KABARBURSA.COM - Bank Italia akan segera mengeluarkan panduan terkait kripto sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan regulasi Uni Eropa tentang Markets in Crypto-Assets (MiCA).
Gubernur Bank Italia, Fabio Panetta, dalam pidatonya menegaskan bahwa tujuan utama panduan penerapan MiCA secara ketat adalah untuk melindungi pengguna kripto. Seperti dikutip, Jakarta, 16 Juli 2024.
Regulator Italia membedakan dua jenis token dalam panduannya, yaitu Asset-Referenced Tokens (ART) dan Electronic Money Tokens (EMT).
ART dirancang untuk stabilitas, sedangkan EMT dirancang untuk transaksi harian dengan nilai yang terkait langsung dengan mata uang fiat. Panetta menekankan bahwa hanya EMT yang dapat sepenuhnya berfungsi sebagai alat pembayaran sambil mempertahankan kepercayaan publik, karena nilai EMT terkait langsung dengan mata uang fiat.
Bank Italia juga menunjukkan kewaspadaan terhadap kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, dengan tujuan mengantisipasi risiko pajak dan pencucian uang. Untuk ini, Italia siap memberikan sanksi hingga 5 juta euro. Meskipun begitu, Italia tetap terbuka terhadap inovasi, termasuk program DeFi dan tokenisasi yang didukung oleh Bank Sentral Italia.
Oscar Darmawan, CEO Indodax, menganggap langkah Bank Italia dalam mengeluarkan pedoman kripto sebagai perkembangan penting yang sejalan dengan kebutuhan untuk mengatur pasar kripto secara menyeluruh. Menurutnya, regulasi yang jelas dan ketat sangat penting untuk melindungi pengguna serta memastikan integritas pasar.
Oscar juga memberikan pandangannya tentang pembagian jenis token oleh Bank Italia. Ia menyatakan bahwa perbedaan antara Asset-Referenced Tokens (ART) dan Electronic Money Tokens (EMT) menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik unik masing-masing jenis token. EMT, dengan nilai yang terikat langsung pada mata uang fiat, memiliki potensi lebih besar untuk diterima sebagai alat pembayaran sehari-hari karena stabilitasnya yang lebih tinggi. Di sisi lain, ART juga memiliki peran penting dalam menawarkan diversifikasi dan stabilitas yang bisa meningkatkan kepercayaan investor di pasar kripto.
Oscar menambahkan bahwa penting untuk tetap mendukung inovasi dalam teknologi blockchain dan kripto, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi ekonomi. Regulasi yang jelas dan ketat sangat penting untuk melindungi pengguna serta memastikan integritas pasar, namun harus tetap mendukung inovasi dalam teknologi blockchain dan kripto.
Investor Kripto Panik
Investor kripto menjadi panik karena adanya penjualan besar-besaran bitcoin, yang dilakukan oleh pemerintah Jerman melalui Kantor Polisi Kriminal Federal (BKA). Pada Juni 2024, BKA menjual 900 bitcoin senilai USD52 juta atau sekitar Rp845 miliar (dengan kurs Rp16.250). Pekan lalu, tambahan 3.000 bitcoin dijual dengan nilai sekitar USD172 juta atau Rp2,79 triliun.
Pada Senin, 8 Juli 2024, sebanyak 2.739 bitcoin dijual dengan nilai USD155 juta atau Rp2,52 triliun. Total penjualan bitcoin oleh pemerintah Jerman mencapai Rp3,365 triliun. Aksi ini telah mendorong harga bitcoin turun drastis di bawah USD55.000 pada Jumat, 5 Juli 2024, mencatatkan level terendah sejak Februari 2024.
Namun, pasar kripto mulai mengalami rebound. Pada Selasa, 9 Juli 2024 pukul 05:44 WIB, harga bitcoin naik 0,31 persen ke USD56.720,63. Meskipun demikian, dalam sepekan, bitcoin masih mengalami penurunan sebesar 9,78 persen.
Ethereum mengalami kenaikan 2,56 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi turun 11,83 persen dalam sepekan. XRP menguat 2,02 persen harian tetapi melemah 9,41 persen mingguan. Sedangkan Dogecoin mengalami apresiasi 2,31 persen dalam 24 jam terakhir, namun anjlok 12,7 persen dalam tujuh hari terakhir.
Open Interest Terapresiasi
CoinDesk Market Index (CMI) yang mengukur kinerja pasar aset digital naik 1,14 persen menjadi 2.227,26, sementara open interest terapresiasi 0,04 persen mencapai USD51,66 miliar.
Selain penjualan bitcoin oleh Jerman, investor kripto juga prihatin dengan pembayaran miliaran dolar dalam mata uang digital dari bursa bitcoin Mt. Gox yang bangkrut pada 2014. Penjualan besar-besaran ini terjadi ketika dompet yang terkait dengan Mt. Gox menunjukkan aktivitas untuk pertama kalinya dalam sebulan, sementara BKA Jerman memindahkan lebih dari USD75 juta ke bursa kripto.
Menurut analis senior di Metalpha, Lucy Hu, penurunan harga bitcoin disebabkan oleh spekulasi pasar atas penjualan besar-besaran oleh pemerintah Jerman. Mt. Gox dijadwalkan untuk memulai distribusi aset yang dicuri dari klien dalam peretasan 2014, yang dapat menambah tekanan penjualan di pasar bitcoin dan bitcoin cash (BCH).
Dompet Mt. Gox melakukan transaksi uji coba dengan memindahkan bitcoin senilai USD25 ke dompet lainnya, yang mungkin menunjukkan niat untuk menjual dalam skala lebih besar di masa depan. Data dari Arkham juga menunjukkan transfer USD175 juta dalam BTC dari Jerman ke berbagai dompet, termasuk USD75 juta yang dikirim ke pertukaran Kraken dan Coinbase.
CEO Arkham Miguel More, mencatat bahwa transfer ke pertukaran dapat mengindikasikan niat untuk menjual token tersebut. Saat ini, harga bitcoin telah turun di bawah indikator teknis yang signifikan untuk pertama kalinya sejak Oktober, menandakan potensi tren penurunan dalam beberapa bulan ke depan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.