pada akhir Agustus mendatang. Penyelesaian prototipe pertama kendaraan listrik Lightduty - Compactor diharapkan dapat memperluas ekspansi VKTR, terutama dalam segmen B2B dengan penjualan truk listrik.
"Produk ini akan menjadi rekam jejak baru untuk VKTR dalam melakukan ekspansi portofolio klien sebelumnya dari perusahaan swasta, hingga ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini," lanjut Gilarsi.
Pada kuartal III-2024 mendatang, VKTR juga menerima sejumlah order produk dari sebuah perusahaan BUMN untuk mensupplai truk listrik/compactor yang akan digunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami akan mensuplai truk listrik/ compactor pertama di IKN, dan klien kami juga telah merambah ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN)”, tambah Gilarsi.
Sebagai informasi, VKTR telah menambah portfolio pemesanan untuk produk lain diluar bus dan truk, seperti forklift, dan transporter. Secara keseluruhan, VKTR tetap berada di jalur untuk mencapai performa bisnis yang optimal.
"Kami akan terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi tantangan industri dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang," tegas Gilarsi.
Ia juga menambahkan bahwa perusahaan akan berfokus pada pengembangan produk dan layanan yang tidak hanya relevan dengan tren pasar saat ini, tetapi juga yang dapat memprediksi dan mengatasi kebutuhan masa depan. "Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang proaktif dan inovatif, kami dapat memberikan nilai lebih kepada para pelanggan kami dan mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin di industri ini," lanjutnya. (*)