Logo
>

Pendatang Baru Produsen Motor Listik Tergilas Pemain Lama

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pendatang Baru Produsen Motor Listik Tergilas Pemain Lama

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Persaingan di pasar sepeda motor listrik Indonesia semakin memanas dengan kehadiran sejumlah investor baru. Para produsen dan pemangku kepentingan kini dihadapkan pada tantangan untuk meyakinkan konsumen agar benar-benar beralih ke motor listrik.

    Di bulan Mei ini, dua pabrikan motor listrik asal China telah merambah Indonesia. Pertama, PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech atau Sunra Indonesia yang memulai pembangunan pabrik motor listrik di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah dengan investasi sebesar USD 120 juta.

    Pabrik yang berdiri di lahan seluas 12,7 hektare ini direncanakan siap beroperasi pada 2025.

    Kedua, PT Yadea Teknologi Indonesia membangun pabrik motor listrik di Kawasan Industri Karawang milik PT Suryacipta Swadaya. Dengan investasi lebih dari US$ 150 juta, pabrik ini akan mulai beroperasi pada 2026.

    Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi menyatakan bahwa program subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit dan besarnya pasar otomotif Indonesia menjadi magnet bagi para investor.

    Aismoli juga mengungkapkan bahwa semakin banyak komponen motor listrik yang bisa diproduksi di dalam negeri, kecuali baterai yang produksinya masih terbatas. Ini tentu memudahkan pabrikan motor listrik baru untuk ekspansi di Indonesia. "Sekarang ada lebih dari 20 merek motor listrik dengan TKDN minimal 40 persen," kata Budi, dikutip Rabu 22 Mei 2024.

    Pasar motor listrik nasional kini semakin ramai dengan banyaknya produsen lokal dan asing yang berlaga. Hanya produsen dengan strategi bisnis berkelanjutan serta inovasi produk dan layanan yang diperkirakan bisa bertahan dalam jangka panjang.

    Di sisi lain, konsumen diuntungkan dengan bertambahnya pilihan motor listrik, termasuk yang mengikuti program subsidi. Mengutip situs Sisapira, ada 19 merek dan puluhan model motor listrik bersubsidi yang bisa dibeli konsumen.

    Hingga Selasa (21/5), sebanyak 15.109 unit motor listrik bersubsidi telah tersalurkan ke konsumen, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2023 yang sebanyak 11.532 unit.

    Meski begitu, Aismoli menyadari bahwa sebagian masyarakat masih ragu untuk membeli motor listrik. Alasan utama adalah keraguan terhadap kualitas produk dan kemampuan jarak tempuh motor listrik itu sendiri. Maklum, mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan motor untuk mobilitas sehari-hari dengan jarak yang bisa mencapai puluhan kilometer.

    Padahal, motor listrik menawarkan biaya operasional yang lebih murah dibandingkan motor konvensional. Misalnya, motor listrik tidak memerlukan pergantian oli. Biaya pengisian atau penukaran baterai juga lebih rendah daripada pengisian BBM.

    "Diperlukan edukasi yang melibatkan semua pihak, termasuk dealer sebagai pihak pertama yang bertemu dengan konsumen," tutur Budi.

    Selain itu, Aismoli bersama pemangku kepentingan terus mendorong penambahan stasiun pengisian daya dan penukaran baterai di berbagai kota untuk memudahkan konsumen motor listrik.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi