KABARBURSA.COM - Manajer Program Transformasi Energi di Institute for Essential Services Reform (IESR), Deon Arinaldo, mengusulkan pengalihan subsidi listrik dari PT PLN untuk konsumen dengan daya 450 watt dan 900 watt menjadi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Deon menjelaskan bahwa sebelum melakukan pengalihan tersebut, tujuan dari subsidi tersebut haruslah jelas terlebih dahulu. Selain itu, perlu juga menetapkan target yang tepat agar manfaatnya dapat sampai kepada sasaran yang benar.
"Subsidi tersebut seharusnya diberikan untuk tujuan apa. Usulan saya adalah mengalihkan subsidi tersebut karena tujuan subsidinya adalah untuk membantu masyarakat kelas menengah ke bawah," ungkap Deon kepada Kabar Bursa pada Minggu, 10 Maret 2024.
Menurutnya, terdapat dua manfaat yang dapat diperoleh apabila pengalihan subsidi dilakukan oleh pemerintah. Pertama, masyarakat yang menggunakan listrik dari PLN dengan daya 450 watt dan 900 watt dapat beralih ke energi baru terbarukan (EBT).
"Selain itu, dengan mengalihkan subsidi tersebut ke PLTS, kita juga dapat memperoleh manfaat dari energi yang lebih bersih," tambahnya.
Lebih lanjut, Deon memprediksi bahwa di masa depan, masyarakat tidak lagi akan memerlukan subsidi listrik dari pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ini berarti bahwa porsi subsidi listrik di APBN dapat dikurangi.
"Saya rasa usulan ini tidak akan merugikan siapa pun," tegasnya.
Menurut pandangannya, Deon menyatakan bahwa pemerintah perlu melakukan banyak inovasi untuk mencapai target bauran energi EBT, terutama dalam hal regulasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif.
"Jadi, inovasi-inovasi seperti ini yang dibutuhkan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan untuk menjaga bantuan kepada masyarakat tetapi juga mendorong penggunaan energi baru terbarukan yang saat ini kita ketinggalan," pungkasnya. (ari/car).