Logo
>

Pengamat Desmond: Kripto, Ibarat Ada Gula Ada Semut

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Pengamat Desmond: Kripto, Ibarat Ada Gula Ada Semut

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bitcoin dan mata uang kripto lainnya belakangan ini menunjukkan lonjakan harga yang signifikan, yang menarik perhatian banyak investor, termasuk di Indonesia.

    Keberhasilan ini sebagian besar didorong oleh harapan positif terhadap kebijakan pemerintahan Donald Trump yang terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

    Menurut pengamat pasar kripto Desmond Wira, pergerakan harga Bitcoin yang terus melambung belakangan ini menjadi daya tarik yang kuat bagi masyarakat Indonesia untuk mulai memperhatikan dan berinvestasi dalam aset kripto.

    Di Indonesia, persepsi terhadap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya cukup beragam, antara antusiasme dan kewaspadaan. Desmond Wira mengungkapkan, bahwa banyak generasi muda yang melihat kripto sebagai peluang investasi yang menjanjikan.

    "Ibaratnya, ada gula ada semut. Kenaikan harga aset dan sentimen positif akan mendorong orang-orang untuk tertarik meminang kripto," ujarnya.

    Namun, di sisi lain, Desmond juga menyoroti adanya kewaspadaan di kalangan sebagian masyarakat Indonesia terhadap investasi kripto. Ini tidak lepas dari pengalaman masa lalu yang mencatatkan penurunan harga tajam pada sejumlah kripto, serta berbagai kasus penipuan seperti yang terjadi pada FTX dan Luna.

    Selain itu, banyak pula kasus peretasan yang melibatkan platform pertukaran kripto, serta pengalaman negatif yang dihadapi oleh para investor yang menginvestasikan uang mereka ke dalam alt-coin dan akhirnya mengalami kerugian besar.

    Desmond juga menyebutkan, bahwa pendidikan tentang kripto di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Meskipun ada beberapa platform dan komunitas yang berusaha memberikan edukasi mengenai kripto, banyak masyarakat yang masih kesulitan memahami konsep dasar seperti blockchain, decentralization, dan hal-hal teknis lainnya.

    "Sebagian masyarakat cuma tahu kripto bisa bikin cuan, tapi tidak mau tahu lebih mendalam. Akibatnya, mereka lebih banyak melakukan spekulasi berlebihan," tambahnya.

    Untuk itu, Desmond menekankan pentingnya literasi kripto yang lebih mendalam guna meningkatkan pemahaman masyarakat.

    Transaksi Aset Kripto di Indonesia Sentuh Rp351,97 Triliun

    Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada September 2024 tercatat sebesar Rp33,67 triliun. Angka ini mengalami penurunan sekitar 31,17 persen dibandingkan dengan Agustus 2024, yang tercatat mencapai Rp48,92 triliun.

    Meski demikian, nilai transaksi aset kripto sepanjang Januari hingga September 2024 tercatat mencapai Rp426,69 triliun, yang merupakan peningkatan 351,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp94,41 triliun.

    Data lainnya menunjukkan bahwa jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia pada periode Februari 2021 hingga September 2024 mencapai lebih dari 21 juta orang. Meskipun demikian, jumlah pelanggan aktif yang melakukan transaksi di platform-platform perdagangan kripto hanya sekitar 504.300 orang pada September 2024.

    Di antara berbagai jenis aset kripto yang diperdagangkan di Indonesia, beberapa yang paling populer berdasarkan nilai transaksi pada September 2024 adalah Tether (USDT), Ethereum (ETH), Bitcoin (BTC), Pepe (PEPE), dan Solana (SOL).

    Ini menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin tetap menjadi pilihan utama bagi banyak investor, banyak juga yang beralih atau mengalokasikan portofolio mereka ke dalam kripto lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat.

    Peraturan Perubahan Ketiga Bappebti

    Sementara itu, untuk meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat dan memberikan kepastian bagi pelaku industri aset kripto, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menerbitkan Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 9 Tahun 2024 pada 16 Oktober 2024.

    Peraturan ini merupakan perubahan ketiga atas Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 yang mengatur tentang penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto.

    Kepala Bappebti Kasan, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa terbitnya Perba Nomor 9 Tahun 2024 bertujuan untuk menciptakan ekosistem aset kripto yang lebih berintegritas, modern, dan adaptif. Hal ini juga sejalan dengan upaya Bappebti untuk terus menguatkan regulasi dan menjaga keamanan para investor kripto di Indonesia.

    "Bappebti terus menyesuaikan regulasi yang ada sesuai dengan amanat Undang-Undang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Mengingat perkembangan industri kripto yang sangat cepat dan dinamis, penerbitan peraturan ini diharapkan dapat memperkuat transaksi dan meningkatkan perlindungan bagi masyarakat serta mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor pajak," ujar Kasan.

    Kenaikan harga Bitcoin yang signifikan dan tren positif yang mengiringinya membuka peluang besar bagi kripto untuk semakin berkembang di Indonesia.

    Namun, tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah edukasi yang masih terbatas, yang dapat menyebabkan investor, terutama yang baru terjun ke dunia kripto, terjebak dalam spekulasi berlebihan.

    Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi kripto harus terus didorong agar masyarakat Indonesia dapat memahami secara menyeluruh dan bijak dalam berinvestasi di pasar yang volatil ini.

    Dengan semakin banyaknya kebijakan regulasi yang dibuat oleh pemerintah dan lembaga terkait seperti Bappebti, serta meningkatnya kesadaran tentang pentingnya perlindungan bagi investor, pasar kripto di Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh lebih pesat di masa depan, asalkan tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan baik.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan   Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.